Amunizer – Bagi sebagian orang, konsumsi vitamin C dapat memicu rasa tidak nyaman di lambung karena sifatnya yang asam. Inilah yang membuat non acidic vitamin c menjadi pilihan utama.
Lantas, apa itu non acidic vitamin c?
Ini adalah bentuk vitamin C yang telah diformulasikan secara khusus agar memiliki tingkat keasaman netral, sehingga lebih bersahabat bagi mereka yang memiliki perut sensitif.
Berbeda dari vitamin C konvensional yang bersifat acidic (asam), arti non acidic vitamin c merujuk pada vitamin C yang telah diikat dengan mineral, seperti kalsium, untuk menetralkan sifat asamnya.
Formulasi unik ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi potensi iritasi pada lambung, tetapi juga dirancang untuk mendukung penyerapan nutrisi yang lebih efisien oleh tubuh.
Ingin tahu lebih dalam apa saja kelebihannya dibandingkan vitamin C biasa? Mari kita telusuri lebih lanjut.
Ada pun beberapa jenis buah-buahan tersebut adalah sebagai berikut:
Mangga merupakan salah satu buah musiman yang memiliki kandungan vitamin C yang tinggi. Kadar yang terkandung ada sekitar 28 mg pada setiap 100 gramnya.
Jambu biji merupakan buah yang memiliki kandungan vitamin C paling tinggi jika dibandingkan dengan buah yang lainnya. Dalam setiap 100 gram buahnya terdapat kandungan vitamin C sebanyak 200 mg.
Baca juga: Berapa Jumlah Maksimal Vitamin C yang Bisa Diserap Tubuh
Nanas merupakan salah satu buah yang juga memiliki kandungan vitamin C yang tinggi. Pada setiap 100 mg buah nanas terkandung 15 mg.
Buah stroberi merupakan salah satu buah berwarna merah dengan balutan biji di permukaannya. Pada setiap 125 ml buah stroberi terdapat 52 mg vitamin C.
Buah kiwi memiliki ciri – ciri berwarna hijau terang dan di dalamnya ada biji hitam. Pada setiap 100 gram buah kiwi terkandung 100 mg vitamin C.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa jenis vitamin C Non Acidic merupakan jenis vitamin yang bersifat tidak masam. Jenis vitamin ini bisa kalian dapatkan melalui suplemen yang tersedia di apotik. Biasanya vitamin C Non Acidic ini dijual dalam bentuk powder yang diselimuti oleh kaplet salut selaput.
Seperti yang kita ketahui bahwa kebutuhan akan vitamin C harian bagi setiap orang memiliki takaran yang berbeda – beda. Pada usia dewasa, asupan vitamin C yang dibutuhkan berkisar 50 mg – 90 mg perharinya. Ini akan sangat berguna jika dikonsumsi oleh orang yang memiliki gangguan pencernaan yang ditandai dengan gejala mual, muntah, intensitas sendawa yang tinggi, kembung, hilangnya nafsu makan, hingga diare.
Mengapa vitamin jenis ini sangat cocok dikonsumsi oleh kalian yang sedang menderita penyakit pencernaan? Karena efek samping yang dihasilkan sangat minim jika dibandingkan dengan jenis vitamin C Acidic. Hal yang perlu kalian perhatikan ketika mengonsumsi vitamin C Non Acidic adalah dosisnya. Sebaiknya harus sesuai dengan resep dokter karena jika berlebihan, maka akan menimbulkan efek samping yang berbahaya seperti batu ginjal, hingga iritasi pencernaan.
Ada pun manfaat yang bisa kalian dapatkan yaitu dapat meningkatkan imun di dalam tubuh, dapat meredakan infeksi atau peradangan, dapat mempercepat proses pemulihan tubuh setelah sakit, dapat merangsang pembentukan kolagen dalam tubuh, dan dapat meringankan penyakit sariawan atau stomatitis aphtosa yang menyerang mulut.
Itulah perbedaan antara vitamin C non acidic dengan vitamin C biasa. Keduanya bisa kalian konsumsi sesuai dengan kebutuhan dan juga kondisi tubuh. Nah, buat kalian yang ingin mendapatkan asupan vitamin C secara praktis minum saja Amunizer.
Minuman suplemen herbal dari Enesis Grup ini memiliki kandungan zinc, ekstrak elderberry, lonicera dan vitamin C 1000 mg yang sangat baik untuk kekebalan tubuh sehingga kesehatan tubuh dapat terjaga dengan baik.
Baca juga: Rekomendasi dan Tips Pilih Vitamin C yang Aman untuk Lambung