Antis – Seringkali kita tidak menyadari bahwa penularan kuman TBC melalui udara, yaitu saat pengidapnya memercikkan dahak saat batuk dan bersin.
Ketika itulah kuman penyebab tuberkulosis ikut keluar bersama dahak dan terbawa udara. Kemudian, bakteri tersebut tanpa kita sadari melekat pada bagian tubuh yang sering dihinggapi kuman, seperti mulut dan kulit.
Adapun bakteri penyebab tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberculosis yang umumnya menyerang paru-paru dan beberapa organ lain seperti tulang belakang, kelenjar getah bening, ginjal, kulit, dan selaput otak.
Lantas, apakah hanya terjadi penularan kuman TBC melalui udara? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di sini.
Penularan kuman TBC melalui orang yang terinfeksi bisa terjadi ketika mereka batuk, bersin, berbicara, atau bahkan bernyanyi.
Maka dari itu, penyakit ini diketahui dapat melakukan penularan kuman TBC melalui udara. Jadi, orang lain yang menghirup bakteri aerosol bisa terinfeksi penyakit ini.
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa yang bisa menularkan bakteri hanyalah pengidap TBC aktif.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa penyakit ini tidak akan menyebar melalui kegiatan seperti:
Umumnya, penularan kuman TBC melalui interaksi di dalam ruangan, di mana percikan dahak berada dalam waktu yang lama.
Itulah sebabnya, mereka yang sering bertemu dan berdiam di tempat sama dengan pengidapnya berisiko tinggi untuk tertular tuberkulosis. Misalnya, teman sekantor, teman sekelas, atau keluarga serumah.
Meski demikian, penularan TBC sebenarnya tidak semudah seperti yang dibayangkan. Sebab, tidak semua yang menghirup udara mengandung bakteri penyebab tuberkulosis akan otomatis mengidap penyakit tersebut.
Adapun beberapa kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi TBC, di antaranya yaitu:
Intinya, penularan kuman TBC melalui udara rentan menyebabkan seseorang mengidap penyakit tersebut ketika sistem kekebalan tubuh dalam keadaan lemah.
Baca juga: Penyebab Badan Terasa Panas Tapi Suhu Normal
Cara penularan TBC bisa terjadi ketika seseorang menghirup udara yang mengandung bakteri tuberkulosis.
Adapun kondisi yang mungkin terjadi dalam proses penularan TBC tersebut, di antaranya:
Fase laten terjadi saat seseorang terpapar bakteri tuberkulosis, namun kuman tersebut hanya berdiam di dalam tubuh karena sistem imunnya bisa melawan dengan baik.
TBC laten merupakan infeksi TBC yang tidak menunjukkan adanya gejala atau biasa disebut asimtomatik.
Dalam kondisi laten, bakteri tidak akan menyerang dan terinfeksi TBC. Kamu juga tidak akan mengalami gejala-gejala TBC atau menularkan kepada orang lain.
Meski begitu, bakteri tersebut bisa aktif dan menyerang kembali saat sistem kekebalan tubuh kamu menurun.
Maka dari itu, orang-orang dengan gangguan sistem imun dan kondisi medis lainnya seperti yang disebutkan di atas, perlu melakukan konsultasi dengan dokter jika pernah kontak erat atau tinggal bersama pengidap TBC.
TBC aktif adalah kondisi saat seseorang telah mengidap penyakit tersebut dan mengalami gejala-gejalanya seperti batuk lama, demam saat malam hari, keringat dingin, dan penurunan berat badan.
Penderita aktif inilah yang dapat memicu penularan kuman TBC melalui udara kepada orang lain.
Maka dari itu, biasanya penderita TBC aktif disarankan untuk selalu mengenakan masker ketika di luar ruangan, menutup mulut saat batuk atau bersin, dan tidak meludah sembarangan.
Penderita TBC aktif juga perlu memperoleh terapi pengobatan secara rutin selama minimal 6 hingga 9 bulan.
Proses pengobatan yang tidak tuntas atau berhenti di tengah jalan bisa menyebabkan kekebalan bakteri terhadap obat TBC atau biasa disebut TB MDR.
Pengobatan untuk setiap pengidap TBC biasanya akan berbeda-beda, tergantung bagaimana bakteri menyerang tubuh.
Baca juga: Inilah Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatan Sinusitis
Beberapa pengidap mungkin tidak menularkan bakteri tuberkulosis setelah 2 minggu ketika menjalani pengobatan atau selama perawatan.
Namun, kamu harus tetap berhati-hati dan melakukan cara mencegah penularan TBC dari pengidap aktif.
Penularan kuman TBC melalui pengidapnya bisa dicegah dengan beberapa cara, di antaranya:
Itulah penjelasan seputar bagaimana cara penularan TBC dari pengidap aktif kepada orang yang rentan terpapar penyakit ini.
Meskipun penularan kuman TBC melalui pengidapnya tidak menyerang secara langsung, namun tuberkulosis tetap tergolong penyakit yang memicu kematian.
Maka dari itu, kamu harus selalu menerapkan pola hidup sehat dengan selalu mengonsumsi makanan bernutrisi dan mengandung vitamin, serta aktif melakukan olahraga.
Ketika beraktivitas di luar ruangan, sediakan selalu Antis untuk melindungi tangan dari kuman penyebab tuberkulosis.
Antis adalah pelopor pembersih tangan di Indonesia berbentuk gel dan spray yang efektif membunuh kuman penyebab penyakit dan telah teruji secara klinis sesuai dengan standar WHO.
Baca juga: Obat Alami untuk Sakit Tenggorokan dan Terasa Ada yang Mengganjal