Plossa – Masuk angin pada anak memang merupakan penyakit yang sangat umum dialami.
Namun, bukan berarti kondisi tersebut bisa diabaikan begitu saja. Apalagi jika beberapa gejalanya mulai mengganggu aktivitas anak.
Sebagai orang tua, penting bagi kamu memberikan penanganan untuk menghilangkan masuk angin dengan segera.
Tapi sebelum itu, yuk kenali dulu gejala masuk angin pada anak dan berbagai penyebabnya di artikel berikut!
Masuk angin merupakan istilah yang kerap digunakan orang awam saat tubuh sedang tidak enak badan.
Oleh karena itu, penyebabnya pun bisa bermacam-macam, mulai dari paparan virus atau bakteri, jajan sembarangan, makan tidak teratur, dan bermain saat cuaca sedang panas.
Masuk angin juga bisa disebabkan oleh droplet orang sakit yang tertular melalui bersin, batuk, atau penggunaan tempat makan secara bersamaan.
Sama dengan penyebabnya, gejala masuk angin pada anak pun bisa bervariasi. Namun secara umum, beberapa gejala masuk angin yang menyerang anak yaitu:
Pilek merupakan kondisi saat hidung mengeluarkan lendir berupa ingus yang bisa terjadi sesekali maupun terus-menerus. Penyakit ini memiliki 2 jenis, yaitu hidung tersumbat dan berair.
Umumnya, pilek terjadi disebabkan oleh paparan suatu virus. Meskipun bukan penyakit serius, tentunya pilek akan membuat si kecil tidak nyaman dan terkadang menyebabkan kesulitan dalam bernapas.
Sakit tenggorokan merupakan keadaan yang sangat mengganggu. Sebab, penyakit ini membuat tenggorokan menjadi nyeri saat menelan, tidak nyaman, bahkan kering.
Pada umumnya, sakit tenggorokan disebabkan oleh infeksi, dehidrasi, dan faktor lingkungan seperti udara kering.
Jika terdapat zat asing atau partikel di dalam saluran pernapasan, tubuh akan secara alami meresponnya dengan mengeluarkan batuk. Hal ini dilakukan agar partikel tersebut tidak masuk ke saluran napas bawah.
Contoh partikel atau zat asing yang masuk ke saluran pernapasan dan menyebabkan batuk adalah debu, polusi, zat pemicu alergi, kuman, bahkan virus.
Baca juga: Ini Perbedaan Batuk Kering dan Batuk Basah
Rasa nyeri atau sakit pada kepala bisa terjadi secara berangsur-angsur atau mendadak. Selain itu, sakit kepala juga bisa menyerang satu sisi saja atau menyebar hingga ke seluruh bagian.
Sakit kepala pada anak biasanya merupakan gejala dari beberapa penyakit yang disebabkan oleh penyakit infeksi, seperti flu, atau infeksi telinga. Oleh karena itu, perlu diperhatikan apa gejala penyerta saat anak mengalami sakit kepala.
Tubuh dapat dikatakan demam saat suhunya mengalami kenaikan lebih dari 37,2 derajat celcius. Gejala masuk angin pada anak yang satu ini biasanya dianggap paling mengkhawatirkan bagi orang tua.
Demam juga dapat menyebabkan kejang pada anak di bawah usia 5 tahun jika suhu tubuh terlalu tinggi.
Meskipun sering terjadi, demam pada anak memang tidak bisa dianggap remeh, apalagi jika suhunya tidak kunjung menurun.
Jika sudah muncul gejala masuk angin pada anak, orang tua sebaiknya segera mencari cara untuk mengatasinya agar si kecil dapat kembali bermain dan beraktivitas seperti biasa.
Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi masuk angin pada anak yang bisa dilakukan di rumah:
Salah satu penyebab masuk angin pada anak adalah terlalu lama beraktivitas berat. Alhasil, anak pun kekurangan istirahat.
Oleh karena itu, orang tua harus menyuruh anak melakukan istirahat yang cukup agar tubuh dapat berfungsi secara optimal.
Berkenaan dengan hal tersebut, orang tua bisa mengatur jadwal tidur siang untuk si kecil tiap harinya agar anak dapat terbiasa melakukannya.
Papasan sinar matahari di pagi hari bagus untuk kesehatan tubuh. Sebab, sinar matahari pagi dapat membantu tubuh memproduksi vitamin D.
Terdapat banyak manfaat vitamin D pada anak, yaitu membantu penyerapan kalsium dalam tubuh, mendukung pertumbuhan tulang dan gigi, menjaga daya tahan tubuh, serta memperkuat otot.
Baca juga: Kenali Manfaat Berjemur di Bawah Matahari Pagi
Banyak orang tua yang menyuruh anaknya untuk tidak mandi saat sedang sakit. Padahal, anak justru harus tetap mandi agar kebersihannya tetap terjaga.
Selain itu, mandi air hangat juga bermanfaat untuk melancarkan sistem peredaran darah, meredakan nyeri, serta membuat tidur lebih nyenyak.
Mengoleskan minyak aromaterapi seperti Plossa juga bisa menjadi salah satu cara mengobati masuk angin pada anak.
Sebab, Plossa mengandung eucalyptus dan bronchodilator yang dapat menyerang virus serta meredakan gejala masuk angin pada anak.
Cobalah untuk mengoleskan Plossa ke beberapa bagian tubuh anak, seperti punggung, lengan, kaki, dan bagian luar hidung. Karena ingat, healthy product for healthy family.
Cara terakhir yang dapat kamu lakukan adalah memberi obat penanganan pertama saat masuk angin pada anak, seperti obat dengan kandungan parasetamol, ibuprofen, chlorpheniramine, dan phenylephrine.
Selain itu, jangan lupa untuk mengonsumsi obat masuk angin sesuai dengan anjuran dokter, ya!
Itu dia penjelasan mengenai gejala, penyebab, serta cara mengatasi masuk angin pada anak.
Masuk angin memang merupakan penyakit umum yang menyerang anak. Namun, sebagai orang tua, ada baiknya untuk mengetahui penyebab serta cara mengatasinya agar tidak kembali menyerang si kecil.
Jika kamu memiliki anak yang sedang mengalami masuk angin, coba lakukan langkah-langkah di atas untuk mengobatinya.
Apabila gejala masuk angin tak kunjung membaik, segera periksakan anak ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.