Soffell – Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Apalagi ketika masuk musim hujan, yaitu saat dimana semakin banyak nyamuk yang berkeliaran dan membawa virus dengue yang mematikan. Pasalnya, nyamuk sangat menyukai genangan air sebagai sarang dan tempat berkembangbiak.
Meski menjadi penyakit yang mengintai masyarakat setiap saat, namun banyak yang tidak mengenali jenis nyamuk apakah yang menjadi perantara penyebaran virus dengue ini. Karena seringkali mengabaikannya, maka nyamuk penyebab DBD semakin berkembang pesat dan pada akhirnya banyak memakan korban. Untuk itu, mengenali bagaimana ciri-ciri nyamuk penyebab penyakit DBD sangatlah penting.
Ini Dia, 5 Ciri-Ciri Nyamuk Penyebab Demam Berdarah
Agar bisa terhindar dari penyakit DBD yang bisa menyebabkan kematian ini, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengenai ciri-ciri nyamuk pembawa virus dengue ini dan berupaya untuk memusnahkannya dari sekitar lingkungan tempat tinggal. Nah, berikut ini adalah beberapa ciri-ciri nyamuk DBD:
Perlu Kamu tau, bahwa tidak semua nyamuk bisa menularkan virus dengue yang menyebabkan penyakit demam berdarah. Virus dengue hanya bisa ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti berdarah betina sebagai vektor utama dan nyamuk Aedes albopictus menjadi vektor sekundernya.
Kedua jenis nyamuk demam berdarah ini bersifat anthropofilik, yaitu jenis nyamuk yang lebih suka menghisap darah pada tubuh manusia. Nyamuk ini juga bersifat multiple feeding yang berarti mereka akan menghisap darah sampai beberapa kali untuk memenuhi kebutuhan darah hingga kenyang.
Nah, sifat nyamuk multiple feeding inilah yang bisa meningkatkan risiko penularan DBD di daerah yang padat penduduk. Hal ini karena satu nyamuk yang telah terinfeksi virus dengue akan mampu menularkannya pada lebih dari satu orang dalam periode waktu yang sama.
Nyamuk penyebab demam berdarah mudah dikenali dari ciri-ciri fisiknya, terutama bentuk dan warna tubuhnya. Nyamuk yang memiliki ukuran tubuh kecil ini memiliki warna yang sangat khas. Warnanya adalah hitam dengan disertai bintik-bintik putih di seluruh bagian tubuhnya. Hanya nyamuk demam berdarah saja yang memiliki warna khas seperti ini.
Selain itu, nyamuk ini juga mampu terbang setinggi 100 meter dan sejauh 400 meter dari tempatnya menetas. Sehingga, tidak mengherankan jika daya penyebaran virus dengue yang dibawa oleh nyamuk ini sangatlah luas.
Ciri khas lain dari nyamuk demam berdarah bisa dikenali dari waktu gigitan. Jika ada beberapa jenis nyamuk yang aktif pada malam hari, nyamuk Aedes aegypti justru sangat aktif pada pagi dan sore hari. Waktu paling aktif dari nyamuk ini untuk mencari mangsa atau menghisap darah manusia adalah 2 jam setelah matahari terbit pada pagi hari serta beberapa jam sebelum matahari terbenam pada sore hari.
Seringkali, nyamuk DBD menggigit dan menghisap darah tanpa sepengetahuan orang yang sedang menjadi mangsanya. Pasalnya, nyamuk ini lebih sering muncul dari bagian belakang tubuh, kemudian menuju ke pergelangan kaki serta siku tangan. Bahkan, gigitan nyamuk DBD ini pun seringkali tidak menyebabkan rasa sakit. Oleh karena itu, Kamu mungkin akan tidak sadar jika sedang digigit oleh nyamuk demam berdarah ini.
Nyamuk penyebab DBD juga bisa dikenali dari bagaimana pola jentik nyamuk tersebut. Saat Kamu mengecek genangan air atau tempat penampung air lainnya, kemudian menemukan jentik-jentik nyamuk yang bergerak aktif dari arah bawah ke bagian atas secara berulang-ulang, maka kemungkinan besar itu adalah jentik nyamuk DBD.
Jika menemukannya, maka segeralah untuk membuang genangan air tersebut atau menguras penampungan air tersebut agar tidak menjadi perkembangbiakan nyamuk DBD.
Baik nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus, keduanya merupakan jenis nyamuk pemukiman. Artinya, nyamuk jenis ini lebih menyukai wadah atau tempat penampungan air jernih atau bersih untuk meletakkan telur-telurnya. Tidak hanya bisa berkembangbiak di dalam rumah saja, wadah penampungan air yang ada di luar rumah juga sering menjadi tempat mereka berkembangbiak.
Nyamuk Aedes aegypti lebih senang bersarang dan bertelur di wadah penampung air buatan, seperti ember, bak mandi, vas bunga, kaleng bekas, tempat minum burung, dan wadah lain sejenisnya. Hal ini berbeda dengan jenis nyamuk Aedes albopictus yang lebih banyak berkembangbiak di tempat penampung air alami, seperti lubang pohon, ketiak daun, dan potongan bambu.
Kedua nyamuk DBD ini umumnya sangat senang dengan tempat yang gelap dan lembap. Kolong tempat tidur dan bagian belakang lemari pun menjadi tempat favorit bagi nyamuk-nyamuk ini. Jika Kamu terbiasa menggantung pakaian di belakang pintu, sebaiknya perlu diwaspadai. Sebab, tumpukan pakaian di belakang pintu juga menjadi tempat favorit bagi nyamuk demam berdarah untuk hinggap.
Nah, itu dia 7 ciri-ciri nyamuk DBD. Setelah mengenali ciri-cirinya, kini saatnya Kamu mencegah perkembangbiakannya. Caranya adalah dengan menerapkan 3M. Apa itu 3M? Menutup tempat penyimpanan air, menguras penampungan air secara rutin, dan mengubur ataupun mendaur ulang barang-barang bekas yang bisa menjadi penyebab tergenangnya air. Yuk, terapkan 3M mulai dari sekarang!