Amunizer – Kopi merupakan salah satu pilihan minuman yang tepat untuk mengusir rasa kantuk. Hal ini karena kopi merupakan minuman yang memiliki kandungan kafein di dalamnya. Kafein merupakan zat yang dapat merangsang kinerja sistem saraf untuk meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.
Selain itu, kafein juga dapat memperbaiki suasana hati. Inilah yang membuat konsumsi kafein akan membuat seseorang lebih segar dan terjaga kembali. Efek tersebut tentu tidak bertahan sepanjang hari di dalam tubuh. Lantas, berapa lama jangka waktu kafein mampu bertahan di dalam tubuh? Ini penjelasannya!
Inilah Jangka Waktu Kafein Mampu Bertahan di dalam Tubuh
Mengonsumsi kafein dapat memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Salah satunya adalah mampu memperbaiki suasana hati. Dengan memiliki suasana hati yang baik, maka seseorang menjadi tidak mudah stres maupun depresi.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Biological Psychiatry mengungkapkan bahwa minum 2 – 3 cangkir kopi yang mengandung kafein setiap hari mampu menurunkan risiko depresi hingga 13%. Studi oleh Harvard University melaporkan bahwa minum 4 cangkir kopi atau lebih per hari bisa menurunkan risiko wanita mengalami depresi hingga 20%.
Selain itu, kafein juga terbukti memiliki berbagai khasiat lainnya. Mulai dari meningkatkan kewaspadaan, fokus, konsentrasi, hingga daya tahan. Namun, efek tersebut tentu tidak bertahan lama sepanjang hari di dalam tubuh. Seiring berjalannya waktu, efek kafein pada tubuh juga akan semakin menurun.
Lantas, berapa lama manfaat kafein tersebut bisa dirasakan oleh tubuh? Menurut American Academy of Sleep Medicine, efek kafein mampu bertahan selama 3 – 5 jam setelah zat tersebut pertama kali masuk ke dalam aliran darah di dalam tubuh. Dengan kata lain, efek kafein akan mulai menurun setelah durasi waktu tersebut.
Efek kafein di dalam darah akan mencapai puncaknya setelah 15 – 45 menit setelah dikonsumsi. Pada jangka waktu tersebut, sebagian orang akan merasakan beberapa gejala, seperti ingin buang air kecil, gelisah, dan tiba-tiba menjadi bersemangat. Gejala tersebut lalu akan mulai menghilang ketika kafein mulai memasuki metabolisme.
Dalam hal ini dikenal yang namanya paruh waktu, yaitu durasi waktu yang dibutuhkan oleh tubuh untuk bisa menghilangkan sebagian zat tertentu yang telah dikonsumsi. Contohnya, jika seseorang mengonsumsi 40 miigram kafein, maka akan mempunyai 20 miligram sisa kafein di dalam tubuhnya setelah 5 jam. Nah, kafein yang tersisa tersebut kemudian bisa bertahan di dalam tubuh.
Meski begitu, sebenarnya tidak ada waktu yang pasti mengenai seberapa lama efek kafein bisa bertahan di dalam tubuh. Semua ini sangat tergantung dari dosis, jenis sumber kafein yang dikonsumsi, berat badan, usia, serta sensitivitas terhadap kafein. Jika tubuh sangat sensitif akan kafein, maka efeknya akan bertahan lebih lama, begitu pun sebaliknya.
Mengonsumsi kafein juga ada batasnya. Menurut U.S Departement of Agriculture (USDA), asupan kafein harian yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 400 miligram per hari. Sementara menurut American College of Obstetrician and Gynecologists, batas asupan kafein untuk wanita hamil adalah 200 miligram saja.
Nah, itu dia penjelasan mengenai berapa lama efek kafein mampu bertahan di dalam tubuh. Jika ingin mendapatkan manfaat kafein, pastikan kamu mengonsumsinya sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Jangan sampai berlebihan karena bisa menimbulkan efek negatif, seperti sakit kepala, jantung berdebar, dan badan lemas. Jadi, pastikan untuk konsumsi kafein secara tepat agar manfaat baiknya bisa didapat.