Vegeta Herbal – Frekuensi buang air besar (BAB) pada setiap orang memang berbeda-beda. Umumnya, seseorang akan buang air besar setiap satu hingga tiga hari sekali. Namun, karena berbagai alasan banyak orang yang menahan keinginan buang air besar. Alasan tersebut bisa karena malas menunggu antrian di toilet, tidak ada toilet di sekitar, toilet kotor, atau karena sedang sibuk beraktivitas.
Sesekali menahan BAB sebenarnya bukan masalah besar. Namun, jika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus tentu perlu diwaspadai. Sebab, ada berbagai gangguan kesehatan yang bisa mengintai Anda jika terlalu sering menahan BAB. Lalu, apa saja dampak buruk terlalu sering menahan BAB?
Perlu diketahui bahwa feses mengandung sekitar 75% air dengan campuran sisa makanan yang tidak bisa dicerna, bakteri, protein, lemak, sel-sel mati, garam, dan juga lendir. Mengingat bahwa kandungan utama feses adalah air, maka feses bisa bergerak dengan mudah pada usus dan akan dikeluarkan melalui rektum.
Jika menahan BAB, maka feses akan menjadi keras dan kering. Hal ini terjadi karena tubuh menyerap kembali kandungan air dalam feses tersebut. Saat feses menjadi keras, maka akan sulit dikeluarkan. Selanjutnya, hal ini akan menyebabkan terjadinya sembelit.
Terlalu sering menahan buang air besar juga bisa merusak pergerakan usus. Gerakan usus menjadi lambat dan tidak menutup kemungkinan bisa berhenti berfungsi. Meskipun tidak diberikan makanan, usus manusia akan tetap menghasilkan sedikit lendir dan cairan encer. Artinya, usus tidak benar-benar dalam kondisi kosong.
Disadari atau tidak, tubuh akan mengencangkan otot-otot pantat dan panggul ketika sengaja tidak buang air besar. Pada waktu yang bersamaan, feses yang masih cair bisa menyelinap melewati massa feses yang telah padat. Hal ini akan menyebabkan gumpalan fases semakin besar. Akibatnya, Anda akan merasa sangat sakit saat mengeluarkna feses tersebut.
Tidak banyak yang menyadari bahwa menahan buang air besar sama halnya dengan menyimpan tumpukan racun di dalam tubuh dalam waktu yang lebih lama. Kebiasaan buruk tersebut tentu bisa merusak fungsi usus besar yang akhirnya membuat tubuh tidak bisa membuang racun.
Risiko terinfeksi bakteri saat ada feses yang bocor melalui robekan atau luka pada usus juga sangat mungkin terjadi. Usus yang terinfeksi dapat menyebabkan bakteri berkembangbiak lebih cepat. Alhasil, terjadilah peradangan usus dan munculnya nanah. Kondisi yang lebih parah bisa terjadi jika nanah yang megandung bakteri dalam usus bocor ke area perut lainnya yang disebut dengan penyakit peritonitis.
Sembelit akibat menahan buang air besar juga dapat memicu terjadinya ambeien atau wasir. Ketika mengalami sembelit, seseorang akan mengalami kesulitan untuk mengeluarkan tinja, sehingga perlu mengejan dengan keras agar tinja tersebut bisa keluar.
Nah, kebiasaan mengejan ketika buang air besar inilah yang bisa mengakibatkan pembuluh darah pada rektum dan anus membengkak, sehingga memicu terjadinya penyakit wasir atau ambeien. Kondisi ini bisa ditandai dengan beberapa gejala, seperti BAB berdarah.
Menahan buang air besar terlalu sering juga berisiko menyebabkan terjadinya inkontinensia tinja. Pasalnya, sering menahan BAB dapat menyebabkan otot-otot rektum meregang. Akibatnya, seseorang akan mengalami kehilangan sensasi atau rasa ingin buang air besar. Hal ini menyebabkan tinja bisa keluar secara tiba-tiba.
Itulah beberapa dampak buruk terlalu sering menahan buang air besar. Ternyata, begitu banyak dampak buruk yang bisa terjadi jika melakukan kebiasaan menahan BAB. Untuk itulah, sebaiknya hindari kebiasaan ini agar tidak mengalami dampak buruk yang membahayakan kesehatan tersebut.