Soffell – Memahami jenis nyamuk berbahaya bisa menjadi pengetahuan penting dalam rangka meningkatkan kewaspadaan terhadap serangga ini.
Pasalnya, nyamuk adalah salah satu hewan yang paling mematikan di dunia meskipun ukurannya kecil sehingga tidak bisa diremehkan begitu saja.
Dari gigitan nyamuk, umumnya akan timbul bentol kemerahan diikuti rasa gatal pada area kulit yang tergigit.
Namun, jenis nyamuk berbahaya membawa virus yang dampaknya lebih buruk daripada sekadar kedua hal tersebut.
Lantas, apa saja jenis-jenis nyamuk berbahaya yang perlu diketahui? Temukan jawabannya dalam uraian berikut!
Terdapat jenis-jenis nyamuk yang bisa membawa penyakit ke tubuh manusia. Adapun jenis nyamuk tersebut, antara lain adalah sebagai berikut:
Jenis nyamuk berbahaya yang pertama adalah Aedes aegypti. Nyamuk Aedes aegypti menularkan penyakit demam berdarah dengue (DBD) dengan membawa virus dengue.
Namun, nyamuk DBD juga dapat menularkan penyakit lain seperti zika dan chikungunya.
Adapun ciri-ciri nyamuk DBD yang bisa kamu lihat, yaitu tubuhnya memiliki belang-belang hitam dan putih.
Nyamuk Aedes aegypti yang menggigit dan menghisap darahmu hanyalah jenis betinanya saja. Sebab, mereka memerlukan darah untuk memproduksi telurnya.
Telur nyamuk DBD tersebut dapat bertahan hingga 8 bulan lamanya tanpa air. Saat tersedia cukup air, maka telurnya dapat berkembang menjadi larva dan nyamuk dewasa.
Jenis nyamuk berbahaya ini umumnya muncul sepanjang hari, di dalam ruangan, maupun di area dengan pencahayaan yang kurang.
Jenis nyamuk berbahaya kedua, yaitu Aedes albopictus. Bisa dibilang nyamuk ini memiliki genus yang sama dengan nyamuk DBD.
Maka dari itu, Aedes albopictus juga sering menyebabkan beberapa penyakit seperti zika dan chikungunya.
Nyamuk Aedes albopictus kerap disebut sebagai nyamuk macan atau nyamuk hutan. Habitatnya berada di negara tropis dan subtropis dengan daerah terbuka.
Ukuran jenis nyamuk berbahaya ini adalah 2–10 mm. Mereka hanya terbang rendah dengan jarak yang tidak jauh dari telur.
Baca juga: Inilah Jenis Nyamuk yang Sering Berkeliaran di Hutan
Jenis nyamuk berbahaya yang satu ini adalah pembawa penyakit malaria. Anopheles betina akan menghisap darah sekaligus mengirim parasit malaria ke dalam tubuh manusia.
Parasit malaria ini disebut dengan Plasmodium. Nantinya, Plasmodium akan tumbuh dan berkembang biak pada sel darah merah dan hati.
Terdapat lebih dari 430 jenis Anopheles. Akan tetapi, hanya ada sekitar 30 sampai dengan 40 nyamuk saja yang dapat menularkan malaria.
Adapun gejala malaria yang khas yakni demam tinggi diikuti dengan menggigil atau kedinginan kemudian berkeringat. Ketiga gejala ini disebut trias malaria.
Gejala berupa demam tersebut akan muncul secara berpola tergantung dengan jenis Plasmodium yang menginfeksi.
Jika parasit dari nyamuk malaria telah mencapai otak, maka akan dapat menyebabkan infeksi pada otak atau yang dinamakan malaria serebral.
Jenis nyamuk berbahaya selanjutnya adalah Culex. Culex memiliki ukuran 4–10 mm dengan tubuh yang berwarna coklat dan bintik putih pada bagian perut.
Culex pada umumnya ditemukan di Amerika Serikat sebagai pembawa virus berbahaya West Nile.
Kebanyakan gejala tidak muncul jika terinfeksi virus West Nile. Namun pada beberapa orang terdapat gejala berupa demam, nyeri kepala, nyeri pada sendi, muntah, diare, ataupun munculnya ruam.
Gejala serius yang dapat muncul pada beberapa orang adalah gejala pada sistem saraf pusat, yaitu otak.
Gejala pada otak tersebut, seperti penurunan kesadaran, kaku kuduk, kejang, kelemahan otot, penurunan penglihatan, dan lumpuh.
Selain West Nile, Culex juga dapat menyebabkan penyakit Japanese encephalitis. Penyakit tersebut merupakan infeksi otak yang bisa menimbulkan berbagai komplikasi.
Gejala dari Japanese encephalitis biasanya adalah demam tinggi, gemetar, kelemahan otot atau kelumpuhan, bahkan sampai ketidakmampuan berbicara.
Leishmaniasis adalah salah satu dari jenis-jenis nyamuk berbahaya yang dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Jika kamu digigit oleh nyamuk ini, mungkin efeknya tidak akan terasa langsung. Namun, sakit kepala dan demam bisa muncul setelah beberapa minggu atau bulan.
Selain itu, Leishmaniasis pun dapat menyebabkan kelenjar getah bening membengkak dan membuat penderita kehilangan berat badan.
Leishmaniasis juga bisa memengaruhi berbagai bagian tubuh lainnya, seperti hidung dan tenggorokan.
Apabila penyakit akibat gigitan Leishmaniasis tidak segera diobati, maka bisa menyebar sampai ke tulang rawan dan jaringan ikat.
Baca juga: Ini Tanda Kulit Kamu Alergi Gigitan Nyamuk
Mansonia akan membawa parasit bernama Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, atau B. timori yang dapat menyebabkan penyakit filariasis. Filariasis terkenal dengan sebutan penyakit kaki gajah.
Mansonia biasanya berkembang biak pada tanaman air sehingga sering ditemukan di pedesaan atau pertanian.
Setelah mengetahui jenis nyamuk berbahaya, maka kamu juga harus paham bagaimana mencegah gigitannya.
Adapun beberapa tindakan yang bisa kamu lakukan untuk menghindari gigitan dari jenis nyamuk berbahaya, antara lain adalah sebagai berikut:
Dari pembahasan di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ada banyak jenis nyamuk berbahaya yang harus diwaspadai.
Oleh karena itu, kamu perlu melakukan tindakan pencegahan yang baik dan benar agar terhindar dari penyakit akibat gigitan nyamuk.
Adapun sebagai salah satu upaya untuk mencegah dampak dari gigitan nyamuk, kamu bisa menggunakan Soffel.
Soffel adalah lotion dan spray antinyamuk yang mengandung konsentrasi bahan aktif DEET 13% sehingga ampuh dalam mengusir nyamuk hingga 8 jam.
Kamu bisa menggunakannya setiap hari tanpa khawatir membuat tekstur kulit kering karena Soffel juga mengandung emolien yang dapat melembapkan kulit.
Dengan berbagai varian bahan, kamu bisa memilih sendiri aroma Soffel yang paling sesuai seleramu.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk percayakan perlindungan kulitmu dari nyamuk pada Soffel!
Baca juga: Cara Jitu Melindungi Kulit dari Gigitan Nyamuk DBD