fungsi antiseptik
Mei 7, 2024 Artikel

Pahami Fungsi Antiseptik dan Cara Memakainya dengan Aman

Reviewed by: dr. Sagita Nindra, MD, dr. Shabrina Ghassani Roza

Antiseptik adalah salah satu jenis cairan antimikroba yang sering jumpai di kehidupan sehari-hari. Meskipun fungsi antiseptik yang utama adalah membunuh kuman penyebab penyakit, namun Anda tidak dianjurkan menggunakannya terlalu sering karena dapat membuat tangan menjadi kering. 

Pada pembahasan kali ini, kami mengajak Anda untuk memahami fungsi antiseptik, manfaat, cara menggunakan antiseptik yang benar, serta perbedaan antiseptik dan disinfektan secara lengkap. Mari, simak penjelasannya sampai tuntas!

Apa itu Antiseptik?

Antiseptik adalah substansi kimia yang mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme, seperti jamur, bakteri patogen, dan virus pada objek atau permukaan benda. Antiseptik ini bisa dibeli di apotek tanpa resep dokter. Jenis-jenis antiseptik yang sering ditemukan pun bervariasi tergantung pada kegunaannya.

Selain itu, antiseptik sering digunakan oleh tenaga medis baik perawat, ahli laboratorium, dan dokter untuk melakukan tindakan medis. Umumnya, pemeriksaan laboratorium, tindakan operasi, dan merawat luka dilakukan menggunakan antiseptik dan dalam keadaan steril untuk mengurangi risiko infeksi. 

Fungsi Antiseptik

Seperti yang telah disebutkan, antiseptik tidak hanya digunakan untuk menyembuhkan luka, melainkan masih banyak lagi fungsi antiseptik yang tak kalah penting. Adapun fungsi antiseptik yang perlu Anda ketahui antara lain:

1. Membersihkan Tangan

Fungsi antiseptik yang pertama adalah untuk mencuci tangan secara praktis. Biasanya, tenaga medis akan menggunakan cairan ini untuk keperluan medis dan membersihkan tangan. Namun, untuk menjaga kebersihan tangan di rumah, Anda cukup menggunakan sabun dan air bersih mengalir agar lebih maksimal. 

2. Pemasangan Alat Medis

Dalam dunia medis, fungsi antiseptik dapat digunakan saat proses pemasangan alat medis, seperti kateter. Pemasangan alat medis harus steril dengan cara mengusapkan antiseptik ke bagian yang akan dipasangi kateter. 

Di sisi lain, antiseptik juga berguna untuk pengambilan sampel darah atau tindakan phlebotomy (pengambilan sampel darah) yang dilakukan untuk pemeriksaan laboratorium klinik. Dengan cairan ini, kuman di area pemasangan alat medis dapat berkurang secara signifikan.

3. Membersihkan Kulit Sebelum dan Pascaoperasi 

Sebelum dan sesudah melakukan tindakan operasi medis, dokter atau perawat akan mengoleskan antiseptik di atas permukaan kulit. Fungsi antiseptik di sini adalah untuk mengurangi potensi berbahaya yang disebabkan oleh mikroorganisme pada kulit sebelum dan sesudah prosedur. 

4. Mengobati Luka 

Manfaat antiseptik selanjutnya adalah memperkecil risiko infeksi oleh kuman pada luka, seperti luka koyak (avulsi), luka tusuk, luka robek (laserasi), dan sebagainya. Secara prosedural, perawatan luka bervariasi tergantung jenis lukanya. Namun, secara garis besar pembersihan luka menggunakan antiseptik adalah langkah yang penting guna mencegah infeksi semakin parah.

5. Menyembuhkan Infeksi Tenggorokan dan Mulut 

Fungsi antiseptik selanjutnya adalah untuk menyembuhkan infeksi tenggorokan dan mulut. Namun, jenis antiseptik ini tentu berbeda dengan cairan pembersih luka luar. Beberapa obat infeksi tenggorokan mengandung antiseptik untuk meredakan sakit tenggorokan akibat bakteri.

Baca Juga: Sumber Penyakit! Ini Perbedaan Kuman, Bakteri, dan Virus

Perbedaan Antiseptik dan Disinfektan

Bagi masyarakat awam, antiseptik dan disinfektan sekilas terlihat sama. Namun, kedua cairan tersebut memiliki perbedaan mendasar. Meskipun kedua produk tersebut memiliki fungsi sebagai antimikroba, namun secara fungsi dan tujuannya berbeda. 

Fungsi antiseptik adalah untuk menghambat laju pertumbuhan mikroorganisme di atas permukaan jaringan yang bersifat hidup. Jaringan tersebut mencakup jaringan pada manusia, hewan, atau tumbuhan. Faktanya, antiseptik tidak memiliki sifat beracun, sehingga aman apabila mengenai jaringan tubuh

Sementara itu, fungsi disinfektan adalah menekan pertumbuhan mikroorganisme yang hidup di permukaan atau objek benda. Tujuannya adalah untuk membersihkan area yang berpotensi menjadi sarana pertumbuhan mikroorganisme. Lain halnya dengan antiseptik, disinfektan tidak bisa digunakan pada benda hidup dan bersifat beracun sehingga berbahaya jika dikonsumsi. 

Jenis-Jenis Kandungan Antiseptik

Secara umum, kandungan zat aktif di dalam antiseptik adalah beragam tergantung pada tujuan penggunaannya. Berikut rangkuman jenis-jenis kandungan antiseptik yang perlu Anda ketahui.

Alkohol

Larutan ini mampu menghambat laju pertumbuhan kuman. Namun, penggunaan alkohol tidak dianjurkan dalam mengobati luka. Pasalnya, larutan alkohol yang terlalu keras mampu mengganggu proses penyembuhan luka.

Hidrogen Peroksida

Walaupun tergolong dalam larutan antiseptik, hidrogen peroksida bukanlah antiseptik yang direkomendasikan untuk membersihkan dan merawat luka. Zat ini memiliki efek sitotoksik sehingga menyebabkan jaringan kulit di sekitar luka menjadi rusak.

Povidone Iodine

Zat ini cukup efektif dalam melawan mikroba penyebab infeksi. Dewasa ini, penggunaannya sudah mulai ditinggalkan karena menyebabkan rasa perih dan dapat mengiritasi kulit. Sebagian orang akan mengalami perubahan warna kulit akibat kandungannya yang kurang aman untuk jaringan kulit.

Polyhexamethylene Biguanide (PHMB)

Kandungan dalam PHMB mampu membersihkan dan merawat luka. Jenis antiseptik dengan bahan ini tergolong aman untuk digunakan. Pasalnya, zat ini dikenal mampu melawan mikroba penyebab infeksi secara efektif dan membantu mengurangi rasa perih pada luka.

Baca Juga: 7 Cara Menghindari Penyebaran Kuman yang Mudah dan Efektif

Penggunaan Antiseptik

Dosis penggunaan antiseptik bisa berbeda-beda, tergantung pada jenisnya. Oleh karena itu, pastikan Anda mengikuti petunjuk penggunaan produk antiseptik yang biasanya sudah tertera di kemasannya. Berikut dosis umum penggunaan antiseptik.

  • Sebagai obat kumur: 10 ml, dapat digunakan 2 kali sehari.
  • Sebagai pencuci tangan: kurang lebih 5 ml di tangan pada setiap pemakaian.
  • Sebagai obat luka: diusapkan menggunakan kapas atau kain lembut untuk membersihkan luka terbuka.

Demikian penjelasan mengenai fungsi antiseptik dan pembahasan lainnya secara lengkap. Seperti yang dijelaskan, menjaga kebersihan anggota badan agar terhindar dari infeksi kuman adalah hal penting.

Berbicara mengenai produk antiseptik yang aman dengan kandungan 70% alkohol untuk membersihkan tangan, maka Antis adalah pilihan yang tepat. Antis dari Enesis Group adalah hand sanitizer yang ampuh membunuh kuman dan bakteri.

Antis dari Enesis Group merupakan pembersih tangan unggulan yang memiliki kandungan bahan aktif alkohol 70% yang efektif membunuh kuman, seperti Escherichia coli penyebab diare dan Staphylococcus aureus penyebab infeksi kulit. 

Selain itu, antiseptik ini mengandung moisturizer yang diformulasikan khusus bagi Anda yang ingin mendapatkan perlindungan secara menyeluruh namun tidak ingin telapak tangan menjadi kering. Mari, dapatkan pengalaman kebersihan tangan bersama Antis dari Enesis Group. Healthy products for healthy family. 

Baca Juga: Mengenal Bahaya Bakteri Staphylococcus aureus bagi Kesehatan

Related article