Soffell – Masih banyak orang yang bingung membedakan antara nyamuk kebun dan nyamuk demam berdarah.
Meski keduanya berasal dari genus Aedes dan sama-sama bisa menularkan virus dengue, ada sejumlah perbedaan penting yang perlu diketahui.
Nyamuk kebun, atau dikenal juga sebagai Aedes albopictus, awalnya hidup di area kebun sesuai dengan namanya. Namun, karena lahan hijau semakin terbatas, nyamuk ini mulai masuk dan menetap di dalam rumah.
Untuk memahami lebih lanjut, mari simak penjelasan lengkap mengenai ciri-ciri nyamuk kebun dan perbedaannya dengan nyamuk demam berdarah.
Seperti halnya spesies nyamuk lainnya, nyamuk kebun juga mengalami metamorfosis sempurna yang meliputi empat tahap, yaitu telur, larva, pupa, dan nyamuk dewasa.
Nyamuk betina akan mulai bertelur sekitar 4 hingga 5 hari setelah mengisap darah. Telur biasanya diletakkan di permukaan air, baik itu air jernih maupun keruh, yang berada di tempat lembap dan terlindung dari sinar matahari langsung.
Telur-telur tersebut akan menempel pada dinding wadah dan menetas menjadi larva ketika terendam air, misalnya saat hujan turun. Larva nyamuk memakan organisme air seperti alga serta sisa tumbuhan atau hewan yang terdapat di dalam wadah tersebut.
Tahap larva berlangsung selama 2 hingga 4 hari sebelum berubah menjadi pupa. Selanjutnya, dalam waktu sekitar 9 hingga 10 hari, pupa akan berkembang menjadi nyamuk dewasa.
Nyamuk dewasa memiliki umur antara 1 hingga 3 minggu, dan mampu bertahan hidup pada suhu antara 24 hingga 39 derajat Celsius. Namun, mereka tidak mampu hidup jika suhu turun hingga 6 derajat Celsius.
Di negara-negara empat musim, nyamuk ini tetap dapat bertelur selama musim dingin. Sementara di wilayah beriklim tropis dan subtropis seperti Indonesia, Aedes albopictus bisa aktif sepanjang tahun.
Nyamuk kebun memiliki tubuh berwarna dasar hitam dengan bintik-bintik putih yang terlihat pada bagian badan dan kakinya. Di bagian punggung, terdapat satu garis putih pendek dengan pola yang seragam dan tidak bercorak mencolok.
Induk betina dari spesies ini umumnya memiliki ukuran tubuh lebih besar dibandingkan pejantan, serta bulu dada yang tampak lebih lebat. Panjang tubuh nyamuk kebun bisa mencapai 3 hingga 4 milimeter.
Taksonomi adalah klasifikasi atau pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan sifatnya.
Adapun taksonomi nyamuk Aedes albopictus adalah sebagai berikut.
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Insecta
Ordo: Diptera
Familia: Culicidae
Genus: Aedes
Species: Aedes albopictus
Baca juga: Cara Cepat Membasmi Nyamuk di Rumah dengan Aman
Telur, larva, dan nyamuk kebun remaja biasanya ditemukan di wadah-wadah yang menampung air, seperti ban bekas, alas pot, vas bunga, dan kaleng. Mereka juga dapat berkembang di habitat alami seperti lubang pohon dan pangkal daun yang menampung air hujan.
Selain itu, nyamuk Aedes albopictus kerap ditemukan di tempat penampungan air yang digunakan sehari-hari, seperti tangki air dan bak mandi. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk rutin membersihkan wadah tersebut agar tidak menjadi sarang nyamuk.
Perlu diketahui, nyamuk kebun cenderung lebih menyukai darah hewan. Karena itu, spesies ini lebih sering ditemukan di kebun atau area luar rumah dibandingkan di dalam ruangan.
Nyamuk Aedes albopictus termasuk jenis yang patut diwaspadai karena dapat menjadi perantara penularan berbagai penyakit serius. Beberapa penyakit yang bisa ditularkan oleh nyamuk ini antara lain demam berdarah dengue (DBD), demam kuning, chikungunya, dan virus zika.
Penyakit-penyakit tersebut tentu tidak bisa dianggap sepele. Dalam beberapa kasus, infeksi yang disebabkan dapat berkembang menjadi kondisi yang mengancam nyawa.
Penularan terjadi ketika nyamuk menggigit manusia atau hewan yang sudah terinfeksi, lalu menularkan virus tersebut ke individu lain yang sehat melalui gigitan berikutnya.
Banyak orang merasa bingung untuk membedakan nyamuk kebun dan nyamuk DBD. Hal ini wajar terjadi karena keduanya memiliki banyak kesamaan.
Kedua jenis nyamuk ini berasal dari genus Aedes dan sama-sama berpotensi menularkan penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD), virus zika, chikungunya, dan demam kuning.Meskipun demikian, keduanya merupakan spesies yang berbeda. Untuk memahami perbedaannya secara lebih rinci, berikut penjelasannya:
Nyamuk kebun memiliki nama latin Aedes albopictus, sedangkan nyamuk demam berdarah dikenal dengan nama Aedes aegypti. Dari nama ilmiahnya, jelas bahwa keduanya merupakan spesies yang berbeda.
Selain itu, Aedes albopictus juga dikenal sebagai Stegomyia albopicta atau nyamuk macan Asia karena pola tubuhnya yang menyerupai belang harimau.
Nyamuk demam berdarah diperkirakan berasal dari benua Afrika, sedangkan Aedes albopictus berasal dari kawasan Asia Tenggara, sesuai dengan julukannya sebagai nyamuk macan Asia.
Seiring waktu, kedua spesies ini menyebar ke berbagai belahan dunia melalui aktivitas perdagangan dan perjalanan internasional.
Baca juga: Waspada Serangan Nyamuk Demam Berdarah di Tempat Liburan
Secara fisik, nyamuk demam berdarah dan nyamuk kebun tampak mirip karena sama-sama memiliki tubuh berwarna hitam dengan bintik putih di badan dan kaki. Namun, ada beberapa perbedaan mencolok di antara keduanya.
Nyamuk Aedes aegypti memiliki dua garis putih di bagian punggung serta corak belang-belang yang lebih mencolok. Sementara itu, Aedes albopictus hanya memiliki satu garis putih dengan pola yang lebih seragam. Dari segi ukuran, tubuh A. aegypti cenderung lebih kecil dibandingkan A. albopictus.
Aedes aegypti cenderung menyukai lingkungan basah seperti rawa, kolam penampungan, dan area dengan genangan air. Sebaliknya, Aedes albopictus lebih sering ditemukan di area yang kering dan rimbun, seperti kebun atau pekarangan rumah yang teduh.
Demikian penjelasan lengkap mengenai perbedaan nyamuk kebun (Aedes albopictus) dan nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti). Dengan memahami karakteristik masing-masing, Anda tidak perlu bingung lagi dalam membedakannya.
Kedua spesies ini perlu diwaspadai karena dapat menularkan berbagai penyakit serius, seperti demam berdarah dengue (DBD), demam kuning, chikungunya, dan virus zika. Sebagai langkah perlindungan, Anda dapat menggunakan lotion anti nyamuk Soffell.
Soffell efektif melindungi kulit dari gigitan nyamuk, tidak lengket, tidak menyebabkan kulit kering, dan memiliki aroma yang lembut.
Pastikan Anda selalu menyediakan Soffell kapan pun dan di mana pun. Lindungi diri dan keluarga dari serangan nyamuk berbahaya! Healthy product for healthy family!
Baca juga: Beberapa Wewangian yang Ampuh Usir Nyamuk