Antis – Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa anak sering sakit di usianya yang masih belia. Sebenarnya, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab anak sering sakit.
Di masa pertumbuhan inilah, anak kecil belum memiliki sistem imun yang sempurna. Hal tersebut yang kemudian mendasari kenapa anak sering sakit.
Anak rentan terhadap lingkungan yang tidak bersih karena virus dan bakteri bisa datang kapan pun. Adapun, gejala yang umum muncul misalnya demam, diare, dan batuk pilek.
Maka dari itu, perlu bagi orang tua untuk selalu menjaga higienitas makanan dan alat yang digunakan, sehingga tidak mudah terkontaminasi bakteri patogen penyebab penyakit.
Tentunya kita tidak menginginkan hal seperti ini terjadi pada anak. Untuk lebih memperhatikannya, yuk, simak beberapa poin kenapa anak sering sakit berikut ini.
Ada beberapa faktor kenapa anak sering sakit. Lebih lanjut, kondisi ini bisa disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat, buruknya kualitas udara, atau kelelahan akibat beraktivitas berlebihan.
Selengkapnya, berikut adalah beberapa penyebab kenapa anak sering sakit.
Salah satu alasan pertama kenapa anak sering sakit adalah karena terpapar patogen dari lingkungan sekitar.
Patogen, seperti virus, bakteri, atau parasit penyebab penyakit bisa ditemukan di mana saja dan ada beragam jenisnya.
Bayi berusia 6 bulan atau lebih, sering memasukkan benda yang dipegang ke dalam mulut, dan ini bisa menyebabkan mereka terinfeksi patogen.
Ketika anak mulai merangkak atau berjalan dan berinteraksi dengan lingkungan, sistem kekebalan tubuhnya akan menghadapi berbagai jenis kuman untuk pertama kalinya.
Kemudian, ini akan menyebabkan demam pada anak dan suhu tubuhnya dapat meningkat hingga 38 derajat celcius.
Biasanya saat anak mulai menginjak usia 6 bulan mereka cenderung lebih mudah terserang penyakit.
Pada usia ini, tubuh anak mulai membangun imunitasnya sendiri untuk melawan infeksi virus, bakteri, dan lainnya.
Namun, imunitas ini tidak langsung menjadi sempurna, sehingga bisa membuat anak lebih rentan terkena penyakit.
Alasan selanjutnya kenapa anak sering sakit adalah karena tidak mendapatkan imunisasi sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap berbagai penyakit.
Saat si kecil sakit, mereka lebih memungkinkan untuk mengalami beberapa masalah kesehatan lainnya.
Ini juga bisa menjadi alasan kenapa anak sering sakit demam. Oleh karena itu, penting untuk memberikan imunisasi pada mereka.
Adapun beberapa penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi adalah hepatitis, difteri, campak, rubella, dan lainnya.
Baca juga: Gejala dan Cara Mengobati Panas Dalam pada Anak
Gizi yang kurang baik dapat alasan kenapa anak sering sakit, karena nutrisi yang cukup dan seimbang diperlukan untuk memelihara daya tahan tubuh.
Mengonsumsi makanan tidak sehat dengan porsi yang berlebihan seperti junk food, gorengan, atau mie instan juga bisa jadi alasan kenapa anak sering sakit.
Nah, makanan yang kurang bergizi tentu dapat mengganggu fungsi tubuh. Sementara itu, pola makan yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko timbulnya penyakit.
Ada beberapa penyakit yang biasa menyerang anak seperti flu, diare, cacar air, dan lainnya.
Meskipun demikian, ibu tidak perlu cemas, karena sebagian besar penyakit yang dialami bayi tidak tergolong serius dan sifatnya hanya sementara.
Nah, berikut ini beberapa penyakit yang bisa menyerang anak yang perlu ibu ketahui.
Saat pergantian musim atau saat sedang hujan virus lebih mudah menyerang dan ini juga alasan kenapa anak sering sakit. Virus influenza yang bisa menyebabkan flu ini lebih mudah menyebar di dalam ruangan.
Tanda-tanda flu pada si kecil dapat berupa bersin, hidung tersumbat atau berlendir, demam ringan, batuk, dan demam. Untuk meredakan demam, ibu bisa memberikan kompres atau obat penurun panas.
Namun, ingat untuk selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat kepada anak.
Selain itu, pastikan juga anak minum cukup air untuk membantu mengencerkan lendir ketika mereka terkena flu.
Jika frekuensi buang air besar anak meningkat dan fesesnya lebih encer dari biasanya, ini bisa jadi tanda mereka terkena diare.
Diare biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, alergi makanan, atau reaksi terhadap obat.
Nah, biasanya diare tidak berbahaya selama ibu memastikan si Kecil tetap terhidrasi dengan baik.
Gejala diare ringan meliputi mulut terasa kering, lebih sering haus, dan jumlah urine yang berkurang.
Untuk menjaga agar anak tetap terhidrasi, berikan cairan yang cukup seperti air putih, oralit, atau minuman manis.
Cacar air memiliki gejala yang khas, yaitu munculnya bintik-bintik merah di tubuh yang kemudian berubah menjadi benjolan berisi cairan menyebar di tubuh dan gatal.
Penyakit ini juga bisa menyebabkan demam, dan jika anak terkena cacar air, ibu bisa memberikan pertolongan pertama.
Pertolongan pertama yang bisa ibu berikan adalah memberikan pakaian yang nyaman, kompres dingin untuk meredakan gatal, dan berikan obat penurun demam.
Selain itu, penting juga untuk mencegah anak menggaruk area kulit yang terkena cacar secara berlebihan.
Meskipun tidak berbahaya, setelah melakukan pertolongan pertama, segera berkonsultasi dengan dokter karena cacar air membutuhkan obat khusus untuk proses penyembuhannya.
Lebih lanjut, vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah cacar air, dan dapat membantu anak menghindari penyakit ini.
Gejala dari penyakit ini sangat mudah menular, jadi pastikan anak tidak keluar rumah sampai sembuh sepenuhnya.
Baca juga: Ciri Ciri Demam Berdarah pada Bayi yang Harus Diwaspadai
Kulit bayi dapat mengalami berbagai masalah dengan penyebab yang berbeda-beda.
Adapun salah satu masalah kulit paling umum pada bayi adalah dermatitis atopik yang disebabkan oleh alergi atau kulit sensitif.
Gejala alergi kulit yang akan di rasakan si kecil berupa kulit kemerahan, timbul rasa gatal, pecah, dan mengelupas.
Jika masalah kulit yang dialami oleh anak terlihat parah, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Ketika suhu tubuh anak naik di atas normal, itu bisa menjadi tanda bawah tubuhnya sedang berusaha melawan infeksi dari virus atau bakteri penyebab demam.
Hal pertama yang bisa ibu lakukan adalah memeriksa suhu tubuh anak dan jika suhu tubuhnya mencapai 37,5 derajat celcius segara berikan obat penurun demam.
Namun, perlu diingat bahwa demam yang tinggi bisa menyebabkan kejang pada anak.
Jadi, jika anak mengalami kejang atau suhu tubuhnya tidak turun setelah minum obat, lebih baik segera konsultasikan kepada dokter.
Infeksi telinga tengah sering disebabkan oleh virus dan ditandai dengan demam, keluarnya cairan dari telinga, dan timbul rasa pusing.
Pertolongan pertama untuk ini adalah dengan memberikan obat penurun demam, dan biasanya sembuh dalam beberapa hari.
Untuk mencegah infeksinya memburuk, disarankan berkonsultasi kepada dokter dan hindari penyebabnya dengan menjaga kebersihan, serta memberikan makanan bergizi pada anak.
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan kenapa anak sering sakit, ibu tidak perlu khawatir karena ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk membantu pemulihan mereka. Berikut cara-caranya:
Demikian pembahasan mengenai apa penyebab anak sering sakit sekaligus langkah yang mesti dilakukan setelahnya.
Apabila menemukan gejala lebih serius pada anak, seperti muntah-muntah dan demam tinggi, sebaiknya kamu konsultasikan langsung ke dokter untuk penanganan yang tepat.
Pada dasarnya, ada kebiasaan mendasar yang dapat kamu lakukan untuk mencegah penularan penyakit, yakni membersihkan tangan menggunakan Antis.
Antis merupakan handsanitizer terkemuka di Indonesia yang senantiasa melindungi masyarakat dari serangan virus dan bakteri.
Jangan risau karena Antis terbukti paling efektif membunuh patogen (Diare, Typhus, Salmonela, E.Coli, Flu) sesuai dengan standar WHO serta teruji secara klinis.
Yuk, jaga kebersihan dan kesehatan anak dengan menggunakan Antis di segala situasi! Healthy product for healthy family!
Baca juga: 5 Gejala Masuk Angin pada Anak, Begini Cara Mengatasinya!