Adem Sari – Tidak dipungkiri bahwa sakit tenggorokan merupakan salah satu masalah kesehatan yang pernah dialami oleh hampir semua orang. Panas dalam dan radang tenggorokan adalah penyakit yang sama-saman terjadi pada area leher. Sehingga, keduanya seringkali dianggap sama meski sebenarnya cukup berbeda. Lantas, apa saja perbedaan antara panas dalam dan radang tenggorokan? Yuk, kenali perbedaannya!
Dalam dunia medis, radang tenggorokan disebut juga dengan istilah faringitis. Sebuah kondisi peradangan yang terjadi di daerah faring atau bagian belakang tenggorokan. Radang tenggorokan akan menyebabkan sensasi panas dan rasa sakit yang membuat penderita sanat tidak nyaman. Meski begitu, radang tenggorokan dapat sembuh dengan sendiri dalam kurun waktu sekitar satu minggu.
Sementara itu, istilah panas dalam ternyata tidak dikenal dalam dunia medis. Pada umumnya, masyarakat mendefinisikan kondisi ini sebagai suatu penyakit. Padahal, panas dalam merupakan kumpulan dari beberapa gejala penyakit yang terjadi di tenggorokan. Beberapa penyakit yang dikaitkan dengan gejala panas dalam diantaranya adalah ISPA, Iritasi tenggorokan, dan naiknya asam lambung.
Pada radang tenggorokan, penderita biasanya akan mengalami beberapa gejala tergantung dari penyebab terjadinya radang itu sendiri. Umumnya, penderita akan mengalami sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, demam, muncul ruam kulit, hingga terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di area ketiak atau leher.
Panas dalam dapat dikenali dari beberapa gejalanya yang khas. Penderita panas dalam biasanya akan mengalami rasa tidak nyaman pada tenggorokan, terasa sakit ketika sedang menelan, bau mulut, hingga bibir kering dan pecah-pecah.
Baca Juga: 8 Obat Panas Dalam Herbal yang Mudah Dikonsumsi, Ampuh!
Penyebab radang tenggorokan yang paling umum adalah infeksi virus maupun bakteri. Nah, salah satu bakteri yang sering menyebabkan kondisi radang tenggorokan adalah Streptococcus pyogenes. Bakteri atau virus yang menyerang tubuh akan menyebabkan penderita mengalami pilek, batuk, dan flu.
Penyebab umum panas dalam adalah infeksi virus atau bakteri. Berdasarkan penelitian ilmiah, gejala panas dalam juga dapat berkaitan dengan peradangan yang terjadi di dalam tubuh. Sementara itu, ilmu pengobatan tradisional menyatakan bahwa panas dalam terjadi karena terlalu banyak mengonsumsi makanan yang diolah menggunakan suhu tinggi, misalnya daging bakar. Bisa juga karena makanan tertentu, seperti makanan dengan bumbu pekat, cokelat, hingga durian. Namun, hal ini belum bisa dibuktikan secara ilmiah.
Meski pun bisa sembuh sendiri, namun penderita radang tenggorokan bisa melakukan beberapa cara agar kondisinya bisa cepat putih. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meredakan radang tenggorokan diantaranya adalah minum air hangat, konsumsi makanan lunak, istirahat yang cukup, hindari menghirup asap, berkumur dengan obat kumur antiseptik atau menggunakan air garam.
Sama halnya dengan radang tenggorokan, penderita panas dalam juga perlu istirahat yang cukup agar bisa lebih cepat sembuh. Menghindari paparan asap, memperbanyak minum air putih, dan berkumur dengan garam juga dipercaya dapat membantu meredakan panas dalam. Nah, faktor yang paling penting adalah menerapkan gaya hidup sehat.
Jadi, itulah beberapa perbedaan antara panas dalam dengan radang tenggorokan. Meski sekilas seperti sama, namun kedua gangguan kesehatan ini ternyata memang berbeda. Pastikan untuk memperbanyak konsumsi air putih agar tidak dehidrasi saat mengalami panas dalam maupun radang tenggorokan.
Selain itu, untuk mencegah panas dalam minum lah Adem Sari. Minuman yang satu ini sudah dipercaya bahkan menjadi andalan banyak orang untuk menghilangkan panas dalam. Adem Sari mengandung Ekstrak Citrus Aurantifolia, Ekstrak Alyxia stellata ret. Cortex, Ekstrak Cinamommum burmanni BI cortex dan Vitamin C yang ampuh untuk menghilangkan panas dalam.
Baca Juga: Cara Mengobati Radang Tenggorokan dengan Bahan Herbal