Scrubber – Mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik pada saat diare perlu dilakukan supaya dapat memperbaiki sistem pencernaan penderitanya.
Diare adalah salah satu gangguan kesehatan yang biasa terjadi akibat infeksi bakteri atau virus yang mengganggu sistem pencernaan.
Selain mengonsumsi obat tanpa resep, kamu juga perlu mempertimbangkan penggunaan probiotik untuk diare supaya dapat meringankan gejalanya.
Sementara itu, terdapat beberapa jenis probiotik yang cocok digunakan untuk pengobatan diare. Mari simak ulasan berikut untuk mengetahui ragam probiotik sebagai pengobatan diare!
Probiotik adalah zat yang mengandung beberapa jenis mikroorganisme, misalnya ragi dan bakteri baik.
Zat ini termasuk dalam obat golongan suplemen. Namun selain itu, probiotik dapat dijumpai pada produk makanan fermentasi, seperti tempe, kefir, acar, dan yoghurt.
Perlu diketahui bahwa ketika usus terkontaminasi oleh virus dan bakteri, jumlah probiotik menjadi terganggu hingga menyebabkan gangguan kesehatan, termasuk diare.
Dalam hal ini, mengonsumsi makanan probiotik untuk diare dimaksudkan untuk mengembalikan jumlah bakteri-bakteri baik di dalam usus supaya mencapai keseimbangan.
Selain itu, konsumsi probiotik untuk diare juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar melawan aktivitas patogen di dalam usus.
Maka, dapat dipastikan bahwa konsumsi makanan probiotik cukup direkomendasikan saat kamu mengalami diare.
Cara menggunakan probiotik adalah sebaiknya dikonsumsi 2 hingga 3 jam sebelum atau setelah minum antibiotik.
Setelah mengetahui penjelasan mengenai keamanannya, sekarang kita perlu mengetahui jenis-jenis probiotik untuk diare.
Sejauh ini, terdapat empat jenis probiotik yang dapat melawan aktivitas bakteri jahat di usus, yakni lactobacillus rhamnosus gg (LGG), bifidobacterium lactis, lactobacillus case, dan saccharomyces boulardii.
Berikut adalah ulasan detail mengenai masing-masing probiotik yang aman dikonsumsi saat diare.
LGG merupakan probiotik atau bakteri baik yang berfungsi dengan memproduksi protein untuk mencegah masuknya bakteri jahat, misalnya salmonella penyebab diare.
Probiotik untuk diare satu ini dapat digunakan sebagai pengobatan gangguan pencernaan pada orang dewasa dan anak-anak. LGG dapat ditemukan di berbagai makan, seperti yoghurt, susu fermentasi, dan keju.
Baca juga: 5 Penyebab BAB Cair Tapi Bukan Diare dan Cara Mengatasinya
Probiotik bifidobacterium lactis adalah salah satu jenis bakteri baik yang mampu memelihara kelancaran pencernaan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Bifidobacterium lactis juga diyakini dapat menumbuhkan kembali bakteri baik di dalam usus setelah konsumsi antibiotik.
Tak hanya itu, bifidobacterium lactis yang dicampurkan ke dalam susu bisa menurunkan frekuensi diare pada anak-anak.
Bifidobacterium lactis biasa dijumpai pada dairy product, seperti susu mentega, ASI, keju, dan yoghurt.
Lactobacillus casei merupakan jenis probiotik atau bakteri baik yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menghambat pertumbuhan patogen, dan memproduksi zat antimikroba.
Pentingnya khasiat probiotik satu ini membuat lactobacillus casei direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Lactobacillus casei bisa diperoleh dari makanan fermentasi, seperti yoghurt dan tempe.
Jenis probiotik untuk diare terakhir berasal dari saccharomyces boulardii yang dapat mengobati gangguan pencernaan.
Saccharomyces boulardii juga bisa memperkuat sistem pencernaan dan menyegerakan pemulihan penyakit tertentu, tak terkecuali diare.
Tak perlu khawatir, dengan hanya mengonsumsi produk makanan fermentasi, probiotik untuk diare ini secara alami tumbuh.
Setelah membaca jenis probiotik untuk sembuhkan diare, mungkin kamu bertanya-tanya bagaimana cara memperolehnya.
Secara umum, probiotik untuk diare bisa diperoleh dari produk makanan fermentasi, seperti tempe, yoghurt, kimchi, susu, beberapa keju, dan masih banyak lagi.
Berikut merupakan beberapa di antara pilihan makanan probiotik untuk diare yang bisa kamu gunakan sebagai pengobatan gangguan pencernaan.
Yoghurt adalah salah satu makanan kaya akan probiotik yang berasal dari fermentasi susu oleh bakteri baik Lactobacillus dan Bifidobacterium.
Makanan probiotik untuk diare satu ini dipercaya dapat membantu menurunkan risiko gangguan pencernaan oleh infeksi bakteri atau virus.
Tak hanya itu, yoghurt juga bisa memperbaiki gejala peradangan usus yang kerap disebut dengan irritable bowel syndrome (IBS).
Baca juga: Ini 5 Jenis Kuman Penyebab Diare yang Wajib Kamu Waspadai!
Mengonsumsi tempe selama 28 hari diyakini dapat meningkatkan jumlah bakteri probiotik Bifidobacterium.
Kacang kedelai terkandung dalam tempe dapat meningkatkan penyerapan zat besi dan zinc yang baik bagi pencernaan manusia.
Proses fermentasi kacang kedelai dengan ragi menjadi tempe membuatnya kaya akan vitamin B12.
Makanan tradisional khas Korea ini terbuat dari sawi putih yang difermentasikan dengan beberapa bahan lainnya.
Proses fermentasi kimchi melibatkan beberapa jenis bakteri, misalnya Lactic Acid Bacteria (LAB).
Oleh sebab itu, kebaikan kimchi bisa menjadi salah satu rekomendasi makanan probiotik untuk diare.
Demikian pembahasan lengkap tentang probiotik, jenis-jenis, hingga rekomendasi makanan untuk diare yang dapat membuka wawasan.
Bisa dikatakan, probiotik berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan manusia.
Probiotik atau bakteri baik dapat dijumpai pada beberapa makanan fermentasi, seperti yoghurt, tempe, dan kimchi.
Selain itu, pilih Scrubber yang juga tidak kalah baik untuk memperbaiki kelancaran sistem pencernaanmu.
Scrubber adalah minuman jeruk segar terbuat dari sari jeruk asli yang mengandung probiotik dan prebiotik, serta bermacam serat.
Setelah mengonsumsi Scrubber, kamu akan mendapat beragam manfaat meliputi membantu melawan bakteri jahat dan bersihkan sisa makanan di usus.
Belum lagi, kandungan vitamin C dari sari jeruk Scrubber yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Apakah kamu tertarik mengonsumsi Scrubber? Segera dapatkan Scrubber di e-commerce kesayanganmu, seperti Tokopedia atau Shopee sekarang juga! Healthy product for healthy family!
Baca juga: 7 Jenis Enzim Pencernaan dan Fungsinya di Dalam Tubuh Manusia