Soffel – Apakah saat ini kamu baru saja digigit nyamuk sampai bengkak? Rasa gatal yang ditimbulkan pasti membuatmu tidak nyaman, ya.
Hal tersebut memang merupakan salah satu dampak gigitan nyamuk. Selain itu, masih ada beberapa efek lainnya yang sering kali terasa.
Nah, mau tahu tips mencegah efek digigit nyamuk sampai bengkak beserta cara mengobatinya? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Terkadang, dampak gigitan nyamuk pada setiap orang bisa beraneka ragam. Bahkan, kamu juga bisa merasakan perbedaan reaksi pada berbagai situasi yang tidak sama.
Lantas, apa saja kemungkinan dampak gigitan nyamuk yang mungkin muncul dan kamu rasakan? Berikut adalah penjelasannya.
Kamu bisa saja tidak merasakan reaksi apapun ketika terkena gigitan nyamuk. Hal ini dapat terjadi karena kamu tidak memiliki alergi apapun.
Orang yang tidak merasakan dampak gigitan nyamuk juga bisa menjadi pertanda bahwa tubuh mereka sudah kebal dengan reaksi yang ditimbulkan.
Sebab, kulit mereka sudah berulang kali terkena gigitan nyamuk sehingga sistem tubuh tidak lagi menganggapnya sebagai hal yang berbahaya.
Baca juga: Ini 6 Jenis Nyamuk Berbahaya yang Harus Diwaspadai, Catat!
Kulit yang terkena air liur nyamuk juga bisa mengalami benjolan merah kecil. Meski begitu, reaksi ini sangat umum dan tidaklah berbahaya sehingga kamu tidak perlu khawatir.
Ciri dari bentol akibat gigitan nyamuk adalah bentuknya berupa benjolan bulat berukuran kecil dan berwarna merah atau putih dengan titik pada bagian tengahnya.
Setidaknya, benjolan tersebut akan bertahan selama 1–2 hari. Tubuh akan merespon cairan protein asing dari air liur nyamuk dan selanjutnya ia akan menghilang dengan sendirinya.
Selain benjolan kecil kemerahan, dampak gigitan nyamuk juga bisa berupa bentol berukuran besar. Hal ini sering terjadi pada orang yang lebih sensitif terhadap protein pada air liur nyamuk.
Hal inilah yang membuat respon tubuh jadi sedikit berbeda dengan orang normal. Ciri dari benjolan ini yaitu memiliki ukuran cukup besar, lebih menonjol, dan warnanya merah.
Selain karena reaksi tubuh yang sensitif, bentol besar juga muncul akibat nyamuk yang terlalu lama menghisap darah di satu tempat sehingga air liurnya mengumpul di sana.
Dampak gigitan nyamuk lainnya yang mungkin saja terjadi selain bengkak adalah perubahan warna kulit menjadi kemerahan dengan disertai gatal-gatal parah dan demam.
Jika mengalami kondisi ini, bisa jadi kamu menderita sindrom skeeter, yaitu sistem imun yang bereaksi secara berlebihan terhadap protein dari air liur nyamuk.
Reaksi berlebihan inilah yang akhirnya menjadi sebab pembengkakan kulit yang terasa sakit, panas, melepuh, atau bahkan mengeluarkan cairan.
Adapun orang-orang yang berisiko terkena sindrom skeeter adalah anak kecil dan juga orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.
Dampak gigitan nyamuk bisa sangat parah. Tidak hanya berupa bentol dan gatal saja, tapi juga bibir membengkak, sulit bernapas, hingga batuk.
Jika hal ini terjadi, kamu perlu segera mendatangi dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Sebab, bisa saja hal ini merupakan gejala syok anafilaksis di mana tubuh memberikan reaksi parah dari gigitan nyamuk.
Kondisi terparah yang mungkin terjadi adalah penderita akan kehilangan kesadaran atau bahkan mengalami kematian.
Adapun salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan suntikan epinefrin yang dapat membantu pasien meredakan gejalanya.
Namun sebagai catatan, tindakan tersebut harus dilakukan oleh dokter.
Nyamuk juga bisa menjadi media penularan berbagai infeksi. Adapun beberapa penyakit menular yang bisa ditimbulkan dari gigitan nyamuk adalah:
Hampir semua penyakit infeksi menular akibat gigitan nyamuk memiliki dampak fatal karena bisa memicu kematian apabila tidak segera diobati.
Oleh karena itu, kamu tidak boleh menganggap remeh gejala-gejala di atas dan segeralah lakukan pengobatan ke dokter.
Baca juga: 5 Tempat di dalam Rumah yang Sering Dihinggapi Nyamuk
Jika kamu mengalami salah satu gejala setelah digigit nyamuk sampai bengkak, terdapat beberapa cara untuk mengobatinya, yaitu:
Salah satu solusi mengatasi dampak digigit nyamuk sampai bengkak adalah dengan menggunakan kompres dingin.
Cara ini akan meredakan rasa sakit dan gatal yang muncul akibat peradangan kulit setelah terkena gigitan nyamuk.
Kompres bisa dibuat memakai plastik berisi es batu yang dibalut handuk tipis, lalu tempelkan pada permukaan kulit.
Tidak hanya dengan kompres, kamu juga bisa membasuhnya dengan air dingin untuk meredakan rasa gatal dan nyeri tersebut.
Jika rasa gatal belum juga hilang walaupun sudah dikompres, kamu bisa mengoleskan lotion calamine atau krim hidrokortison yang dapat meredakan bengkak dan rasa gatal.
Obat antihistamin juga bisa jadi pilihanmu untuk menghilangkan rasa tidak nyaman akibat digigit nyamuk sampai bengkak.
Ada juga pilihan obat berbahan alami untuk mengatasi dampak digigit nyamuk sampai bengkak.
Beberapa bahan alami yang bisa kamu gunakan adalah madu dan lidah buaya yang mampu meredakan bengkak dan rasa gatal dari gigitan nyamuk.
Mengapa demikian? Sebab, madu bersifat anti radang yang bisa meredakan radang dan infeksi pada kulit.
Selain itu, lidah buaya memiliki asam salisilat yang dapat meredakan gatal dan nyeri kulit yang terkena gigitan nyamuk.
Apabila dampak digigit nyamuk sampai bengkak juga menunjukkan reaksi seperti demam, sakit, kepala, nyeri, dan lain sebagainya, maka kamu perlu waspada.
Pasalnya, hal tersebut bisa saja merupakan gejala dari penyakit infeksi yang berbahaya. Untuk itu, lebih baik konsultasikan dengan dokter demi mencegah risiko ke depannya.
Salah satu cara mencegah digigit nyamuk sampai bengkak adalah dengan menerapkan gerakan 3M (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang).
Gerakan ini mengajak masyarakat untuk menguras genangan, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang yang berpotensi jadi sarang nyamuk.
Tidak hanya itu, kamu juga bisa menerapkan tiga tips berikut ini untuk mencegah gejala gigitan nyamuk:
Itu dia tips mencegah dan mengatasi dampak digigit nyamuk sampai bengkak. Ada tiga pilihan cara yang bisa kamu gunakan dengan aman.
Selalu pastikan bahwa kulitmu terhindar dari gigitan nyamuk berbahaya demi menghindari dampak yang tidak diinginkan.
Semoga artikel ini bermanfaat serta menambah pengetahuan baru ya.