Soffell – Virus Zika merupakan sebuah virus yang berasal dari seekor nyamuk dan baru gempar pada tahun 2015. Virus ini sama berbahayanya seperti penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti, demam berdarah. Berita mengenai cara penularan virus zika juga sudah mulai menjadi sorotan publik sejak melanda Brazil pada tahun itu.
Gejala penyakit dari seseorang yang terinfeksi virus Zika hampir sama seperti orang yang terkena demam berdarah, yakni demam yang sangat tinggi. Namun, yang parah dari virus ini adalah menyebabkan komplikasi beberapa penyakit. Sebenarnya virus Zika berasal dari gigitan nyamuk penyebab demam berdarah, Aedes Aegypti. Selain itu, ada faktor lain yang dapat mempercepat penyebaran dari virus ini. Berikut cara penyebaran dan mengatasinya:
Penularan paling utama memang berasal dari gigitan serangga penghisap darah paling mematikan. Selain membawa penyakit chikungunya dan demam berdarah, nyamuk ini juga memiliki virus berbaya lainnya seperti Zika. Nyamuk Aedes Aegypti ini akan sering berburu mangsanya pada siang hari dan lebih agresif pada waktu tersebut. Bahkan pada malam hari, nyamuk ini juga sering menggigit korbannya, namun tidak seagresif pada siang hari.
Tidak menutup kemungkinan, bahwa nyamuk yang berjenis lain juga mampu menyebarkan virus ini. Nyamuk tersebut menghisap darah orang yang terkena virus Zika, kemudian menggigit orang lain yang belum tertular penyakitnya. Hasilnya penderita dari virus ini semakin bertambah. Oleh sebab itu, Anda harus selalu membersihkan beberapa tempat yang menjadi sebuah sarang dari hewan penghisap darah ini. Terutama pada air jernih yang menggenang tanpa adanya ikan yang hidup di dalamnya. Karena serangga ini akan sering berada di tempat atau rumah yang berpenghuni agar lebih mudah untuk mendapat pasokan darahnya.
Transfusi darah juga dapat menjadi salah satu cara penularan virus zika. Akan tetapi kejadian ini sangat jarang ditemui di beberapa tempat. Seperti halnya yang terjadi di Brazil, ada seseorang yang ingin mendonorkan darahnya, namun setelah itu sang resipien mengalami penyakit akibat dari virus tersebut.
Oleh sebab itu, bila ingin mendonorkan darah, pastikan terlebih dahulu kesehatan diri Anda. Karena dengan melakukan hal tersebut, akan mengurangi dampak dari penyakit untuk menular ke orang lain.
Baca Juga: Jangan Sampai Lengah, Ini Beberapa Tanda Gejala Demam Berdarah
Beberapa pakar kesehatan mengatakan bahwa penyebaran virus Zika bisa diperoleh dari hubungan suami istri. Parahnya lagi, virus ini dapat menyebarkan diri meskipun inangnya belum memperlihatkan gejala-gejala penyakit dari virus tersebut.
Menurut sebuah penelitian, virus zika akan lebih lama bertahan hidup dalam sperma seseorang ketimbang dalam darah ataupun urin. Oleh Sebab itu, lebih baik menggunakan sebuah alat kontrasepsi terlebh dahulu bila ingin terhindar dari penyakit seks yang menular.
Seorang bayi yang baru lahir juga bisa tertular virus Zika meskipun belum pernah tergigit nyamuk sekalipun. Hal ini dikarenakan ibu dari bayi tersebut saat mengandung sudah terjangkit virus Zika. Bila hal itu terjadi, kemungkinan bayi akan mengalami gangguan sistem otak. Biasanya hal ini ditandai dengan adanya sebuah lingkaran kepala yang berukuran kecil serta dapat mengakibatkan beberapa gangguan dari pertumbuhan.
Akan tetapi, bila ibu yang telah terjangkit virus Zika dan ingin menyusui balitanya, maka diperbolehkan. Karena selama ini belum ada kasus yang menyatakan bayi akan tertular virus ini karena meminum ASI dari sang ibu.
Sangat jarang cara penularan virus zika terjadi dari sebuah laboratorium yang sedang meneliti sebuah virus. Namun sempat terjadi kasus di Amerika Serikat bahwa telah terjadi penyebaran virus berbahaya ini dari sebuah laboratorium yang sedang mempelajari virus tersebut.
Dengan mengetahui apa itu virus zika dan bagaimana cara penularannya, diharapkan Anda dan keluarga bisa lebih waspada. Selain itu, gunakan lotion anti nyamuk Soffell pada waktu rawan nyamuk seperti pagi, sore dan malam hari.
Baca Juga: Waspada Serangan Nyamuk Demam Berdarah di Tempat Liburan