Mengenal Proses Pencernaan Makanan dan Tips Merawatnya
Reviewed by: dr. Anggi Medita

Reviewed by: dr. Anggi Medita
Masalah pencernaan bisa muncul kapan saja dan sering kali mengganggu aktivitas. Sementara proses pencernaan makanan bekerja tanpa henti supaya tubuh mendapat cukup energi dan gizi yang diperlukan.
Jika salah satu bagian dari sistem ini terganggu, dampaknya bisa langsung terasa seperti perut tidak nyaman, kembung, atau susah buang air besar. Karena itu, memahami cara kerja pencernaan dan tips merawatnya penting agar tubuh tetap berfungsi dengan baik setiap hari.
Sistem pencernaan terdiri dari rangkaian organ yang bekerja sejak makanan masuk ke mulut sampai sisa makanan keluar dari tubuh. Proses ini melibatnya banyak organ, terutama perut dan bagian di dalamnya.
Berikut organ-organ yang berperan penting dalam memecah makanan melalui proses pencernaan mekanik dan kimiawi sehingga menjadi bentuk yang bisa diserap tubuh:
Mulut adalah organ tempat dimulainya proses pencernaan makanan. Gigi berfungsi untuk menghaluskan makanan. Kemudian air liur membantu melembutkan dan mendorong makanan masuk ke organ selanjutnya.
Setelah dikunyah, makanan diarahkan lidah menuju Faring. Organ ini adalah jalur penghubung antara mulut dan kerongkongan.
Kerongkongan/esofagus adalah titik akhir sebelum makanan masuk ke lambung. Bagian ini terdapat dua cincin otot (sfinger) pada bagian atas dan bawah, bekerja sebagai katup yang menjaga agar makanan tidak bergerak naik kembali.
Setelah melewati kerongkongan, makanan akan masuk ke lambung. Di sini makanan diolah dengan asam lambung dan enzim sehingga bentuknya berubah jadi lebih lembut.
Usus kecil atau usus halus terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum. Organ ini menjadi pusat pencernaan dan penyerapan gizi.
Sisa makanan yang tidak lagi dibutuhkan tubuh akan masuk ke usus besar. Organ ini terbagi menjadi cecum, kolon/usus besar, dan rektum. Tugasnya adalah menyerap kembali cairan dan mengubah sisa makanan menjadi tinja sebelum dikeluarkan.
Tinja yang terbentuk disimpan sementara di rektum. Organ ini memiliki sensor yang memberi sinyal ke otak ketika sudah penuh. Pada saat itu muncul dorongan untuk buang air besar sehingga tubuh bisa mengatur waktu pengeluarannya.
Bagian akhir dari saluran pencernaan adalah anus. Otot di sekelilingnya mengatur keluarnya tinja saat buang air besar. Ini menjadi langkah akhir dalam membuang sisa makanan yang tidak diperlukan oleh tubuh.
Meski tidak berada di jalur utama pencernaan, pankreas ikut mendukung kerja usus kecil. Organ ini menghasilkan enzim yang membantu memecah karbohidrat, protein, dan lemak agar lebih mudah diserap.
Hati juga memiliki peran besar dalam proses pencernaan makanan. Salah satu fungsinya adalah memproduksi empedu. Cairan ini dibutuhkan usus kecil untuk menguraikan lemak.
Empedu dari hati disimpan di kantung empedu. Organ ini melepaskan empedu saat tubuh membutuhkan bantuan untuk mencerna lemak dalam makanan.
Baca Juga: 10 Makanan Berserat untuk Pencernaan, Bantu Cegah Sembelit!
Setiap orang punya kondisi pencernaan yang berbeda sehingga waktu yang dibutuhkan untuk memproses makanan juga tidak selalu sama. Namun, secara umum makanan memerlukan sekitar 6–8 jam untuk melewati lambung dan usus halus.
Setelah itu, perjalanannya berlanjut menuju usus besar hingga akhirnya dikeluarkan. Total waktu dari makanan masuk ke mulut sampai keluar kembali biasanya mencapai 1–3 hari.
Di sisi lain, penelitian dari Mayo Clinic menunjukkan bahwa rata-rata waktu pencernaan adalah sekitar 36–48 jam. Berikut beberapa tahapan proses pencernaan makanan pada manusia yang perlu kamu pahami:
Tahap pertama terjadi ketika kamu mengunyah makanan. Di sinilah terjadi proses pencernaan makanan secara mekanik. Gigi akan memotong dan melembutkan makanan, lalu lidah membantu mencampurnya.
Di waktu yang sama, air liur membawa enzim yang memecah karbohidrat menjadi bentuk yang lebih sederhana. Proses ini membuat makanan lebih siap saat masuk ke lambung.
Makanan yang sudah halus membentuk bolus dan bergerak melalui kerongkongan menuju lambung.
Di lambung, terjadi proses pencernaan kimiawi di mana otot-otot akan bekerja menggiling bolus sambil mencampurnya dengan asam lambung dan enzim seperti pepsin dan lipase.
Campuran ini mengubah makanan menjadi bubur halus yang dikenal sebagai kim. Cairan lambung juga berperan membunuh mikroba yang mungkin ikut bersama makanan.
Setelah keluar dari lambung, kim akan masuk ke usus halus. Organ ini menjadi pusat pemecahan nutrisi karena dibantu enzim dari pankreas dan empedu yang dilepaskan kantung empedu. Protein, lemak, dan karbohidrat diuraikan menjadi bentuk paling kecil.
Dinding usus halus kemudian menyerap zat gizi tersebut dan mengirimkannya ke aliran darah. Sedangkan sisa makanan yang tidak lagi mengandung gizi dilanjutkan ke tahap berikutnya.
Di usus besar, tidak ada lagi proses pemecahan nutrisi. Bagian ini bertugas menyesuaikan kadar air pada sisa makanan. Jika tubuh memerlukan cairan, usus besar akan menyerapnya kembali
Selain itu, bakteri baik dalam usus juga ikut membantu memproses sisa makanan sebelum akhirnya berubah menjadi tinja.
Setelah menjadi tinja, sisa makanan bergerak menuju rektum untuk disimpan sementara. Saat rektum penuh, tubuhmu akan memberi sinyal untuk buang air besar. Otot pada anus akan terbuka dan mengeluarkan tinja, menandai akhir dari seluruh proses pencernaan makanan.
Baca Juga: 7 Makanan Ini Baik untuk Pencernaan, Mengandung Probiotik
Setelah mengetahui bagaimana proses pencernaan makanan beserta organ yang terlibat, pahami juga beberapa kebiasaan sederhana yang bisa bantu sistem pencernaan tetap sehat dan bekerja dengan baik. Berikut ini tipsnya:
Menjaga kesehatan sistem pencernaan penting agar tubuh tetap bertenaga dan nyaman menjalani aktivitas. Saat muncul tanda gangguan pencernaan, segera atasi agar tidak mengganggu rutinitasmu.
Salah satu pilihan praktis yang bisa membantu adalah Vegeta Herbal dari Enesis Group. Vegeta Herbal mengandung serta, bahan laktasif alami, dan bahan anti kembung dari tumbuhan.
Kombinasi ini membantu melancarkan BAB yang sudah terhambat, mendukung pembuangan zat sisa, dan membuat perut terasa lebih lega sehingga kamu bisa beraktivitas tanpa gangguan.
Siap beraktivitas tanpa takut sembelit? Yuk, dapatkan produk Vegeta Herbal di marketplace maupun supermarket terdekat.
Baca Juga: Jenis Gangguan Pencernaan yang Disebabkan Kurang Makanan Berserat