Soffell – Salah satu penyakit yang cukup populer di wilayah tropis seperti Indonesia adalah demam berdarah dengue (DBD). Centers for Disease Control and Prevention (DBD) menyatakan bahwa penyebab penyakit ini adalah gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus betina yang terinfeksi virus dengue.
Menurut World Health Organization (WHO), gejala demam berdarah diantaranya berupa demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi, mual, muntah, kelelahan, nyeri di belakang mata, ruam merah, dan pendarahan ringan di gigi atau gusi. Agar tidak memperburuk kondisi, ada beberapa hal yang harus dihindari oleh orang yang mengalami DBD. Lalu, apa saja yang harus dihindari?.
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang dapat disembuhkan dengan mudah. Syaratnya, pasien DBD harus mendapatkan perawatan yang tepat. Sayangnya, masih banyak orang yang melakukan hal-hal keliru yang mengakibatkan gejala DBD semakin parah. Berikut adalah hal-hal yang harus dihindari saat mengalami gejala DBD.
Saat mengalami gejala DBD, seseorang tidak disarankan untuk melakukan aktivitas berat karena bisa memperparah kondisinya. Bahkan, Centers for Disease Control and Prevention (DBD) menyarankan penderita DBD untuk bed rest atau istirahat total dari segala aktivitas. Pasalnya, pasien DBD membutuhkan banyak waktu untuk beristirahat sampai gejala-gejala yang muncul bisa hilang dengan sendirinya.
Menurut Johns Hopkins Medicine, salah satu gejala demam berdarah yang dialami oleh penderita adalah demam tinggi mencapai 40 derajat celcius yang disertai dengan sakit kepala berat. Untuk meringankan kondisi ini, Centers for Disease Control and Prevention (DBD) merekmendasikan pasien DBD untuk mengonsumsi obat pereda demam dan sakit kepala, seperti paracetamol. Namun, penderita DBD dilarang mengonsumsi obat jenis ibuprofen dan aspirin karena dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan.
Saat mengalami demam tinggi, seseorang akan lebih rentan mengalami dehidrasi. Maka dari itu, pasien DBD disarankan untuk memperbanyak konsumsi cairan. Selain air putih, asupan cairan juga bisa didapatkan dari buah-buahan, seperti jambu biji. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Natural Medicine menyatakan bahwa jambu biji dapat merangsang pembentukan trombosit, sehingga bisa membuat kondisi pasien cepat membaik.
World Health Organization (WHO) mengungkapkan bahwa penyakit demam berdarah membuat tubuh pasien rentan mengalami perdarahan, terutama pada bagian hidung dan gusi. Untuk itu, hindari melakukan hal-hal yang bisa membuat tubuh terluka dan mengeluarkan darah, misalnya menggocok gigi terlalu kencang yang akan menyebabkan gusi sobek dan berdarah. Kondisi trombosit yang rendah merupakan penyebab dari masalah ini.
Saat mengalami gejala demam berdarah, penderita DBD harus memperhatikan seluruh makanan yang dikonsumsi. Pasien DBD sangat tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan rasa yang terlalu mencolok, seperti asam, pedas, dan berbumbu kompleks. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya luka pada permukaan lambung. Sekali lagi, penyakit DBD menyebabkan tubuh pasien rentan mengalami perdarahan.
Itu dia beberapa hal yang wajib dihindari saat mengalami gejala DBD. Jangan sampai gejala demam berdarah menjadi semakiin parah akibat melakukan hal-hal tersebut. Pastikan untuk memberikan perawatan yang tepat pada pasien DBD agar kondisinya bisa cepat membaik, pulih, dan terhindari dari komplikasi yang dapat menyebabkan kematian.