Soffell – Salah satu penyakit yang paling dikhawatirkan oleh orang tua pada anak-anaknya adalah demam berdarah atau DBD. Ya, penyakit DBD memang dikenal mudah menyerang anak-anak. Namun, sebaiknya orang tua tidak perlu panik saat musim penyakit DBD tiba. Dengan mengenali penyebab dan gejalanya, maka orang tua bisa memberikan perlindungan yang terbaik untuk buah hati tercinta.
DBD atau Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk betina jenis Aedes aegypti. Ciri khas nyamuk ini adalah sekujur tubuhnya yang dipenuhi bintik-bintik atau loreng berwarna putih. Gejala penyakit DBD juga sangat khas, sehingga mudah dikenali oleh orang tua, seperti demam tinggi mendadak mencapai 40 °C, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, serta muncul ruam-ruam kemerahan. Lalu, bagaimana langkah tepat untuk mengobati DBD pada anak-anak?
Inilah Beberapa Cara Mengobati DBD pada Anak-Anak
1. Berikan Obat Pereda Nyeri
Ketika mengalami sakit DBD, anak-anak akan mengalami gejala demam, pegal linu, dan sakit kepala. Untuk meringankan gejala tersebut, biasanya dokter akan menyarankan untuk memberikan obat pereda nyeri pada anak, seperti paracetamol. Namun, pastikan untuk tidak memberikan obat pereda nyeri dengan kandungan aspirin, ibuprefon,dan salisilat. Beberapa obat tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya perdarahan dalam pada anak.
2. Pastikan Anak Minum Banyak Cairan
Sama seperti sakit lainnya, anak yang mengalami sakit DBD juga sangat perlu mengonsumsi air putih dalam jumlah banyak. Air akan membantu menurunkan demam serta meredakan pegal linu atau nyeri otot yang dialami oleh anak. Selain itu, memperbanyak konsumsi cairan juga membantu tubuh tehindar dari dehidrasi dan syok yang bisa menyebabkan komplikasi lebih serius. Maka dari itu, pastikan anak selalu mendapatkan asupan cairan atau minum air putih setiap beberapa menit sekali. Selain air putih, orang tua juga bisa memberikan asupan cairan berupa susu, makanan berkuah hangat, dan jus buah.
3. Infus Cairan
Penggunaan infus cairan adalah metode paling umum dalam pengobatan DBD di rumah sakit. Pemasangan infus bertujuan untuk mengalirkan asupan vitamin dan obat, mengembalikan cairan tubuh yang hilang, dan menormalkan aliran darah agar terhindar dari syok dan dehidrasi. Setelah menggunakan infus, biasanya kondisi anak akan mulai membaik. Hal ini karena jumlah trombosit pada tubuh anak akan kembali normal.
4. Beri Asupan Makanan Bergizi
DBD adalah jenis penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, dengan catatan bahwa penderita memiliki daya tahan tubuh yang baik. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak dalam melawan virus penyebab DBD, maka berikan asupan makanan yang bergizi. Dengan mengonsumsi makanan bergizi, maka imunitas atau kekebalan tubuh anak bisa meningkat, sehingga lebih kuat untuk melawan virus penyebab penyakit.
5. Istirahat yang Cukup
Pasien demam berdarah bisa cepat pulih dengan memperbanyak istirahat. Maka dari itu, pastikan anak tidak melakukan aktivitas berat selama perawatan DBD. Istirahat total memang sangat diperlukan bagi pasien DBD. Dengan istirahat total, maka masa penyembuhan penyakit bisa berlangsung lebih cepat. Istirahat juga akan membantu proses pemulihan jaringan-jaringan tubuh yang mengalami kerusakan akibat terjadinya infeksi virus demam berdarah. Untuk itu, orang tua wajib memastikan anak istirahat dengan cukup.
Tidak ada jenis pengobatan yang dikhususkan bagi penderita DBD. Penyembuhan DBD hanya dapat dilakukan dengan menjaga imunitas tubuh anak. Ketika imunitas berada pada kondisi yang baik, maka anak bisa lebih cepat sembuh dari sakit DBD. Sementara jika imun melemah, maka bisa menyebabkan sakit yang lebih serius. Maka dari itu, pastikan anak mendapatkan asupan makanan, cairan, dan cukup istirahat agar imun tubuh tetap bagus.
Supaya terhindar dari serangan nyamuk demam berdarah maka gunakan lotion anti nyamuk Soffell pada malam hari sebelum tidur, pada pagi dan sore hari. Soffell sangat aman untuk kulit tubuh, selain itu tersedia dalam berbagai varian aroma yang wangi.