Soffell – Salah satu penyakit menular dengan angka kasus yang cukup di Indonesia adalah demam berdarah dengue (DBD). World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa DBD merupakan penyakit arbovirus yang menular melalui nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kondisi iklim yang berada di wilayah tropis ternyata membuat Indonesia cocok menjadi habitat dari nyamuk ini. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia selalu mengimbau masyarakat untuk menerapkan gerakan 3M Plus sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit DBD.
Upaya agar terhindar dari penyakit DBD juga bisa dilakukan dengan menggunakan Soffell yang terbukti ampuh untuk melindungi tubuh dari gigitan nyamuk. Losion anti nyamuk ini sebaiknya digunakan pada waktu-waktu dimana nyamuk penyebab DBD sedang aktif menggigit. Lantas, kapan waktu terbaik menggunakan Soffell untuk mencegah DBD?
Inilah Waktu Terbaik Menggunakan Soffell untuk Mencegah Demam Berdarah
Salah satu waktu terbaik untuk menggunakan Soffell adalah pada saat musim hujan. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa penyakit DBD bersifat musiman yang biasa terjadi saat musim hujan. Sebab, musim hujan memungkinkan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus hidup di genangan air bersih. Misalnya, genangan air pada kaleng, pot bunga, ember, atau tempat lainnya.
Genangan air itulah yang nantinya menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, sehingga jumlah nyamuk penyebab DBD akan semakin meningkat pada saat musim hujan. Oleh karena itu, perlindungan terhadap diri sendiri dan keluarga harus dilakukan secara ekstra agar terhindar dari ancaman penularan virus dengue. Salah satunya adalah dengan menggunakan Soffell.
Banyak orang yang menggunakan losion anti nyamuk saat menjelang tidur di malam hari dengan tujuan untuk mencegah gigitan nyamuk penyebab demam berdarah. Sebenarnya, hal ini tidak sepenuhnya benar. Penelitian membuktikan bahwa nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus ternyata lebih aktif menggigit pada pagi hari. Sebuah studi dalam jurnal berjudul An Introduction to the Aquatic Insects of North America melaporkan bahwa perilaku nyamuk Aedes betina dalam menghisap darah terjadi pada pagi hari, yaitu pukul 08.00 – 12.00.
Selain pagi hari, nyamuk Aedes aegypti juga aktif menggigit atau menghisap darah pada waktu sore hari. Riset dari Universitas Hasanuddin yang dimuat dalam Jurnal Ekologi Kesehatan membuktikan bahwa aktivitas nyamuk menghisap darah yang paling tinggi adalah pada petang hari, yaitu pukul 17.00 – 18.00.
Penelitian tersebut juga melaporkan bahwa aktivitas nyamuk DBD terendah adalah pada siang hari, tepatnya pada pukul 12.00 – 14.00. Hasil riset tersebut juga sejalan dengan pernyataan dari Peneliti Perubahan Iklim dan Kesehatan Lingkungan Univesitas Indonesia bahwa nyamuk Aedes aegypti lebih aktif menggigit pada pukul 14.00 – 17.00.
Hasil riset terbaru melaporkan bahwa nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus kini juga ditemukan menghisap darah pada malam hari. Artinya, selain melakukan aktivitas pada pagi dan sore hari, nyamuk penyebab penyakit DBD tersebut juga dapat menghisap darah pada malam hari. Hal ini mengacu pada hasil riset dari Universitas Hasanudin yang dipimpin oleh Syahribulan pada tahun 2010 yang melaporkan bahwa nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus melakukan aktivitas menghisap darah pada malam hari, yaitu pukul 19.00 – 22.00.
Itulah beberapa waktu terbaik menggunakan Soffell untuk mencegah demam berdarah. Dengan menggunakan Soffell pada waktu nyamuk aktif menggigit, maka tubuh akan terlindungi dari ancaman penyakit. Soffell terbukti ampuh dalam melindungi kulit selama 8 jam dari gigitan nyamuk berkat adanya formula bahan aktif DEET 13% di dalamnya. Selain itu, Soffell juga diformulasikan dengan minyak esensial yang membuat produk anti nyamuk ini lembut dan wangi saat digunakan.