perbedaan bintik merah dbd dan biang keringat
September 6, 2024 Artikel

Perbedaan Bintik DBD dan Biang Keringat, Wajib Tahu!

Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Tiwi Harjanti Cakranita

Perbedaan bintik merah DBD dan biang keringat sering kali sulit dikenali oleh orang awam karena karakteristiknya yang mirip. Meski begitu, keduanya disebabkan oleh faktor yang berbeda, di mana bintik merah akibat DBD disebabkan oleh perdarahan pada pembuluh darah akibat respons imun tubuh terhadap virus dengue (yang biasa dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti), sementara biang keringat disebabkan oleh saluran keringat yang tersumbat akibat cuaca panas dan lembap.

Nah, untuk mengetahui cara membedakan bintik merah DBD dan biang keringat, serta bagaimana penanganan tepatnya, mari simak penjelasan berikut ini.

Apa itu Demam Berdarah Dengue (DBD)?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan disebarkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi. Nah, salah satu tanda yang sering muncul pada penderita DBD adalah bintik merah pada kulit. 

Bintik merah ini merupakan tanda perdarahan di bawah kulit yang disebabkan oleh rendahnya jumlah trombosit dalam darah. Biasanya, bintik merah akibat DBD muncul setelah demam tinggi yang berlangsung selama beberapa hari.

Apa itu Biang Keringat?

Biang keringat atau miliaria adalah kondisi kulit yang umum terjadi, terutama di iklim tropis atau selama cuaca panas dan lembap. Kondisi ini disebabkan oleh kelenjar keringat yang tersumbat sehingga menyebabkan peradangan dan munculnya bintik-bintik merah pada kulit.

Meski tidak berbahaya, biang keringat menimbulkan ketidaknyamanan yang intens karena rasa gatal dan perih yang ditimbulkannya. Namun, tidak seperti bintik merah pada DBD, bintik merah akibat biang keringat dapat hilang dengan sendirinya jika penderita menghindari paparan panas yang berlebihan. 

Baca juga: Begini Fase Penyembuhan DBD dan Penanganan Tepatnya

Perbedaan Bintik Merah DBD dan Biang Keringat 

Agar lebih detail, berikut penjelasan rinci mengenai perbedaan bintik merah DBD dan biang keringat berdasarkan lokasi, ukuran, bentuk, dan kondisi yang menyertainya:

1. Lokasi Bintik Merah

Lokasi bintik merah akibat DBD cenderung menyebar di seluruh tubuh, terutama di lengan, kaki, dan bagian tubuh lainnya. Sementara itu, bintik merah akibat biang keringat biasanya muncul pada area tubuh yang rentan berkeringat, seperti leher, punggung, dada, dan lipatan kulit.

2. Ukuran dan Bentuk Bintik Merah

Perbedaan bintik DBD dengan biang keringat selanjutnya adalah berdasarkan ukuran dan bentuknya. Bintik merah akibat DBD biasanya berupa bintik-bintik kecil yang tersebar luas, tidak beraturan, dan tidak memudar saat ditekan. Bintik-bintik ini tidak timbul atau seperti terbenam di bawah kulit, cenderung lebih gelap, dan terkadang menimbulkan rasa gatal.

Sementara itu, bintik merah akibat biang keringat memiliki bentuk yang lebih kecil dan bulat, serta muncul berkelompok. Bintik-bintik tersebut dapat memudar sementara saat ditekan dan disertai rasa gatal atau perih yang intens.

3. Kondisi yang Menyertai

Gejala yang menyertai munculnya bintik merah juga dapat menjadi pembeda antara DBD dan biang keringat. Pada DBD, bintik merah disertai dengan demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, serta rasa lelah yang ekstrem.

Sementara itu, bintik merah akibat biang keringat yang mengalami komplikasi akibat digaruk berlebihan juga dapat membengkak. Apabila terinfeksi, maka dapat mengeluarkan nanah, serta terkadang juga disertai gejala demam.

Penanganan DBD dan Biang Keringat 

Setelah memahami perbedaan bintik merah DBD dan biang keringat, hal yang perlu Anda ketahui selanjutnya adalah cara penanganan untuk masing-masing kondisi tersebut. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Penanganan DBD

Jika anggota keluarga atau orang terdekat Anda menunjukkan gejala DBD, berikut langkah-langkah pertolongan pertama yang dapat Anda lakukan:

  1. Perbanyak istirahat: Pastikan penderita mendapat istirahat yang cukup untuk membantu tubuh mereka melawan infeksi dan mempercepat proses pemulihan.
  2. Konsumsi cairan yang cukup: Anjurkan penderita untuk minum air putih minimal 2 liter per hari untuk mencegah risiko dehidrasi.
  3. Kompres hangat: Gunakan kompres hangat pada dahi atau area tubuh lain untuk membantu meredakan ketidaknyamanan.

Jika setelah 2-3 hari gejala DBD semakin memburuk hingga penderita mengalami muntah-muntah, lemas, mimisan, pendarahan pada gusi, atau tanda-tanda perdarahan lainnya, segera bawa mereka ke rumah sakit terdekat. Penanganan medis yang cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi DBD, serta memastikan penderita mendapat perawatan yang tepat.

Baca juga: Usir Rasa Gatal dengan 7 Obat Biang Keringat Alami ini!

2. Penanganan Biang Keringat

Biang keringat biasanya tidak memerlukan penanganan medis dan dapat sembuh dengan sendirinya, terutama jika Anda melakukan langkah-langkah penanganan berikut:

  1. Kompres bintik merah dengan es batu yang dibalut kain selama maksimal 20 menit untuk mengurangi rasa gatal, serta menghindari tindakan menggaruk yang dapat memperparah gejala ruam.
  2. Gunakan bedak gatal pada area bintik merah.
  3. Mandi dengan air dingin untuk mendinginkan kulit dan mengurangi rasa gatal.
  4. Hindari lingkungan panas dan lembap, serta gunakan penyejuk ruangan atau gunakan kipas angin untuk mencegah tubuh berkeringat secara berlebihan.
  5. Minum air yang cukup untuk menghindari dehidrasi.
  6. Kenakan pakaian yang longgar dan dapat menyerap keringat untuk mencegah iritasi lebih lanjut.

Namun, jika bintik merah tidak kunjung sembuh atau bahkan memburuk padahal Anda sudah melakukan langkah-langkah di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter agar Anda dapat diresepkan obat yang sesuai dengan kondisi tersebut.

Demikian penjelasan mengenai perbedaan bintik merah DBD dan biang keringat yang perlu Anda ketahui. Pada dasarnya, kedua penyebab bintik merah tersebut tentunya menimbulkan ketidaknyamanan pada penderita. 

Namun, sebagaimana yang kita ketahui bersama, DBD adalah kondisi yang jauh lebih berbahaya dibandingkan biang keringat karena dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti penurunan jumlah trombosit, perdarahan internal, hingga syok yang dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani. 

Oleh karena itu, untuk melindungi diri dan keluarga dari gigitan nyamuk penyebab DBD, selalu gunakan produk penolak nyamuk, seperti Soffell. Soffell merupakan produk dari Enesis Group yang dapat memberikan perlindungan dari nyamuk hingga 6-8 jam dan tersedia dalam bentuk lotion maupun spray

Berkat kandungan bahan aktif DEET (Diethyltoluamide), Soffell mengganggu neuron dan reseptor pada nyamuk sehingga mereka tidak dapat mendeteksi bahan kimia asam laktat dan karbon dioksida dari tubuh Anda. 

Selain itu, Soffell juga dilengkapi dengan pelembab yang membantu menjaga kulit tetap lembut, harum, dan terlindungi sepanjang hari. Dengan demikian, Anda akan merasa aman dan nyaman dalam melakukan berbagai aktivitas, baik saat bersantai, menonton televisi, maupun tidur.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, pakai healthy product for healthy family sekarang!

Baca juga: Tips Jitu Mengusir Nyamuk di Dalam Rumah

Related article