Adem Sari – Bibir pecah-pecah merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup sering dialami oleh banyak orang. Kondisi ini ditandai dengan kulit bibir yang kering, retak, atau bahkan mengelupas. Selain itu, bibir pecah biasanya juga disertai dengan sensasi perih atau rasa terbakar di mulut. Tentu saja, kondisi ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Agar terhindar dari masalah tersebut, maka cara yang bisa dilakukan adalah menjauhi faktor penyebabnya. Ada beberapa kondisi yang sering menjadi faktor utama penyebab bibir pecah-pecah dan kering. Lantas, apa saja faktor-faktor tersebut? Yuk, simak penjelasan berikut!
Salah satu kondisi yang bisa menjadi penyebab bibir pecah-pecah dan kering adalah alergi. Baik alergi terhadap lipstik, pasta gigi, pelembap bibir atau penggunaan produk lain yang diaplikasikan di sekitar bibir. Reaksi alergi yang timbul dapat disertai dengan iritasi, gatal-gatal, hingga muncul ruam-ruam. Selain itu, bibir pecah-pecah juga bisa menjadi pertanda alergi terhadap makanan tertentu, seperti makanan pedas dan asam.
Baca juga: 10 Cara Mengatasi Panas dalam Akibat Asam Lambung, Yuk Coba!
Defisiensi atau kekurangan asupan vitamin tertentu juga bisa menyebabkan bibir menjadi kering dan pecah-pecah. Kondisi ini biasanya terjadi ketika tubuh kurang mendapatkan asupan vitamin B. Dalam Journal of Clinical and Diagnostic Research disebutkan bahwa kekurangan asupan vitamin B kompleks bisa mengakibatkan kesehatan orang terganggu.
Gangguan kesehatan ini ditandari dengan gejala bibir merah, kering, dan pecah-pecah. Selain itu, gejala ini juga disertai dengan sensasi terbakar di mulut, radang selaput rongga lidah dan mulut, serta sakit tenggorokan.
Berada di bawah sinar matahari terlalu lama tanpa menggunakan perlindungan juga bisa menyebabkan kerusakan kulit. Selain itu, hal ini juga bisa menyebabkan bibir menjadi kering, retak, dan pecah-pecah. Paparan sinar UV secara berlebihan bisa menyebabkan kondisi medis yang disebut dengan Keratosis Aktinik. Kondisi ini ditandai dengan kulit di permukaan bibir yang menjadi kasar, bersisik, hingga menebal.
Penyebab bibir pecah-pecah yang paling sering terjadi adalah kekurangan cairan atau dehidrasi. Ketika tubuh mengalami kondisi dehidrasi, maka akan berdampak pada kondisi kulit, termasuk kulit di permukaan bibir. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan memperbanyak minum air putih.
National Health Service menyatakan kebutuhan air minum pada setiap orang berbeda tergantung beberapa faktor. Semakin banyak aktivitas fisik yang dilakukan oleh seseorang dan semakin panas cuaca lingkungannya, maka semakin banyak pula asupan cairan yang dibutuhkan oleh tubuh. Rata-rata orang dewasa membutuhkan 8 gelas air setiap hari.
Sementara itu, European Food Safety Authority mengungkapkan bahwa kebutuhan asupan cairan antara perempuan dan laki-laki berbeda tergantung usia, tempat tinggal, dan ativitas harian. Kebutuhan rata-rata air minum untuk laki-laki dewasa yaitu 2 liter setiap hari, sementara kebutuhan air minum bagi wanita dewasa yaitu 1,6 liter setiap hari.
Bibir pecah-pecah mungkin disebabkan oleh adanya infeksi jamur. Selain menjadi kering dan pecah-pecah, infeksi jamur pada bibir juga ditandai dengan terjadinya retak di celah sudut mulut. Kondisi ini disebabkan oleh kebiasaan menjilat bibir secara berlebihan. Air liur yang lembap dan hangat akan mendorong pertumbuhan jamur, terutama jika air liur menumpuk di sudut-sudut mulur. Untuk mencegahnya, maka hentikan kebiasaan menjilat bibir.
Itu dia beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab bibir pecah-pecah. Tentu saja, kondisi ini sangat menyiksa karena rasa nyaman yang ditimbulkan. Untuk itu, segera atasi bibir kering dan pecah agar tidak semakin parah. Jika kondisi bibir pecah tidak kunjung membaik, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter untuk saran penanganan yang tepat.
Baca juga: Gejala Panas Dalam pada Perut dan Cara Mengatasinya