Force Magic – Apakah kamu memiliki rasa takut atau cemas berlebih terhadap serangga? Dalam dunia medis, entomophobia adalah istilah untuk kondisi seperti ini.
Well, jenis serangga pengganggu memang dibenci banyak orang, akan tetapi entomophobia adalah kasus yang berbeda.
Sebab, orang dengan phobia serangga merasakan ketakutan ekstrem pada hewan tersebut. Hal ini dapat memberi dampak negatif bagi penderita dan perlu penanganan.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai arti entomophobia, yuk simak artikel berikut!
Fobia merupakan salah satu jenis gangguan kecemasan, dan melibatkan ketakutan yang luar biasa dan irasional terhadap suatu objek, peristiwa, atau situasi meskipun tidak ada bahaya nyata yang mengancam.
Ketakutan tersebut, biasanya tidak sebanding dengan realita yang terjadi. Ada ratusan jenis fobia, salah satunya entomophobia.
Entomophobia adalah jenis fobia yang menyebabkan ketakutan luar biasa terhadap serangga, seperti lebah, tawon, dan nyamuk.
Seseorang dengan entomophobia mungkin mengalami kecemasan atau ketakutan yang ekstrem saat melihat atau memikirkan tentang serangga.
Dalam kehidupan sehari-hari, mereka cenderung akan menghindari berjalan atau berolahraga di luar ruangan, karena takut berhadapan dengan serangga.
Penderita entomophobia sering kali mengalami gejala fisik dan emosional yang intens ketika berhadapan dengan serangga, atau bahkan saat hanya memikirkannya.
Adapun beberapa gejala umum yang mungkin timbul dari entomophobia adalah sebagai berikut:
Selain itu, penderita entomophobia juga mungkin mengalami perubahan perilaku, seperti menghindari tempat-tempat yang berpotensi terdapat serangga, atau menghabiskan waktu di dalam ruangan sebanyak mungkin.
Baca juga: 10 Serangga yang Bermanfaat bagi Lingkungan, Jangan Diusir!
Para ahli menduga, terdapat beberapa faktor penyebab yang berpengaruh terhadap perkembangan entomophobia pada seseorang.
Adapun beberapa faktor penyebab entomophobia adalah sebagai berikut:
Salah satu penyebab entomophobia adalah adanya riwayat keluarga yang menderita fobia atau gangguan kecemasan lainnya
Hal ini membuat saat fase pertumbuhan dan perkembangan anak cenderung meniru keluarganya.
Selain itu, genetik dari keluarga yang memiliki phobia dan gangguan cemas juga dapat memperburuk kondisi ini.
Penyebab lain entomophobia adalah pengalaman traumatis seseorang terhadap serangga.
Pengalaman traumatis seperti digigit atau disengat serangga, dapat memicu ketakutan yang berlebihan dan berkembang menjadi entomophobia.
Beberapa individu memiliki kepekaan kulit yang tinggi terhadap gigitan dan reaksi alergi serangga, seperti gatal-gatal akibat serbuk sari, jamur, atau alergen di dalam rumah.
Sensasi gatal yang berkelanjutan ini dapat membuat seseorang berpikir bahwa serangga adalah penyebabnya.
Penyebab terakhir entomophobia adalah terpengaruh dari orang lain.
Pengaruh dari orang lain, seperti pengalaman atau cerita yang menakutkan tentang serangga, dapat memengaruhi persepsi dan respons penderita entomophobia.
Baca juga: Ini 5 Jenis Lalat yang Berbahaya dan Perlu Diwaspadai
Selain penyebab di atas, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami entomophobia.
Adapun faktor-faktor risiko entomophobia adalah sebagai berikut:
Untungnya, ada berbagai penanganan yang dapat membantu seseorang mengatasi entomophobia.
Adapun sejumlah penanganan entomophobia adalah sebagai berikut:
Dalam beberapa kasus, penggunaan obat-obatan seperti antidepresan dapat membantu mengurangi ketakutan yang terkait dengan serangga.
Namun, penggunaan obat-obatan tersebut harus selalu dilakukan di bawah pengawasan ahli medis, yakni psikiater.
Solusi lain untuk menangani entomophobia adalah terapi perilaku kognitif atau CBT (Cognitive Behavioral Therapy), yang bisa membantu mengubah cara pandang dan respons seseorang terhadap objek, serta situasi pemicu gejala.
Tujuan dari terapi ini adalah untuk mengembangkan rasa kendali atas pikiran dan perasaan, sehingga pengidap tidak lagi terlalu terpengaruh olehnya.
Terapi ini, secara bertahap memperkenalkan pengidap pada sumber ketakutan mereka, yaitu serangga. Terapi pemaparan juga sering disebut sebagai desensitisasi sistematis.
Biasanya, terapi pemaparan dimulai dengan mendiskusikan ketakutan pengidap terhadap serangga.
Mereka akan diperlihatkan gambar atau video serangga, kemudian secara bertahap akan dihadapkan dengan serangga hidup dalam lingkungan yang terkendali.
Baca juga: 6+ Cara Mengobati Gigitan Serangga dengan Mudah dan Alami
Pola hidup dan perawatan rumahan tertentu dapat membantu mengatasi kecemasan yang terkait dengan ketakutan terhadap serangga.
Adapun beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh pengidap, antara lain yaitu:
Diagnosa Entomophobia
Dalam mendiagnosis entomophobia, dokter spesialis kejiwaan akan menggunakan DSM-5 (Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Jiwa), yang mencantumkan kriteria diagnostik berikut:
Melalui panduan kriteria di atas, dokter dan ahli kesehatan mental dapat mendiagnosis entomophobia dengan lebih akurat.
Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa, entomophobia adalah ketakutan yang berlebih terhadap serangga, dan dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari penderitanya.
Untuk menghindari faktor-faktor risiko terkena entomophobia, ada langkah pencegahan yang bisa kamu lakukan, salah satunya adalah menjaga lingkungan dari gangguan serangga, seperti nyamuk.
Caranya, kamu dapat menanam lavender di sekitar rumah, atau menggunakan alat pembasmi serangga Force Magic.
Force Magic adalah produk aerosol anti nyamuk 2in1, yang efektif melumpuhkan dan mematikan serangga sasaran.
Ayo, lindungi diri dari gigitan serangga bersama Force Magic! Healthy product for healthy family!
Baca juga: 4 Jenis Nyamuk Rumahan yang Paling Umum dan Sering Ditemui