penyebab sembelit pada wanita
Desember 19, 2025 Artikel

Penyebab Sembelit pada Wanita dan Cara Mengatasinya dengan Tepat

Reviewed by: dr. Anggi Medita

Sembelit merupakan salah satu masalah pencernaan yang cukup umum terjadi. Kondisi ini sering dianggap sepele, namun bagi banyak wanita, kondisi ini bisa muncul lebih sering bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari. Sebenarnya, apa penyebab sembelit pada wanita hingga lebih sering terjadi?

Mulai dari perut terasa penuh, susah buang air besar, hingga munculnya rasa tidak nyaman yang berkepanjangan, gejala sembelit pada wanita jelas bukan hal yang bisa diabaikan. 

Ada sejumlah faktor yang membuat wanita lebih rentan mengalami sembelit dibanding pria, mulai dari faktor hormonal hingga pola hidup. Mari simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Benarkah Wanita Lebih Sering Mengalami Sembelit?

Sembelit adalah gangguan pencernaan yang terjadi ketika frekuensi BAB (buang air besar) kurang dari tiga kali dalam seminggu. Kondisi ini dinilai lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria. Penelitian dalam BMC Gastrology (2020) juga menunjukkan bahwa wanita lebih dari dua kali lebih mungkin menderita konstipasi dibanding pria.

Selain itu, dilansir dari Medscape, wanita lebih sering mengalami masalah sembelit yang memerlukan rawat inap dibandingkan dengan pria. Hal ini dikarenakan ada beberapa kondisi penyebab sembelit yang hanya terjadi pada wanita, seperti menstruasi, kehamilan, dan endometriosis.

Baca juga: Apakah Sembelit Bisa Sembuh Sendiri? Ini Jawabannya!

Penyebab Sembelit pada Wanita

Seperti yang sudah disebutkan, beberapa kondisi yang hanya terjadi pada wanita, seperti menstruasi, kehamilan, dan endometriosis dapat menyebabkan sembelit. Namun, selain beberapa kondisi tersebut, sembelit pada wanita juga bisa disebabkan oleh faktor lain, misalnya gaya hidup. Simak uraian mengenai penyebab sembelit pada wanita berikut ini:

1. Menstruasi dan Kehamilan

Salah satu penyebab wanita bisa lebih sering mengalami sembelit dibandingkan dengan pria adalah karena siklus menstruasi dan kehamilan. Menjelang menstruasi, tubuh memproduksi hormon progesteron lebih banyak sehingga terjadi penumpukan. Penumpukan hormon inilah yang bisa memicu sembelit selama masa ovulasi atau beberapa hari setelahnya.

Kenapa wanita hamil sembelit? Sembelit saat hamil juga berkaitan dengan perubahan hormon. Tubuh perlu meningkatkan produksi hormon tertentu untuk mendukung pertumbuhan janin selama kehamilan. Peningkatan hormon ini dapat menyebabkan pergerakan usus melambat sehingga feses akan mengendap lebih lama di usus besar.

Semakin lama feses berada di usus besar, maka cairannya akan diserap kembali oleh tubuh dan membuat teksturnya menjadi padat, keras, dan kering sehingga sulit dikeluarkan.

Selain perubahan hormon, sembelit selama kehamilan juga bisa terjadi karena perubahan fisik, terutama perut. Rahim yang semakin membesar dapat memberikan tekanan pada usus dan membuat pergerakan organ ini lebih lambat saat mendorong feses ke anus. 

Sekali lagi, hal tersebut dapat menyebabkan penumpukan feses di usus sehingga tubuh kembali menyerap cairan dalam feses. Akibatnya, feses susah dikeluarkan.

2. Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang seharusnya melapisi dinding rahim justru tumbuh di luar rahim. Pertumbuhan abnormal ini bisa terjadi pada ovarium, saluran kemih, vagina, atau usus.

Kondisi ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti gangguan sistem imun, aliran darah menstruasi yang tidak normal, efek samping operasi, konsumsi alkohol secara berlebihan, dan lain-lain. Namun, hingga kini, belum diketahui secara pasti bagaimana faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan endometriosis.

Gejala utama endometriosis adalah nyeri hebat saat menstruasi pada area panggul dan bagian bawah perut. Endometriosis biasanya juga disertai gejala lain, seperti sembelit, perdarahan di luar siklus menstruasi, BAB berdarah, hingga munculnya darah dalam urine tergantung lokasi endometriosis.

3. Kurang Minum

Sebenarnya, kurang minum merupakan faktor umum penyebab sembelit pada wanita maupun pria. Kurang minum membuat serat tidak bekerja secara optimal sehingga memicu sembelit yang diikuti dengan risiko lain, seperti dehidrasi.

dr. Shabrina Ghassani Roza (Dokter Enesis Group) menambahkan, “Konsumsi minum air putih yang cukup sangat dibutukan untuk mencegah sembelit karena air putih diperlukan untuk menjaga konsistensi feses lebih lunak agar mudah dikeluarkan. Sementara itu, jika tubuh kekurangan air putih, usus besar akan menyerap air lebih banyak dari sisa makanannya, hal ini akan membuat feses menjadi lebih keras dan memicu sembelit.

Untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, usahakan selalu minum setidaknya 2 liter air per hari atau memperbanyak asupan makanan berkuah, seperti sup.

Baca juga: Sering Sembelit Tanda Penyakit Apa? Kenali Penyebabnya!

4. Kurang Asupan Serat

Serat merupakan salah satu kunci kelancaran pencernaan. Nutrisi ini berperan menarik cairan ke usus agar tekstur feses tetap lunak sehingga mudah dikeluarkan. Kekurangan serat atau lebih sering mengonsumsi makanan rendah serat dapat memicu terjadinya sembelit.

5. Gaya Hidup yang Tidak Sehat

Gaya hidup tidak sehat, seperti malas berolahraga, juga dapat menyebabkan wanita memiliki pencernaan yang tidak lancar sehingga memicu sembelit. Pasalnya, melakukan aktivitas fisik dibutuhkan agar usus bisa bergerak lebih aktif dan stabil.

6. Pengaruh Obat

Beberapa jenis obat dapat memengaruhi kerja usus dan memperlambat pergerakan makanan di saluran cerna. 

Obat-obatan seperti antidepresan tertentu, suplemen zat besi, obat pereda nyeri golongan opioid, hingga antasida yang mengandung aluminium atau kalsium sering dikaitkan dengan munculnya sembelit.

Karena itu, bila kamu merasa konstipasi muncul setelah mengonsumsi obat tertentu, sebaiknya konsultasikan kembali dengan dokter untuk mendapatkan penyesuaian dosis atau alternatif pengobatan yang lebih aman bagi pencernaan.

dr. Shabrina menambahkan, “Penting untuk tidak menghentikan konsumsi obat tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter, ya. Disarankan konsultasi ke dokter agar dapat kepastian apakah benar obat tersebut yang menyebabkan sembelit atau dapat diberikan alternatif jenis obat lainnya.”

7. Faktor Psikologis

Kesehatan mental juga memegang peran penting dalam kelancaran pencernaan. Stres, kecemasan, atau tekanan emosional dapat memengaruhi sistem saraf yang mengatur gerakan usus, sehingga membuat proses buang air besar menjadi lebih lambat.

Kondisi ini kerap dialami wanita yang memiliki beban pikiran tinggi atau ritme aktivitas yang padat. Selain memperlambat kerja usus, stres kronis juga dapat memicu ketegangan otot panggul yang akhirnya memperburuk sembelit.

Mengelola stres melalui tidur cukup, olahraga ringan, atau teknik relaksasi dapat membantu menjaga pencernaan tetap teratur.

Cara Mengatasi Sembelit pada Wanita

Karena tiap orang memiliki penyebab konstipasi yang berbeda, langkah penanganannya pun tidak selalu sama. Meski begitu, secara keseluruhan, gangguan ini umumnya dapat diatasi dengan menerapkan kebiasaan hidup yang lebih sehat. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:

  • Memenuhi kebutuhan cairan harian agar tubuh tidak mengalami dehidrasi dan feses tetap lembut.
  • Meningkatkan asupan makanan berserat, seperti buah, sayur, sereal, dan kacang-kacangan.
  • Menambah aktivitas fisik, misalnya rutin berjalan kaki setidaknya 15 menit setiap hari.
  • Tidak menahan keinginan buang air besar dan segera pergi ke toilet saat muncul dorongan untuk BAB.

Setelah memahami berbagai faktor pemicunya, kamu bisa mulai menerapkan langkah-langkah sederhana untuk menjaga pencernaan tetap berfungsi normal. Namun, ketika konstipasi sudah terlanjur terjadi dan kamu membutuhkan bantuan cepat untuk melancarkan buang air besar, solusi praktis bisa jadi pilihan.

Kalau sembelit mulai bikin nggak nyaman, kamu bisa andalin Vegeta Herbal buat bantu melancarkan pencernaan. Perut jadi terasa lebih lega, badan pun lebih ringan, dan aktivitas bisa jalan lagi tanpa keganggu.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Sembelit, Buktikan Sendiri Hasilnya!

Related article