Plossa – Stres adalah tekanan yang dapat mengancam psikologis dan fisik seseorang. Adapun perasaan stres dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti masalah keluarga, pekerjaan, keuangan, sosial, hingga penyakit berat.
Apabila tidak segera diatasi, ada berbagai dampak stres, antara lain menyebabkan imun turun, sakit kepala, obesitas, dan lainnya yang bisa mengganggu kesehatan tubuh. Yuk, simak dampak stres bagi kesehatan tubuh selengkapnya!
Stres berlebihan dapat sangat merugikan. Sebab, kondisi ini bisa mengganggu hasil kerja harian dan berdampak pada kesehatan tubuh. Adapun beberapa dampak stres bagi kesehatan tubuh adalah sebagai berikut.
Dampak stres yang pertama berkaitan dengan kesehatan mental. Di mana, stres berkepanjangan dapat memengaruhi kondisi psikis yang memicu gangguan kecemasan hingga depresi.
Ketika stres, kamu kemungkinan akan makan secara berlebihan karena tubuh akan lebih banyak memproduksi kortisol, yaitu hormon yang bisa meningkatkan nafsu makan. Hal ini pun dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan yang berpotensi menimbulkan berbagai penyakit lainnya, seperti diabetes, penyakit jantung, hingga kanker.
Saat seseorang mengalami stres berlebihan, tubuh akan kesulitan mengalirkan oksigen ke seluruh organ, termasuk paru-paru, sehingga berisiko membuat seseorang sesak napas tiba-tiba.
Kondisi ini akhirnya membuat frekuensi pernapasan menjadi lebih cepat agar tubuh lebih mudah mengalirkan oksigen. Bahaya stres bagi kesehatan ini tentunya bisa lebih membahayakan bagi penderita asma atau emfisema. Bahkan, pada beberapa kasus, hal ini bisa menyebabkan serangan panik.
Gangguan pada sistem otot termasuk salah satu dampak stres berkepanjangan. Sebab, stres yang tidak segera diatasi akan membatasi waktu otot untuk rileks. Dengan demikian, otot yang terus menegang akibat stres dapat membuat berbagai bagian tubuh nyeri.
Ketika stres, tubuh akan kesulitan menyediakan energi untuk seluruh sel. Oleh karenanya, detak jantung umumnya meningkat dan pembuluh darah akan melebar. Dengan begitu, tekanan dan volume darah yang dipompa ke seluruh bagian tubuh akan meningkat untuk membantu memenuhi kebutuhan energi.
Sebagai akibat dari kerja fungsi sistem kardiovaskular yang berlebihan, seseorang yang menderita stres berpotensi mengalami hipertensi, serangan jantung, hingga stroke.
Baca juga: 10 Manfaat Jogging Sore untuk Kesehatan, Bantu Melepas Stres!
Perlu diketahui, sistem saraf pusat merupakan organ tubuh yang bertanggung jawab untuk merespons stres. Ketika stres, hipotalamus pada sistem ini akan memerintahkan kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon adrenalin dan kortisol.
Dengan dilepaskannya kedua hormon tersebut, laju pernapasan dan detak jantung akan meningkat serta memicu sakit kepala. Bahkan, di beberapa kasus, beberapa orang mengalami insomnia yang sulit diatasi.
Peningkatan detak jantung dan laju pernapasan yang terjadi akibat stres juga dapat memicu masalah pencernaan. Adapun dampak stres ini meliputi heartburn, refluks asam lambung, mual, dan muntah.
Tidak hanya itu, stres berkepanjangan dapat memengaruhi pergerakan makanan di dalam usus yang bisa mengakibatkan diare atau sembelit.
Ternyata, stres juga bisa mengganggu sistem reproduksi. Pada pria, stres dalam jangka panjang dapat menurunkan kadar testosteron yang akhirnya mengganggu produksi sperma dan menyebabkan disfungsi ereksi atau impotensi.
Sementara pada wanita, stres dapat mengakibatkan terganggunya siklus menstruasi. Misalnya, siklus menstruasi menjadi tidak teratur, menstruasi lebih dari satu kali dalam sebulan, dan atau bahkan tidak menstruasi sama sekali.
Bahkan, dampak stres ini juga bisa berlanjut pada menurunnya gairah seksual, baik pada pria maupun wanita.
Selain mengganggu siklus menstruasi, dampak stres yang dapat dialami oleh wanita adalah terjadinya masalah kesehatan saat hamil. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, stres berkepanjangan dapat mengakibatkan gangguan kecemasan dan depresi.
Adapun gangguan psikis ini bisa memengaruhi kesehatan ibu hamil dan janin, seperti rendahnya berat badan bayi saat lahir dan risiko persalinan prematur.
Pada stres yang berkepanjangan, tubuh akan melepaskan hormon kortisol yang dapat menghambat pelepasan histamin dan membatasi peradangan untuk melawan zat asing sehingga sistem imun menurun. Oleh sebab itu, penderita stres rentan terkena infeksi virus serta lebih sulit menyembuhkan luka di kulit.
Demikian berbagai dampak stres bagi kesehatan tubuh. Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui bahwa stres yang tidak diatasi dapat berdampak buruk terhadap kesehatan, tidak hanya secara mental tapi juga fisik.
Oleh karena itu, jika stres dirasa sudah terlalu berat, hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, segera periksakan diri ke dokter supaya kamu bisa memperoleh penanganan lebih lanjut. Lalu, untuk membantu meringankan gejala sakit kepala akibat stres, kamu bisa menggunakan Plossa secara rutin.
Pasalnya, Plossa merupakan aromatherapy yang berfungsi menenangkan tubuh dan pikiran. Cukup dengan menghirup Plossa, wangi eucalyptus di dalamnya mampu merelaksasikan pikiran hingga sakit kepala berkurang. Agar makin maksimal, kamu bisa mengoleskan Plossa pada kepala dan memijat dengan ujung tumpulnya.
Maka dari itu, yuk segera gunakan Plossa untuk mengatasi sakit kepala akibat stres. Ingat, healthy product for healthy family!
Baca juga: 8 Manfaat Tidur Siang bagi Kesehatan Tubuh Maupun Mental