Vegeta Herbal – Setiap orang memiliki kebiasaan buang air besar (BAB) yang berbeda. Sebagian orang akan BAB setiap hari atau setidaknya dua hari sekali. Namun, tidak sedikit pula yang mengalami susah BAB sampai beberapa hari. Kondisi BAB keras atau sembelit biasanya disertai dengan tanda berupa feses kering dan keras. Akibatnya, penderita sembelit harus mengejan lebih keras untuk mengeluarkan feses dari anus.
Selain harus mengejan lebih keras, proses buang air besar juga teradang terasa tida tuntas. Umumnya, masalah ini bisa diatasi dengan menerapkan kebiasaan hidup sehat. Namun, apabila kondisi tersebut tidak kunjung membaik dan sering muncul kembali, sebaiknya perlu diwaspadai. Pasalnya, BAB keras yang tidak segera diatasi bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Lalu, apa saja dampak buruk tersebut?
Saat mengalami sembelit, biasanya penderita harus mengejan lebih keras dari biasanya. Hal ini bisa memicu terjadinya pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus dan rektum. Pembengkakan pembuluh darah di area anus inilah yang disebut dengan wasir. Kondisi ini biasanya ditandai dengan terjadinya pendarahan dan rasa sakit pada anus saat buang air besar.
Berdasarkan studi dalam The National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, cara mencegah wasir yang bisa dilakukan adalah mengonsumsi makanan dengan kandungan serat. BAB keras bisa diatasi dengan mengonsumsi makanan dengan kandungan serat 25 – 30 gram per hari. Serat membantu melunakkan feses, sehingga akan lebih mudah dikeluarkan dari anus.
Selain wasir, dampak buruk lain yang bisa terjadi akibat BAB keras adalah fisura ani. Kondisi ini ditandai dengan terbentuknya luka atau robekan pada anus. Penyebab fisura ani adalah cedera pada anus akibat konstipasi atau sembelit karena ukuran tinja yang besar dan bertekstur keras. Tinja yang berukuran besar dan terlalu keras akan mengikis dinding anus, sehingga menimbulkan luka. Fisura ani juga disertai dengan gejala berupa nyeri tajam pada anus. Selain itu, BAB juga sering disertai dengan perdarahan.
Baca Juga: Hati-hati, Inilah Makanan Penyebab Sembelit
Jika merasakan adanya sesuatu yang menonjol atau keluar dari anus setelah buang air besar bisa jadi itu adalah pertanda Anda mengalami prolaps rektum. Prolaps sendiri merupakan kondisi dimana terdapat bagian tubuh yang terjatuh atau bergeser dari posisi normalnya. Pada kasus prolaps rektum, bagian paling ujung usus besar inilah yang keluar dari anus.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Clinics in Colon and Rectal Surgery menyatakan bahwa prolaps rektum adalah kondisi saat rektum yang merupakan bagian dari usus besar keluar melewati anus. Kondisi meningkatnya tekanan pada perut seperti sering mengejan pada saat sembelit berkepanjangan merupakan penyebab terjadinya prolaps rektum.
Bahaya lain yang bisa terjadi saat BAB keras adalah impaksi atau penyumbatan usus. Saat jarang buang air besar, hal yang akan terjadi adalah kotoran mulai menempel, mengeras, menumpuk, dan akhirnya menyumbat usus. Jika usus tersumbat, maka akan mengakibatkan nyeri perut yang cukup parah. Kondisi ini juga akan menyebabkan gejala lain, seperti mual, muntah, dan tidak nafsu makan. Impaksi usus tergolong sebagai kondisi medis yang serius, sehingga butuh penanganan medis dengan segera.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Clinics in Colon and Rectal Surgery, sembelit dan BAB keras merupakan faktor risiko terjadinya inkontinensia alvi. Kondisi ini merupakan ketidakmampuan tubuh untuk menahan BAB. Akibatnya, feses secara tidak sadar akan keluar dengan sendirinya. Sembelit yang disertai dengan prolaps rektum dan wasir bisa meningkatkan risiko terjadinya inkontinensia alvi. Feses yang mengeras dan tertahan akibat konstipasi akan menyebabkan feses cair mengalir di sekitar feses yang keras tersebut.
Itulah beberapa dampak buruk yang bisa terjadi jika BAB keras tidak segera diatasi. Ternyata, ada banyak sekali dampak buruk yang membahayakan kesehatan jika masalah BAB keras tidak diatasi dengan segera. Oleh karena itu, pastikan kamu tidak mengabaikan masalah ini. Selain memperbanyak minum air putih, kamu juga perlu mengonsumsi makanan dengan kandungan serat tinggi. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter agar bisa mendapatkan saran penanganan dan pengobatan yang tepat.