September 13, 2022 Artikel

Dampak Buruk Kekurangan Cairan Tubuh pada Otak

Amunizer – Semua orang beresiko mengalami dehidrasi. Baik anak-anak, dewasa, hingga lansia sekalipun. Dehidrasi sendiri bisa terjadi karena kurangnya asupan cairan yang masuk ke tubuh, tapi terlalu banyak cairan yang keluar. Kondisi ini bisa menyebabkan dampak buruk bagi kondisi kesehatan seseorang.

Dampak buruk akibat dehidrasi berbeda-beda tergantung tingkat keparahan yang dialami oleh setiap orang. Dehidrasi ringan bisa membaik dengan minum banyak air putih, sementara dehidarasi berat bisa menyebabkan kondisi gawat darurat yang mengancam nyawa. Salah satu dampak buruk kekurangan cairan tubuh adalah bisa menyebabkan gangguan pada otak.

Inilah Beberapa Dampak Buruk Kekurangan Ciran Tubuh Pada Otak

  1. Sakit kepala

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan oleh Committee on Nutrition and The Council on Sports Medicine and Fitness, salah satu dampak atau gejala dehidrasi adalah sakit kepala. Kepala sakit atau terasa pusing merupakan salah satu dampak buruk dehidrasi yang hampir selalu dirasakan oleh penderita. Penyebabnya adalah berkurangnya aliran darah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, termasuk ke otak. Karena kekurangan oksigen, maka dampaknya adalah kepala mudah pusing dan terasa sakit.

  1. Kabut otak

Otak manusia terdiri dari 80% air. Oleh karena itu, menjaga tubuh tetap terhidrasi merupakan langkah penting untuk membantu otak agar dapat bekerja dengan baik, terutama dalam menjaga konsentrasi. Tidak minum air dengan jumlah yang cukup bisa menyebabkan dampak buruk untuk fungsi kognitif orak. Jika mengalami dehidrasi, penderita biasanya akan bereaksi lebih lambat terhadap sesuatu dan sulit untuk berkonsentrasi.

  1. Kinerja otak menurun

Akibat dehidrasi, seseorang bisa mengalami penurunan kinerja otak. Penderita dehidrasi biasanya akan merasa kebingungan, mudah marah, gelisah, hingga berhalusinasi. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Annals of Nutrition and Metabolism tahun 2017 menyatakan bahwa kadar air yang rendah pada tubuh bisa membuat sel-sel otak tidak dapat berfungsi dengan baik. Hal ini menyebabkan penderita mengalami masalah mental serta berkurangnya kemampuan berpikir.

  1. Kepala terasa ringan

Dehidrasi bisa menyebabkan kepala penderita terasa sangat ringan. Kondisi ini ditandai dengan rasa seperti melayang atau mirip seperti saat bangkit dari posisi jongkok. Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam National Center for Biotecnology Information, dampak buruk dehidrasi ini disebut dengan postural hypotension, yaitu kondisi saat darah tidak dapat mengalir dengan sempurna ke kepala atau otak.

  1. Cemas dan depresi

Otak merupakan organ tubuh yang membutuhkan banyak cairan. Kekurangan asupan cairan bisa menyebabkan pasokan energi berkurang untuk memenuhi fungsi tubuh sehari-hari. Studi tahun 2017 yang dipublikasikan dalam jurnal Annals of Nutrition and Metabolism melaporkan bahwa dehidrasi bisa menyebabkan seseorang mudah lelah, lesu, hingga depresi. Dehidrasi menyebabkan penderita mengalami cemas, kebingungan, mudah barah, bahkan halusinasi.

Agar terhindar dari dampak buruk dehidrasi tersebut, maka sangat penting untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh sehari-hari. Lalu, berapa kebutuhan air yang harus dipenuhi setiap hari? Institute of Medicine’s Food and Nutrition Board merekomendasikan pria dewasa untuk minum air sebanyak 3,7 liter (15,5 gelas) per hari dan wanita dewasa sebanyak 2,7 liter (11,5 gelas) per hari.

Dengan terpenuhinya asupan cairan harian, maka tubuh akan terhindar dari dehidrasi. Selain air putih, buah-buahan dan sayuran yang kaya air juga sebaiknya dikonsumsi untuk membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Contohnya adalah semangka, mentimun, mangga, melon, bayam, dan brokoli. Jangan biarkan fungsi tubuh menurun karena kekurangan cairan. Minum air putih dan konsumsi buah serta sayur agar terhindar dari dehidrasi.

Related article