Soffell – Mitos terkait masalah kesehatan memang kerapkali membuat bingung masyarakat. Mitos yang beredar bisa jadi benar atau justru malah sangat menyesatkan. Dalam hal ini, mitos seputar virus corona dan DBD pun banyak beredar di tengah masyarakat. Sayangnya, banyak yang percaya dengan mitos tersebut, padahal belum ada penelitian yang membuktikannya. Lantas, apa saja mitos seputar virus corona dan DBD yang paling sering dibicarakan masyarakat?
Inilah Mitos Seputar DBD dan Virus Corona yang Tidak Boleh Dipercaya
DBD dan virus corona menjadi topik hangat yang kini banyak diperbincangkan masyarakat. Mitos terkait dua jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus ini memang kini banyak beredar di tengah masyarakat. Sebelum mempercayai mitos-mitos tersebut, sebainya cek faktanya berikut ini:
1. Mitos DBD dapat menular melalui kontak fisik
Mitos ini sudah pasti salah dan tidak bisa dipercaya. Faktanya, virus dengue penyebab DBD hanya bisa menular melalui perantara nyamuk Aedes aegypti betina. Ketika nyamuk menghisap darah manusia, nyamuk yang telah terinfeksi virus dengue akan melepaskan cairan ke dalam tubuh manusia tersebut. Cairan yang disuntikkan oleh nyamuk inilah yang akan menularkan virus dengue ke tubuh korbannya. Jadi, mitos bahwa penyakit DBD bisa menular melalui kontak fisik adalah salah besar.
2. Mitos sakit DBD hanya terjadi sekali seumur hidup
Mitos tentang seseorang yang pernah mengalami DBD tidak akan mengalami DBD lagi memang sering terdengar di tengah masyarakat. Hati-hati dengan mitos ini karena justru bisa menurunkan kewaspadaan. Karena faktanya, pendapat tersebut kurang tepat. Pasalnya, ada empat serotipe virus dengue, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, serta DEN-4.
Jika pernah terinfeksi salah satu serotipe virus dengue, tubuh memang akan lebih kebal terhadap serotipe virus tersebut. Namun, tidak kebal dengan serotip virus dengue lainnya. Jadi, setiap orang memiliki kemungkinan untuk mengalami DBD sebanyak 4 kali seumue hidup.
3. Mitos jus jambu biji bisa meningkatkan kadar trombosit
Jambu biji seringkali dijadikan sebagai obat alami untuk mempercepat penyembuhan DBD. Ada pendapat yang menyatakan bahwa kandungan zat pada jambu biji bisa meningkatkan jumlah trombosit. Ini berkaitan dengan kadar trombosit yang menurun pada pasien yang mengalami DBD. Namun, pendapat tersebut adalah keliru.
Fakta yang sebenarnya adalah jambu biji memiliki kandungan vitamin C yang berguna untuk meningkatkan daya tahan atau kekebalan tubuh, sehingga lebih kuat untuk melawan virus dengue. Dengan daya tahan tubuh yang kuat, pada jumlah trombosit pun perlahan akan meningkat.
4. Mitos bawang putih menyembuhkan penyakit Covid-19
Sejak virus corona melanda Indonesia, banyak sekali mitos yang beredar di tengah masyarakat. Salah satunya adalah mitos tenang bawang putih yang dipercaya bisa menyembuhkan pasien Covid-19. Nyatanya, ini adalah mitos yang menyesatkan masyarakat.
Pasalnya, hingga saat ini belum ada vaksin atau obat yang teruji secara klinis dapat menyembuhkan penyakit virus corona. Bahkan, WHO menyatakan bahwa dibutuhkan waktu sekitar 18 bulan untuk mendapatkan vaksin virus corona. Jadi, meskipun salah satu bumbu dapur ini memiliki beragam khasiat, namun belum ada penelitian yang menyatakan bahwa bawang putih bisa menyembuhkan Covid-19.
5. Mitos virus corona sengaja dibuat oleh manusia
Mitos semacam ini pasti pernah terdengar, entah dari media atau bahkan diucapkan langsung oleh sebagian masyarakat. Tentu saja, ini adalah mitos yang sangat tidak tepat dan menyesatkan. Tuduhan bahwa virus corona sengaja dibuat oleh manusia untuk kepentingan tertentu adalah tuduhan yang sangat tidak berdasar. Maka dari itu, mitos semacam ini tidak perlu dipercaya.
Selain kelima mitos di atas, masih banyak mitos seputar virus corona dan DBD yang beredar di tengah masyarakat. Oleh karena itu, sebaiknya jangan sampai percaya dengan hal-hal semacam ini karena bisa memberikan informasi yang menyesatkan. Cek fakta yang sebenarnya sebelum percaya pada berbagai mitos terkait DBD dan corona yang tidak masuk akal. Sebaiknya, hindari sumber berita yang sering menyebarkan hoax agar tidak mudah terpancing dengan mitos-mitos tak berdasar yang beredar.
Nah, selain menghindari mitos seputar DBD tentunya kita juga harus menghindari serangan nyamuk demam berdarah. Cara yang paling efektif yaitu dengan menggunakan lotion anti nyamuk Soffell yang sudah terbukti ampuh melindungi kulit dari gigitan nyamuk.