jenis jenis serat kain
Maret 15, 2023 Artikel

Mengenal Jenis-Jenis Serat Kain Alami dan Buatan, Apa Saja?

Kispray – Ternyata mengenal jenis-jenis serat kain efektif dalam merawat pakaian agar awet seperti baru, lho.

Jenis-jenis serat kain memiliki banyak ragam yang bisa dimanfaatkan dari bahan-bahan alami ataupun buatan.

Nah, dari berbagai pilihan bahan tersebut, penting untuk memilih jenis serat kain yang baik demi mendukung kenyamanan pakaian saat digunakan.

Dengan mengetahui sifat dan jenis serat kain, kamu bisa memilih kain yang cocok untuk dijadikan pakaian sesuai dengan kondisi cuaca dari daerah tempat tinggal. 

Artikel berikut ini akan mengulas tentang macam-macam serat kain lengkap dengan sifat-sifatnya yang perlu kamu ketahui. Yuk, simak!

Apa itu Serat Kain?

Sebelum mengenal lebih dalam tentang jenis-jenis serat kain, kamu harus mengerti definisinya.

Serat kain adalah bahan yang digunakan dalam membuat kain atau pakaian, berupa benang dan pita panjang, berasal dari hewan hingga tumbuhan.

Pemilihan jenis-jenis serat kain yang digunakan akan berpengaruh pada hasil ketahanan dan kenyamanan pakaian saat dipakai.

Terdapat jenis-jenis serat kain berdasarkan arahnya, yang dapat memengaruhi pakaian yang dihasilkan, yaitu memanjang dan melebar. 

Pertama, arah serat kain memanjang atau disebut dengan benang lungsin. Kedua, yang melebar, disebut sebagai benang pakan.

Jenis-Jenis Serat Kain Alami

Selain mengetahui arah serat kain, mengenal jenis-jenis serat kain dan sifatnya juga menjadi faktor penting dalam memilih kenyamanan pakaian.

Terdapat berbagai jenis-jenis serat kain yang berasal dari bahan alami hingga buatan, di antaranya:

1. Serat Mineral 

Dibuat dari mineral, bahan ini merupakan jenis-jenis serat kain yang digabungkan dengan sintetis, misalnya terbuat dari benang emas.

Jika pada zaman dulu benang emas digabungkan dengan serat alami, saat ini bisa digunakan untuk serat kain sintetis.

Ada juga jenis-jenis serat kain yang terbuat dari foil logam, divariasikan dengan berbagai warna agar hasil pakaian menjadi lebih menarik. Contohnya, benang rajut, baju renang yang berwarna-warni.

Baca juga: Tips Menyetrika Agar Pakaian Tidak Lecek dan Kusut

2.  Serat Protein

Serat protein merupakan salah satu jenis serat kain yang menjadi bahan pakaian dari bulu hewan, tepatnya pada bulu domba, llama, unta, kambing, hingga rambut kelinci.

a. Serat Wol

Wol adalah salah satu jenis-jenis serat kain protein yang digunakan pada bahan pakaian outer, sweater, atau bisa juga untuk selimut. 

Sifat serat kain wol yaitu ringan tapi tetap hangat dan anti kusut, sehingga tidak mudah rusak serta bisa kembali ke bentuk awal pakaian dengan cepat.

b. Serat Sutra

Jenis-jenis serat kain sutra merupakan bahan yang diperoleh dari kepompong ulat sutra murbei dan banyak dicari karena sifatnya sangat lembut, ringan, dan berkilau, hingga terkesan “mahal”.

Meski demikian, kekuatan serat sutra dapat melemah saat terlalu banyak terkena sinar matahari dan bisa dirusak oleh serangga seperti ngengat.

Sutra merupakan jenis-jenis serat kain yang biasanya digunakan dalam bahan pakaian gaun, piyama, kemeja, blus, hingga baju mode kelas atas.

3. Serat Selulosa

Serat kain selulosa, biasanya terbuat dari kulit pohon atau tanaman. 

Kain yang dihasilkan dari serat selulosa cocok digunakan saat musim panas karena cenderung ringan dan tipis, sehingga membuat pakaian dapat menyerap keringat dengan baik.

a. Serat Linen

Selain sutra, bahan dasar linen juga menjadi salah satu jenis-jenis serat kain yang masuk ke dalam kategori paling mahal.

Hal tersebut disebabkan karena serat linen memerlukan waktu pengolahan lebih lama dibanding jenis-jenis serat kain yang lainnya.

Linen memiliki sifat serat kain dengan elastisitas cukup buruk, sehingga lebih mudah mengkerut. Meski demikian, daya serap yang dihasilkan linen sangat tinggi.

Baca juga: 5 Tips Mempertahankan Aroma Pewangi Pakaian

b. Serat Katun

Katun merupakan jenis-jenis serat kain yang cukup populer di Indonesia, sehingga banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan berbagai pakaian. 

Sifat serat kain yang satu ini adalah lembut, hingga disebut-sebut sebagai serat yang “breathable“. 

Maka, tak heran jika serat katun nyaman untuk dipakai sehari-hari. Jenisnya juga cukup variatif, sehingga bisa dijadikan sebagai bahan jersey, denim, selimut, dan handuk.

c. Serat Rami

Rami merupakan jenis-jenis serat kain yang didapatkan dari olahan kayu dan batang rami (Boehmeria nivea). Ciri tanaman rami mudah tumbuh dan berkembang di daerah tropis. 

Serat rami biasanya diolah menjadi produk kain rami, hingga digunakan sebagai fashion dan bahan pembuatan selulosa yang berkualitas tinggi.

Serat rami mempunyai daya serap terhadap air yang cukup tinggi hingga mencapai 12%, sehingga sangat tahan terhadap bakteri dan jamur.

d. Serat Kapas

Jenis-jenis serat kain selulosa yang terakhir adalah terbuat dari buah tanaman kapas. Nah ternyata, serat kapas merupakan sumber utama pembuatan katun berkualitas, lho.

Serat kain kapas memiliki sifat yang unik, karena mampu menyejukkan ketika cuaca panas, tapi juga menghangatkan ketika dingin.

Selain itu, bahan kapas juga memiliki kekuatan cukup baik, karena dipengaruhi oleh kadar selulosa yang diperoleh dari serat.

Baca juga: Ketahui Penyebab Baju Berjamur dan Cara Menghilangkannya!

Jenis-Jenis Serat Kain Buatan

Setelah mengetahui jenis-jenis serat kain alami, berikut adalah beberapa bahan yang digunakan untuk membuat pakaian dari sumber serat buatan, yaitu:

1. Serat Rayon

Serat rayon merupakan jenis-jenis serat yang terbuat dari polimer alami. 

Berdasarkan fungsi dan kegunaannya, jenis-jenis serat kain rayon dibedakan menjadi dua, yakni rayon viscose dan cuprammonium.

Sifat serat kain rayon viscose yaitu tahan terhadap panas, namun apabila terkena sinar matahari terlalu lama bisa berubah warna menjadi kuning.

Sedangkan sifat serat kain rayon cuprammonium cenderung lebih halus, mudah terbakar, dan kekuatannya dapat berkurang karena sinar matahari.

2. Serat Polimer Sintetis 

Polimer adalah bagian dari jenis-jenis serat sintetis yang dibuat dengan melalui proses kimia. Adapun sejumlah contoh yang termasuk dalam serat polimer sintetis antara lain yaitu:: 

a. Serat Akrilat

Meski cenderung ringan, akrilat mempunyai daya mengembang yang sangat besar. 

Oleh karena itu, serat akrilat sering disebut sebagai jenis serat kain yang hangat tak berbobot (warm without weight).

Serat akrilat biasanya digunakan sebagai pengganti wol karena sifatnya yang lebih lembut, ringan, tidak gatal, dan mudah dicuci.

b. Serat Polyester 

Serat polyester biasa digunakan untuk membuat jenis-jenis kain yang bersifat cepat kering. Hasil pakaiannya dapat berupa tipis atau tebal tergantung kebutuhan.

Sifat serat kain ini adalah tahan kusut, mudah terbakar, dan tidak mudah menyerap. Tapi polyester cenderung akan menjauhi api, sehingga dapat padam dengan sendirinya.

c. Serat Nilon

Nilon merupakan sebutan generik untuk keluarga dari jenis-jenis serat kain polimer sintetis yang lebih dikenal luas sebagai poliamida.

Serat nilon mempunyai sifat yang paling menonjol, yakni elastisitas tinggi, dapat menjadi jenis kain sangat berkilau, semi berkilau atau kusam tergantung dari cara merawatnya.

Serat nilon juga tahan terhadap serangan serangga, jamur, lumut, dan kebusukan pada pakaian.

Baca juga: Inilah Penyebab Pakaian Mengeluarkan Bau yang Tidak Sedap

Tips Merawat Serat Kain Agar Tidak Rusak

Saat memiliki pakaian dengan jenis-jenis serat kain yang rawan rusak, tentunya harus mengetahui cara merawatnya dengan baik agar hal tersebut tidak terjadi.

Berikut beberapa tips merawat serat kain agar tidak mudah rusak, salah satunya adalah:

1. Pisahkan Pakaian Berdasarkan Warna Saat Mencuci 

Memisahkan pakaian sesuai jenis warnanya saat mencuci efektif dalam membuat pakaian lebih awet dan tidak mudah rusak.

Sebab terkadang, mencuci pakaian dengan menggabungkan berbagai warna berisiko tinggi membuatnya luntur.

2.  Jangan Menjemur Langsung di Bawah Sinar Matahari 

Sejalan dengan penjelasan sebelumnya, ada jenis-jenis serat kain yang bisa berubah warna dan kualitasnya, saat terlalu banyak terkena sinar matahari. 

Adapun contoh jenis-jenis serat kain yang tidak bisa terlalu lama terkena sinar matahari yaitu sutra, wol, dan rayon.

3. Hindari Menggunakan Mesin Cuci

Pada beberapa jenis-jenis serat kain seperti wol dan kapas, mencuci dengan mesin cuci bisa membuat benang mudah merenggang, karena pakaian ditarik dan tercampur.

Ada baiknya mencuci dengan cara manual menggunakan tangan, atau kamu cukup merendamnya di air bersih memakai pewangi pakaian. 

Untuk mengeluarkan air yang terserap, cukup gulung kain serat wol dan peras secara perlahan.

4. Pilih Pewangi yang Bebas dari Kuman

Memilih jenis pewangi yang bebas dari kuman juga bisa merawat serat kain lebih awet. Hal ini karena virus dapat menyebar melalui udara, dan bisa menempel pada pakaian.

Selain mampu membuat pakaian lembut dan wangi, ternyata ada, lho, jenis pewangi yang bebas dari virus dan bakteri, salah satunya adalah Kispray Anti Kuman.

Mengandung bahan aktif alkyl dimethyl benzyl ammonium chloride atau Benzalkonium Klorida, Kispray terbukti dapat membunuh kuman, bakteri, dan juga virus. 

Kamu bisa menyemprotkan Kispray pengharum dan pelembut pakaian ketika menyetrika.

Bagaimana, sekarang sudah bisa membedakan antara jenis-jenis serat kain alami dan buatan, bukan?

Selain memilih jenis serat kain untuk kenyamanan pakaian, cara perawatan pakaian saat dicuci juga menjadi salah satu faktor kenyamanan pakaianmu, lho! 

Maka dari itu, jangan lupa untuk selalu merawat pakaianmu dengan benar agar selalu bersih dan menghindari adanya jamur tumbuh di pakaian. 

Saat sudah memilih jenis kain yang sekiranya cocok dengan kondisi musim yang ada di daerahmu, kamu bisa merawat pakaian dengan Kispray saat menyetrika. 

Memberikan keharuman yang tahan lama, menghilangkan bau apek dari bau keringat yang menempel di baju, bahkan saat musim hujan, pakaian bebas dari kuman.

Baca juga: Ketahui Penyebab Baju Berjamur dan Cara Menghilangkannya!

Related article