Antis – Infeksi kulit adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, parasit, dan virus. Jenis infeksi kulit karena bakteri pun sangat beragam. Pengidap penyakit ini umumnya mengalami gejala berupa gatal-gatal yang disertai ruam merah. Oleh karena itu, selalu jaga kebersihan tangan dan tubuh, serta tidak menyepelekan rasa gatal pada kulitmu apabila berlangsung selama beberapa hari. Untuk lebih jelasnya, yuk kenali jenis-jenis infeksi kulit karena bakteri beserta cara menanganinya di bawah ini!
Infeksi kulit karena bakteri terjadi akibat adanya luka yang terbuka, sehingga bakteri pun dapat masuk ke dalam jaringan kulit dengan mudah.
Selain itu, infeksi kulit karena bakteri juga dapat disebabkan karena daya tahan tubuh yang lemah.
Ada beberapa jenis infeksi kulit karena bakteri, mulai dari bisul atau abses, eritrasma, folikulitis, impetigo, dan selulitis. Berikut masing-masing penjelasannya.
Abses atau biasa dikenal dengan istilah bisul adalah jenis infeksi kulit karena bakteri yang paling umum.
Ciri-ciri bisul adalah munculnya benjolan kemerahan yang keras. Jika dibiarkan begitu saja, bisul tersebut dapat berubah menjadi lunak dan berisi cairan berupa nanah.
Selain itu, ukuran bisul juga dapat terus membesar dan bisa menyebabkan penderitanya merasa nyeri.
Dalam beberapa kasus, bisul juga dapat menyebabkan demam dan menyebar di beberapa bagian kulit, seperti leher, wajah, ketiak, pantat, bahu, serta paha.
Perlu diketahui, bisul pada tubuh disebabkan oleh Staphylococcal bacteria, yaitu bakteri yang masuk melalui luka terbuka di kulit dan berkembang biak di folikel rambut.
Orang yang mudah terkena bisul biasanya merupakan seseorang dengan daya tahan tubuh rendah, pengidap diabetes melitus, kekurangan nutrisi, dan tidak terjaganya kebersihan kulit.
Jenis infeksi kulit karena bakteri yang kedua adalah eritrasma. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri jenis Corynebacterium minutissimum.
Eritrasma menyerang bagian kulit yang lembab dan biasanya terletak di lipatan-lipatan tubuh. Eritrasma dapat berubah menjadi kronis atau berkembang menjadi penyakit jangka panjang.
Pengidap eritrasma memiliki beberapa ciri, seperti muncul bercak merah muda dan kecokelatan pada bagian kulit tertentu, timbulnya sisik halus, ruam-ruam, gatal, serta munculnya rasa terbakar.
Baca juga: 6 Fakta Hand Sanitizer, Apakah Cara Kerjanya Seperti Sabun?
Folikulitis adalah jenis infeksi kulit karena bakteri yang terdapat pada folikel atau tempat tumbuhnya rambut.
Folikulitis umumnya disebabkan oleh fungi atau jamur. Namun, pada kondisi tertentu, bakteri juga dapat menyebabkan folikulitis.
Perlu diketahui, kulit rambut yang terluka ketika memotong atau mencukur dapat menimbulkan infeksi.
Folikulitis yang berubah hingga muncul nanah disebut dengan furunkel. Furunkel adalah tumbuhnya benjolan lunak yang berisi nanah pada folikel rambut. Pada kasus yang parah, jenis infeksi kulit karena bakteri ini juga dapat menimbulkan kerontokan rambut.
Impetigo adalah jenis infeksi kulit yang banyak terjadi pada anak-anak dan bayi. Adapun jenis bakteri yang menyebabkan infeksi ini adalah Staphylococcus aureus.
Bakteri jenis ini menyerang kulit bagian epidermis. Impetigo biasanya terjadi pada hidung dan mulut.
Ciri-ciri impetigo adalah munculnya ruam merah seperti kulit melepuh yang dapat pecah dan menyebar ke area lain, serta terdapat lapisan yang berwarna kekuningan.
Impetigo juga menyebabkan gatal dan nyeri ringan. Gejala ini akan muncul pada 4 hingga 10 hari saat anak terserang impetigo.
Untuk mencegah terjadinya impetigo, sebaiknya bersihkan kulit anak secara rutin dan jangan menggunakan handuk yang sama.
Infeksi kulit karena bakteri yang terakhir adalah selulitis. Selulitis disebabkan oleh dua jenis bakteri, yaitu Streptococcus dan Staphylococcus.
Infeksi ini bisa menyerang anak-anak hingga lansia. Ciri-cirinya adalah munculnya kemerahan pada kulit yang menjadi tanda infeksi dan menyebabkan kulit terasa kencang, panas serta timbul rasa nyeri.
Tak hanya itu, selulitis juga membuat kulit membengkak, timbul rasa nyeri, dan permukaannya tampak halus.
Dalam kasus yang parah, selulitis dapat membuat penderitanya demam, pusing, nyeri otot, hingga muncul bisul.
Untuk memastikan seseorang terserang selulitis atau tidak, diperlukan periksakan dokter dan melakukan tes, seperti tes darah, dan kultur.
Baca juga: Fungsi Tulang Telapak Tangan dan Jenis Gangguan Kesehatannya
Infeksi kulit karena bakteri dapat menimbulkan rasa nyeri, tidak nyaman, dan aktivitas menjadi terganggu.
Untuk menangani infeksi tersebut agar tidak menyebar, kamu dapat melakukan sejumlah cara berikut ini.
Cara menangani infeksi kulit karena bakteri yang pertama adalah mengonsumsi antibiotik sesuai dengan resep dokter.
Pada dasarnya, Antibiotik bisa dibeli secara langsung di apotek, tetapi harus sesuai dengan anjuran dan di bawah pengawasan dokter.
Adapun jenis antibiotik yang dapat digunakan untuk menangani infeksi kulit karena bakteri adalah obat oles, cairan infus, dan minum.
Cara menangani infeksi kulit karena bakteri yang banyak digunakan oleh masyarakat adalah mengoleskan krim.
Krim atau lotion antibakteri dapat dibeli di apotek terdekat. Cara penggunaannya juga mudah, cukup oleskan krim antibakteri pada area kulit yang terkena infeksi.
Cara satu ini hanya dapat meringankan nyeri yang dialami oleh pengidap infeksi. Kamu bisa melakukannya dengan mengompres area kulit yang terinfeksi menggunakan larutan Nacl.
Saat mengompres area luka, mungkin kamu akan merasa perih. Tetapi rasa nyeri yang ditimbulkan akibat infeksi ini akan segera mereda setelahnya serta menyebabkan kulit yang terinfeksi menjadi lebih tenang
Cara menangani infeksi berikutnya adalah dengan membuat sayatan kecil untuk membuat aliran drainase.
Infeksi kulit karena bakteri yang bernanah tentu membuat rasa tidak nyaman. Nah, sayatan luka ini bisa membantu untuk mengeluarkan nanah tersebut.
Rasa perih mungkin akan muncul ketika kamu menyayat kulit. Namun jangan khawatir, nyeri akibat infeksi ini akan secara perlahan menghilang setelahnya. Sayatan ini harusnya dilakukan oleh dokter menggunakan suatu alat di tempat yang steril.
Baca juga: Apa Perbedaan Virus dan Bakteri? Berikut Penjelasannya!
Cara menangani infeksi karena bakteri berikutnya adalah dengan menjaga kebersihan tangan. Yup, tangan adalah area tubuh yang mudah terkena kuman dan bakteri.
Untuk memastikan tangan selalu bersih, rajinlah mencuci tangan dengan sabun, sebelum dan sesudah melakukan kegiatan apapun.
Apabila tidak ada sabun di area sekitarmu, selalu sediakan Antis di tas. Antis adalah produk hand sanitizer yang terbukti ampuh membersihkan bakteri di area tangan.
Menjaga kebersihan tangan ini wajib dilakukan, karena kita sering kali tidak bisa mengondisikannya untuk menyentuh berbagai benda yang kemungkinan memiliki banyak bakteri.
Cara menangani infeksi yang terakhir adalah memeriksakan diri ke dokter. Apabila selama beberapa hari infeksi tidak kunjung sembuh dan justru mengakibatkan gejala yang lebih parah, cobalah untuk pergi ke dokter.
Dokter akan menyarankanmu untuk melakukan beberapa tes apabila diperlukan dan memberikan resep obat.
Itu dia 5 jenis infeksi kulit karena bakteri dan cara menanganinya. Infeksi kulit karena bakteri jangan kamu sepelekan, apalagi bila infeksi tidak hilang selama berhari-hari.
Kamu bisa memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan cepat. Selain itu, kamu juga bisa menyemprotkan Antis sebagai salah satu langkah pencegahan terbaik.
Antis adalah hand sanitizer yang mampu membasmi bakteri pada kulit, utamanya tangan.
Dengan kandungan alkohol sebanyak 70%, Antis terbukti efektif untuk menghilangkan beberapa jenis bakteri.
Untuk menjaga kebersihan kulitmu dari bakteri, yuk, sediakan Antis di dalam tasmu! Healthy product for healthy family!
Baca juga: Manfaat Menggunakan Hand Sanitizer Antis