Soffell – Virus Covid-19 adalah jenis virus penyebab penyakit yang paling ditakuti saat ini. Namun, ingat bahwa ada penyakit DBD yang juga mengintai kesehatan manusia di musim pancaroba. Covid-19 adalah virus yang sangat berbahaya, sementara virus dengue penyebab DBD adalah virus yang mematikan. Untuk itu, keduanya sama-sama perlu diwaspadai di masa seperti sekarang ini.
Kemunculan virus corona memang sangat menggemparkan dunia. Pasalnya, virus ini telah menyebar hingga ke berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Meski sedang fokus untuk menjaga diri dari paparan virus corona, namun jangan lupa untuk menjaga diri juga dari penularan penyakit demam berdarah. Jika lalai terhadap keduanya, tentu bisa sangat berbahaya karena DBD dan Covid dapat terjadi secara bersamaan. Lantas, apa yang akan terjadi jika menderita DBD dan Covid secara bersamaan?
Inilah Resiko dan Bahaya Menderita DBD dan Covid Secara Bersamaan
Sangat sulit dibayangkan jika ada seseorang yang menderita infeksi virus corona dan DBD dalam waktu bersamaan. Pada kenyataannya, memang ada pasien yang mengalami kedua penyakit berbahaya ini secara bersamaan. Mengalami salah satu penyakit tersebut saja sudah sangat berbahaya. Apalagi jika mengalami keduanya sekaligus, pasti akan sangat beresiko dan berbahaya bagi kesehatan. Bahkan, nyawa menjadi taruhannya.
DBD dan virus corona sendiri menunjukkan beberapa gejala yang sama. Salah satu gejala tersebut adalah mengalami demam tinggi. Ketika seseorang mengalami demam berdarah, maka jumlah trombosit pada tubuhnya akan menurun. DBD juga bisa menyebabkan penderita mengalami perdarahan, sehingga seringkali pasien DBD mengalami mimisan ataupun gusi berdarah. Sementara itu, virus corona akan menyebabkan pasien mengalami gangguan pernapasan.
Demam berdarah yang menyebabkan kebocoran pada plasma darah dan virus corona yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan, merupakan kombinasi penyakit yang bisa menyebabkan komplikasi sangat serius. Kondisi ini bisa menyebabkan penderita mengalami syok dan gagal napas. Hingga akhirnya bisa berujung pada kematian.
Saat mengalami DBD dan infeksi virus corona, daya tahan tubuh tentu akan sangat melemah. Serangan virus dengue dan virus corona akan merusak sel-sel darah pada tubuh, sehingga menyebabkan trombosit menurun drastis. Inilah yang akan menyebabkan pasien bisa mengalami syok dan perdarahan organ dalam. Virus dengue dan virus corona yang menyerang tubuh bersamaan juga akan membuat gangguan pernapasan yang cukup serius. Penderita bisa mengalami kegagalan napas yang mengancam nyawa.
Mengingat bahwa kombinasi kedua penyakit ini sangat berbahaya bagi kesehatan dan beresiko mengancam nyawa, maka tidak ada cara lain selain menghindari kedua penyakit ini. Patuhi protokol kesehatan untuk terhindar dari penularan virus corona. Menggunakan masker, rutin mencuci tangan dengan sabun, dan jaga jarak dengan orang lain adalah beberapa cara untuk terhindar dari penularan virus corona.
Sementara itu, cara terbaik menghindari penyakit DBD tentunya dengan melindungi diri dari gigitan nyamuk Aedes aegypti. Basmi sarang nyamuk dan jentik-jentiknya dengan melakukan gerakan 3 M. Selain itu, menggunakan lotion anti nyamuk juga menjadi Langkah bagus agar terhindar dari gigitan nyamuk penyebar virus dengue tersebut. Soffell menjadi pilihan lotion anti nyamuk yang tepat untuk melindungi kulit dari serangan nyamuk.
Semua orang tentu masih tidak percaya bahwa kita akan mengalami kondisi wabah virus corona seperti ini. Apalagi wabah ini bersamaan dengan musim pancaroba dimana biasanya ditemukan banyak sekali kasus penyakit DBD di Indonesia. Maka dari itu, jangan tunda waktu untuk mulai menerapkan pola hidup sehat di tengah wabah corona dan musim demam berdarah seperti sekarang ini.