Adem Sari – Banyak orang mengira bahwa menyikat gigi dengan keras bisa membersihkan secara lebih ekstra. Padahal, kebiasaan ini merupakan salah satu penyebab gusi berdarah, lho.
Gusi berdarah merupakan kondisi terjadinya peradangan di sekitar gusi akibat penyakit tertentu.
Apabila gusi berdarah terjadi secara terus-menerus hingga berlangsung lama, hal ini bisa memicu masalah kesehatan serius yang perlu ditangani lebih lanjut.
Lantas, apa penyebab gusi berdarah terus-menerus? Dan, bagaimana cara mengatasinya? Yuk, cari tahu jawabannya di artikel ini!
Secara umum, penyebab gusi berdarah adalah karena terjadi penumpukkan plak atau karang gigi antara garis batas gigi dengan gusi.
Jika tidak ditangani dengan segera, plak yang menumpuk dapat mengeras hingga menjadi karang gigi sehingga berisiko menyebabkan gusi berdarah.
Selain itu, beberapa hal yang umum menjadi penyebab gusi berdarah antara lain yaitu:
Jarang menyikat gigi adalah faktor utama yang menjadi penyebab plak menumpuk. Jika tidak segera ditangani, hal ini akan membuatnya mengeras dan membentuk karang gigi.
Akibatnya, gusi pun rentan mengalami peradangan, yang umumnya disertai dengan gejala kemerahan, bengkak, serta mudah berdarah. Oleh karena itu, penting untuk menyikat gigi setiap hari dan membersihkan karang gigi setiap 6 bulan sekali.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, menyikat gigi terlalu keras tidak efektif untuk membersihkan plak hingga bersih, malah hanya akan menjadi penyebab gusi berdarah.
Perlu diketahui, gusi adalah jaringan tipis dan lunak, sehingga saat kamu menyikat gigi terlalu keras, ini akan memicu gesekan dan benturan yang menyebabkan adanya trauma pada gusi dan berdarah.
Tahukah kamu, perubahan hormon ketika menstruasi, puber, hingga masa kehamilan bisa menjadi penyebab gusi berdarah terus-menerus, lho.
Terutama pada wanita yang sedang mengandung dan memasuki waktu trimester awal, perubahan hormon dapat melemahkan sistem imun, sehingga di masa itu, ibu hamil rentan mengalami sakit gigi serta infeksi pada gusi.
Menggunakan benang gigi atau flossing memang dianjurkan karena dapat membantu membersihkan kotoran yang tertinggal di sela-sela gigi.
Namun, jika tidak digunakan secara tepat hingga terlalu kencang, gesekan tersebut hanya akan menjadi penyebab gusi berdarah dan infeksi.
Apabila kamu merasa tidak pernah melakukan hal-hal penyebab sebelumnya, seperti menyikat gigi atau flossing yang terlalu keras, lantas kenapa gusi berdarah tetap muncul?
Well, mungkin penyebab gusi berdarah yang kamu alami adalah karena kekurangan vitamin C dan K.
Yup, vitamin C merupakan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh dan berperan dalam meningkatkan kekuatan tulang serta mempercepat penyembuhan luka dengan membantu produksi kolagen di dalam tubuh.
Sementara itu, vitamin K berfungsi untuk membantu proses pembentukan darah.
Dengan demikian, apabila tubuh kekurangan vitamin C dan K, hal ini dapat memicu gusi berdarah yang disertai gejala lainnya, seperti tubuh melemah hingga anemia.
Baca juga: 14 Penyebab Gusi Bengkak dan Cara Mengatasinya, Yuk Simak!
Salah satu penyebab gusi berdarah yang umum terjadi adalah karena mengalami peradangan pada gusi, atau disebut sebagai gingivitis.
Adapun pemicu awal kondisi ini adalah karena menumpuknya plak pada gigi yang sudah mengeras menjadi karang gigi.
Akibatnya, hal tersebut akan membuat peradangan di sekitarnya yang dapat meningkatkan risiko gusi mudah berdarah.
Apabila kondisi peradangan atau gingivitis sebelumnya tidak ditangani dengan segera, hal ini akan memicu terjadinya infeksi yang dikenal sebagai periodontitis.
Periodontitis merupakan peradangan dan infeksi pada gusi yang bisa merusak tulang penyangga gigi dan jaringan lunak di sekitarnya.
Gejala awal yang ditimbulkan dari kondisi ini adalah gusi berdarah terus-menerus, bahkan jika sudah parah, bisa membuat gigi menjadi copot.
Mempunyai riwayat penyakit yang berkaitan dengan gangguan pembekuan darah juga bisa menjadi penyebab gusi berdarah.
Tak hanya gusi saja, bahkan hanya berupa goresan kecil bisa membuat penderitanya mengalami pendarahan yang cukup parah.
Adapun jenis penyakit yang bisa mengalami gangguan pembekuan darah tersebut, di antaranya yaitu:
Menurut para ahli, penderita HIV/AIDS (ODHA) cenderung lebih rentan mengalami masalah gigi dan mulut, terutama gusi berdarah.
Selain gusi berdarah, kondisi yang sering kali dialami oleh penderita ODHA adalah berupa karies gigi, gingivitis, serta candidiasis oral atau jamur pada mulut.
Gusi berdarah atau bengkak bisa jadi salah satu tanda seseorang mengalami penyakit diabetes.
Hal ini dikarenakan kadar gula darah tinggi pada penderita diabetes dapat melemahkan sistem imun, sehingga tubuh tidak dapat melawan bakteri penyebab gusi berdarah di dalam mulut.
Baca juga: 14 Penyebab Bau Mulut yang Perlu Kamu Tahu, Yuk Simak
Pada dasarnya, penyebab gusi berdarah yang telah dijelaskan sebelumnya bisa memengaruhi cara pengobatan dari penderitanya.
Misalnya, apabila gejala gusi berdarah yang kamu alami adalah karena gingivitis, maka dokter akan melakukan perawatan saluran akar gigi dan scaling untuk menghilangkan bakteri serta karang gigi.
Sementara itu, apabila gusi berdarah disebabkan karena periodontitis dan sudah terinfeksi, dokter akan memberikan antibiotik hingga menjalankan pengobatan bedah cangkok jaringan lunak apabila kondisinya cukup parah.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan pengobatan secara mandiri dari rumah jika gusi berdarah yang dialami masih dalam kondisi ringan, seperti:
Agar tidak mengalami gusi berdarah, kamu bisa melakukan sejumlah tips untuk mencegah gejalanya, di antaranya adalah:
Itu dia sejumlah penyebab gusi berdarah, mulai dari jarang menyikat gigi, kekurangan vitamin C dan K, peradangan, hingga infeksi pada gusi.
Selain menjaga kebersihan mulut, kamu juga bisa mencegah gusi berdarah dengan mengonsumsi suplemen untuk mengurangi gejala sariawan dan panas dalam, seperti Adem Sari.
Adem Sari merupakan minuman berbentuk serbuk panas dalam yang kaya akan vitamin C dan bahan-bahan herbal alami.
Selain itu, sensasi sparkling dari Adem Sari dapat mencegah dan meredakan gejala serupa lainnya, seperti sakit tenggorokan dan kering, panas dalam, bibir pecah-pecah, hingga bau mulut.
Yuk, jaga kesehatan mulut dan gusi dengan mengonsumsi Adem Sari. Ingat, healthy product for healthy family!
Baca juga: Mengenal Sariawan HIV, Ini Gejala dan Cara Mengatasinya!