Force Magic – Gangguan tidur adalah masalah yang terjadi terhadap pola dan kualitas tidur seseorang. Adapun gangguan ini dapat disebabkan berbagai hal, mulai dari faktor lingkungan, usia, genetik, penyakit, hingga kondisi kejiwaan.
Sementara itu, penyebab-penyebab gangguan tidur tersebut dapat menimbulkan berbagai gejala, mulai dari kesulitan memulai tidur, hingga mengigau dalam kondisi terlelap.
Nah, penyebab dan gejala yang dialami seseorang pun bisa berbeda sesuai dengan jenis gangguan tidurnya.
Well, semua gangguan tersebut bisa menjadi penyebab tidur tidak nyenyak dan membuat seseorang sulit menjalankan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, gangguan tidur perlu segera diatasi.
Untuk mengetahui macam-macam gangguan tidur dan cara mengobatinya, yuk, simak artikel ini hingga akhir!
Terdapat bermacam-macam gangguan tidur yang ditandai dengan beragam gejala. Selain itu, penyebab gangguan tidur juga bervariasi.
Untuk selengkapnya, penjelasan mengenai gejala dan penyebab macam-macam gangguan tidur adalah sebagai berikut:
Mimpi buruk atau nightmare merupakan gangguan yang ditandai munculnya pemikiran meresahkan dalam kondisi terlelap. Namun, tidak diketahui secara pasti kenapa seseorang bisa bermimpi buruk.
Insomnia adalah gangguan yang ditandai dengan kesulitan atau butuh waktu lama untuk bisa memulai tidur, sering terbangun saat tidur, serta bangun lebih awal dan tidak dapat tidur kembali.
Diagnosis insomnia menurut DSM-5 ditegakkan bila mengalami gejala yang disebutkan minimal seminggu 3 kali dalam waktu 3 bulan.
Adapun penyebabnya cukup beragam, seperti kebiasaan sebelum tidur yang tidak baik, masalah mental, atau kondisi medis lainnya.
Sleepwalking atau somnambulisme merupakan gangguan tidur berjalan. Karena kondisi ini, penderita akan sering bangun, berjalan, hingga melakukan berbagai kegiatan ketika tidur.
Umumnya, penyebab gangguan ini adalah kelelahan, permasalahan mental, hingga penggunaan obat tertentu.
Sleep terror merupakan jenis gangguan tidur yang sering dialami anak-anak, terutama pada usia 4-8 tahun.
Biasanya, anak terlihat ketakutan hingga berteriak saat tidur. Adapun kelelahan atau demam dapat memicu gangguan ini.
Baca juga: 8 Manfaat Tidur Siang bagi Kesehatan Tubuh Maupun Mental
Hipersomnia merupakan kondisi saat seseorang tidur sangat lama hingga penderitanya selalu mengantuk pada siang hari.
Adapun hipersomnia bisa disebabkan berbagai hal, mulai dari penyakit fisik hingga psikis.
Sleep apnea merupakan gangguan yang ditandai jeda dalam bernapas ketika tidur sehingga tubuh bisa kekurangan oksigen atau tiba-tiba terbangun di malam hari.
Adapun kondisi ini bisa disebabkan sumbatan pada saluran pernapasan hingga gangguan fungsi otak.
Narkolepsi adalah kondisi yang ditandai rasa lelah sehingga bisa tertidur kapan dan di mana saja secara tiba-tiba. Biasanya, gangguan ini diakibatkan kondisi neurologis tertentu.
RLS ditandai keinginan untuk menggerakkan tungkai saat akan tidur. Bersamaan dengan hal ini, kaki akan kesemutan.
Adapun penyebab RLS berkaitan dengan kondisi medis tertentu, seperti attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan penyakit parkinson.
Parasomnia adalah gangguan yang membuat pasien bergerak dan berperilaku tidak normal ketika tidur.
Adapun beberapa gejalanya termasuk tidur berjalan, mengigau, mimpi buruk, mengeluarkan rintihan, mengompol, menggertakkan gigi, hingga mengatup rahang. Diduga, parasomnia terjadi akibat gangguan pada fase tidur seseorang.
Selain itu, gangguan ini bisa dipicu kurang tidur, permasalahan mental, konsumsi obat penenang dan alkohol, genetik, atau berbagai kondisi medis.
Sleep paralysis adalah kondisi yang ditandai ketidakmampuan bergerak untuk sementara ketika akan beralih dari posisi tidur ke bangun.
Umumnya, hal ini diakibatkan gangguan saat peralihan antara tidur dan terjaga ataupun sebagai gejala narkolepsi.
Baca juga: 8 Cara Istirahat yang Baik, Yuk Terapkan Gaya Hidup Sehat!
CRSD merupakan gangguan yang ditandai tidak larasanya jam biologis seseorang dengan isyarat waktu eksternal.
Akibatnya, kamu bisa terbangun lebih siang, kesulitan tidur, hingga susah berkonsentrasi. Adapun CRSD dapat terjadi ketika seseorang mengalami jet lag, kerja sistem shift, hingga kebutaan total.
DSWPD terjadi akibat kesulitan mengikuti jam biologis yang normal sehingga tertunda secara signifikan. Jadi, kamu akan tidur serta bangun lebih terlambat dibandingkan orang pada umumnya.
Oleh sebab itu, seseorang bisa mengalami permasalahan psikis, seperti depresi atau stres, sulit konsentrasi, hingga kecanduan obat dan alkohol.
RBD merupakan kondisi yang disebabkan gangguan pada fase tidur REM atau rapid eye movement.
Adapun RBD ditandai gerakan memperagakan mimpi, seperti mengigau, duduk, meninju, menendang, dan melompat.
Terkadang, seseorang tiba-tiba terbangun selama serangan dan mengingat mimpinya dengan jelas. Biasanya, gangguan ini disebabkan kecanduan alkohol atau obat penenang hipnotik.
SWSD adalah gangguan yang muncul saat jadwal kerja dan waktu biologis tidak sinkron. Biasanya, hal ini terjadi kalau akibat bekerja dengan shift.
Akibatnya, penderita akan mengantuk dan lesu ketika bekerja sehingga dapat menurunkan produktivitas serta meningkatkan risiko cedera.
PLMD merupakan kondisi yang ditandai kram berulang atau gerakkan menyentak kaki ketika tidur. Biasanya, gerakan tersebut berulang dan berirama, seperti setiap 20-40 detik.
Kemungkinan, penyebab PLMD adalah defisiensi dopamin atau permasalahan saraf di sumsum tulang belakang.
Baca juga: 12 Tips Tidur Tenang dan Nyenyak, Bebas dari Insomnia
Ketika ke dokter, pasien biasanya akan ditanyakan mengenai gejala yang dialami. Kemudian, dokter juga akan menanyakan penyakit dan masalah-masalah emosional yang pernah atau sedang diderita.
Selanjutnya, dokter akan memeriksa kondisi fisik pasien dari kepala hingga kaki.
Setelah itu, dokter bisa melakukan berbagai pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosa, seperti polisomnografi atau sleep study, electroencephalogram (EEG), hingga CT scan.
Beragam jenis gangguan tidur di atas dapat diobati dengan menjaga kesehatan diri, baik fisik dan mental. Selain itu, ada beberapa pengobatan medis yang dilakukan ketika kondisi sudah lebih parah.
Secara garis besar, cara mengobati gangguan tidur adalah sebagai berikut:
Agar terhindar dari macam-macam gangguan tidur, kamu harus menjaga kesehatan sehari-hari. Untuk selengkapnya, cara mencegah gangguan tidur adalah sebagai berikut:
Demikian sejumlah informasi mengenai macam-macam gangguan tidur, penyebab, dan cara mengobatinya.
Seperti disinggung di atas, salah satu cara mencegah gangguan tidur adalah dengan memastikan lingkungan nyaman. Sebagai solusinya, kamu dapat menggunakan Force Magic!
Force Magic merupakan produk aerosol yang efektif mematikan dan menolak nyamuk serta serangga.
Adapun Force Magic mempunyai tekanan gas tinggi sehingga mampu menjangkau tempat-tempat yang sulit dijangkau dan lebih kuat dalam mematikan nyamuk. Eits, kamu juga tidak perlu khawatir sebab Force Magic aman untuk manusia.
Pasalnya, Force Magic mengandung bahan aktif synthetic pyrethroid yang sangat ampuh mematikan serangga tetapi aman bagi manusia karena mudah dikeluarkan dari dalam tubuh.
Selain itu, Force Magic memiliki wangi yang harum dan tidak menyengat. Dengan begitu, kamu tidak akan batuk-batuk.
So, yuk, segera gunakan Force Magic agar tidurmu lebih nyenyak! Healthy products for healthy families!
Baca juga: 11 Cara Mengatasi Susah Tidur Tanpa Obat-Obatan, Yuk Coba!