pencegahan stunting
Maret 29, 2024 Artikel

5 Cara Pencegahan Stunting yang Bisa Dilakukan Orang Tua

Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza

Amunizer – Stunting merupakan masalah kesehatan yang bisa mengganggu tumbuh kembang anak. Maka dari itu, orang tua harus melakukan pencegahan stunting agar anak-anak mereka bisa tumbuh secara normal.

Stunting disebabkan karena sang ibu mengalami kekurangan nutrisi pada masa kehamilan. Gaya hidup tidak sehat sang ibu ketika hamil juga bisa mengakibatkan kekurangan nutrisi dan menyebabkan stunting pada bayi saat lahir. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang stunting serta cara mencegahnya, simak artikel ini sampai akhir.

Apa itu Stunting?

Stunting adalah gangguan pertumbuhan yang dialami anak-anak usia dibawah 5 tahun. Gangguan pertumbuhan ini bisa terjadi karena kekurangan gizi selama masa pertumbuhan atau malnutrisi pada ibu hamil. 

Perlu diketahui juga, stunting sudah sering terjadi di Indonesia dan merupakan salah satu permasalahan yang patut diwaspadai. Berikut merupakan gejala-gejala dari stunting yang perlu Anda tahu:

  • Tinggi badan jauh di bawah dari anak lain seusianya.
  • Berat badan rendah dan cenderung mengalami penurunan.
  • Cenderung jadi pendiam dan enggan berinteraksi.
  • Mudah terkena penyakit.
  • Memiliki fokus yang kurang baik.
  • Tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang lebih lambat.

Anda perlu memperhatikan gejala-gejala di atas dan melakukan pencegahan stunting secara tepat. Selain itu, selalu perhatikan tumbuh kembang anak dan jangan sampai terlambat mengetahui gejala stunting agar dapat mengatasinya segera.

Cara Mencegah Stunting 

Meskipun sudah banyak yang mengenal istilah stunting, sebagian orang masih belum memahami pencegahannya.  Maka dari itu, cara mencegah stunting adalah hal yang wajib diketahui orang tua agar anak-anak mereka bisa terhindar dari masalah pertumbuhan ini. Berikut merupakan beberapa cara pencegahan stunting yang bisa dilakukan:

1. Menjaga Asupan Gizi Selama Masa Kehamilan

Cara mencegah stunting sejak dini bisa dilakukan pada masa kehamilan. Ketika masa kehamilan, si ibu perlu memperhatikan asupan nutrisi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi serta menjaga pola hidup sehat. Berikut merupakan rekomendasi makanan yang bisa dikonsumsi selama masa kehamilan untuk pencegahan stunting:

  • Makanan yang mengandung banyak protein, seperti daging, ikan, telur, dan sebagainya.
  • Makanan yang mengandung serat, seperti sayuran dan buah-buahan.
  • Makanan dengan kandungan zat besi yang tinggi, seperti daging merah dan kacang-kacangan.
  • Makanan yang mengandung kalsium, seperti keju, susu, dan yoghurt.
  • Makanan dengan kandungan lemak tak jenuh, seperti alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.

Baca juga: 11 Rekomendasi Buah yang Bagus untuk Pencernaan, Catat!

2. Memberikan ASI Eksklusif

Cara pencegahan stunting selanjutnya adalah dengan memberikan ASI eksklusif pada anak. Kandungan makro dan mikro nutrisi pada ASI dapat mengurangi potensi stunting. Tak hanya itu, ASI juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh pada bayi berkat kandungan kolostrum dan protein whey yang dimilikinya.

Oleh karena itu, disarankan untuk memberikan ASI eksklusif pada anak sampai usia 6 bulan. Dengan begitu, kekebalan tubuh anak bisa meningkat dan kemungkinan stunting juga semakin menurun.

3. Memberikan Makanan Pendamping ASI

Memberikan anak makanan pendamping ASI juga menjadi cara pencegahan stunting yang bisa dilakukan orang tua. Ketika anak menginjak usia 6 bulan, mereka sudah bisa diberi makanan pendamping ASI. Makanan yang diberikan pun harus memiliki makro dan mikro nutrisi yang sebelumnya didapatkan anak dari ASI.

Dalam memberikan makanan pendamping ASI, orang tua tidak boleh sembarangan. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis anak terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk memberikan jenis makanan pendamping ASI apa yang tepat untuk anak.

4. Memantau Tumbuh Kembang Anak

Memantau tumbuh kembang anak menjadi salah satu cara pencegahan stunting paling mudah yang bisa dilakukan orang tua. Selalu perhatikan tumbuh kembang anak, khususnya tinggi dan berat badannya. 

Agar semakin mudah, Anda bisa mengetahui tahap-tahapan tumbuh kembang anak dengan membaca buku KIA atau secara rutin membawa anak ke posyandu atau dokter spesialis anak. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui tumbuh kembang anak dari waktu ke waktu dan menemukan gejala awal stunting dengan lebih cepat sehingga bisa memberikan penanganan yang sesuai.

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

5. Pastikan Anak Mendapat Imunisasi Lengkap

Dengan mendapat imunisasi lengkap, anak bisa terhindar dari stunting dan berbagai penyakit lainnya. Tujuan dari imunisasi adalah melindungi anak dari berbagai risiko terkena penyakit, kecacatan, hingga kematian. Berikut merupakan daftar imunisasi lengkap yang perlu didapatkan anak:

  • Hepatitis B, DPT, BCG, HiB, Polio, PCV, Rotavirus, untuk usia 0-6 bulan.
  • Influenza, Japanese Encephalitis, MMR, untuk usia 6-12 bulan.
  • Hepatitis A dan Varisela untuk usia 12-24 bulan.
  • Tifoid, Dengue, HPV, untuk usia 2-18 tahun.

Perlu diketahui, imunisasi akan memberikan efek samping yang termasuk dalam kategori ringan. Efek samping dari pemberian imunisasi biasanya berupa demam ringan, ruam, dan nyeri di area suntikan. Efek samping tersebut merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh ketika membentuk antibodi. Maka dari itu, Anda tidak perlu ragu lagi dalam memberikan imunisasi kepada anak.

Itulah beberapa cara cegah stunting yang bisa Anda lakukan. Semoga cara pencegahan stunting di atas bisa membantu Anda mendukung tumbuh kembang anak secara normal. Selain memperhatikan tumbuh kembang dan kesehatan anak, kesehatan para orang tua juga perlu diperhatikan. Untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit, Anda bisa coba mengkonsumsi Amunizer.

Amunizer merupakan produk suplemen kesehatan dari Enesis Group yang mengandung elderberry 1000 mg dan zinc 75 mg. Kandungan tersebut mampu menangkal radikal bebas dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Tunggu apa lagi? Yuk, jaga daya tahan tubuh dengan Amunizer! Healthy product for healthy family.

Baca juga: Manfaat Zink untuk Diare Pada Balita & Aturan Pemberiannya

Related article