Penyebab dan Cara Mengatasi Badan Terasa Lemas dan Pegal
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Anggi Medita
Reviewed by: dr. Shabrina Ghassani Roza, dr. Anggi Medita
Badan terasa lemas dan pegal tentunya menjadi masalah yang mengganggu produktivitas sehari-hari dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari masalah psikis, seperti gangguan kecemasan hingga masalah fisik atau penyakit kronis tertentu.
Di artikel ini, akan diberikan informasi mengenai berbagai penyebab dan cara mengatasi badan terasa lemas dan pegal yang bisa kamu terapkan untuk mengembalikan energi dan kebugaran tubuh. Yuk, simak sampai akhir!
Sebelum mengetahui cara mengatasi badan terasa lemas dan pegal, ketahui lebih dulu beberapa faktor penyebabnya berikut ini:
Faktor psikis atau gangguan mental yang paling sering memicu badan terasa lemas adalah sebagai berikut:
Depresi adalah gangguan mental yang dapat menguras energi fisik dan mental seseorang. Ketika seseorang mengalami depresi, ia sering kali merasa tidak berdaya, lelah, dan enggan melakukan aktivitas sehari-hari. Perasaan lemas akibat depresi ini umumnya berkepanjangan dan sulit hilang apabila tidak mendapat penanganan yang tepat.
Perasaan lemas ini juga dapat timbul karena gejala dari depresi, misalnya akibat kehilangan minat terhadap aktivitas yg biasa disenangi, lelah sepanjang waktu, masalah tidur, dan sebagainya.
Gangguan kecemasan dapat membuat tubuh melepaskan hormon stres, seperti kortisol. Jika hormon stres ini terus menerus dilepaskan, tubuh akan kelelahan. Hal tersebut juga mengakibatkan ketegangan otot dan memicu perasaan lemas pada tubuh.
Stres berkepanjangan dapat berakhir menjadi stres kronis yang secara perlahan membebani tubuh. Stres yang dibiarkan atau tidak dikelola dengan baik akan memicu ketegangan pada otot, menguras energi, serta menimbulkan gejala badan lemas dan pegal.
Gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia bisa membuat tubuh kekurangan asupan gizi. Kekurangan nutrisi membuat tubuh sulit menghasilkan energi yang cukup sehingga menimbulkan rasa lemas berkepanjangan.
Baca juga: 10 Dampak Stres Berkepanjangan bagi Kesehatan Tubuh
Ada beberapa kondisi fisik yang bisa membuat tubuh merasa lemas dan pegal, di antaranya yaitu kekurangan cairan, kurang tidur, hingga perubahan hormonal. Berikut penjelasannya:
Ketika tubuh kekurangan cairan, volume darah akan ikut berkurang. Akibatnya, kemampuan jantung untuk memompa darah kaya oksigen ke organ dan jaringan menjadi tidak optimal sehingga sel-sel tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi untuk memproduksi energi. Itulah mengapa seseorang yang mengalami dehidrasi merasa lemas dan lesu.
Wanita yang sedang hamil cenderung mengalami berbagai perubahan fisik dan hormonal yang menguras banyak energi. Kondisi tersebut sering membuat ibu hamil merasa mudah lemas dan pegal, terutama pada trimester pertama dan ketiga.
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk pemulihan energi tubuh. Gangguan tidur, seperti insomnia atau sleep apnea dapat mengganggu kualitas tidur sehingga tubuh tidak mendapat istirahat yang cukup untuk memulihkan stamina. Akibatnya, tubuh akan terasa lemas, lesu, pegal, dan tidak bertenaga sepanjang hari.
Kadar gula darah rendah atau hipoglikemia mengurangi pasokan energi yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Akibatnya, seseorang dengan kondisi ini akan rentan merasa lemas dan gemetar. Kadar gula darah rendah biasanya dialami oleh orang yang tidak makan secara teratur atau memiliki gangguan metabolisme.
Kekurangan asupan gizi menyebabkan tubuh tidak memperoleh nutrisi penting yang diperlukan untuk mempertahankan daya tahan dan cadangan energi. Akibatnya, tubuh akan mudah lelah karena energi yang tersedia tidak cukup untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
Baca juga: Apa itu Sleep Apnea? Ini Penyebab, Gejala, & Cara Mengatasinya
Beberapa penyakit kronis juga bisa memengaruhi kinerja tubuh secara keseluruhan, termasuk menurunkan daya tahan tubuh. Berikut adalah beberapa penyakit yang sering kali menyebabkan tubuh terasa lemas dan pegal:
Anemia disebabkan oleh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin yang berperan dalam mengangkut oksigen ke seluruh bagian tubuh. Ketika kadar oksigen dalam darah rendah, tubuh tidak memiliki cukup energi untuk beraktivitas sehingga mengakibatkan rasa lemas dan pegal berkepanjangan.
Diabetes tipe 2 memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengolah gula darah yang kemudian berdampak langsung pada ketersediaan energi. Itulah mengapa penderita diabetes 2 sering merasa mudah lelah dan kurang bertenaga, terutama setelah melakukan aktivitas fisik yang menguras energi.
Kedua kondisi ini menyebabkan peradangan kronis pada sendi dan otot sehingga memicu rasa nyeri berkepanjangan yang membuat penderita mudah merasa lemas. Rasa lelah ini muncul karena tubuh terus-menerus berjuang melawan rasa sakit.
Hipotiroidisme terjadi ketika kadar hormon tiroid dalam tubuh terlalu rendah. Ketika kadar hormon ini rendah, proses metabolisme akan melambat sehingga tubuh menjadi kesulitan untuk menghasilkan energi yang cukup. Akibatnya, penderita hipotiroidisme menjadi sering merasa lelah, pegal, dan kurang bertenaga.
Penderita kanker sering kali merasa lemas, pegal, dan sulit beraktivitas karena tubuhnya memprioritaskan energi untuk melawan sel kanker atau memulihkan diri dari efek samping pengobatan.
Setelah mengetahui kenapa badan terasa lemas dan pegal, berikut ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya:
Sebagai salah satu cara mengatasi badan lemas, dr. Shabrina Ghassani Roza (Dokter Enesis Group) juga menyatakan bahwa rutin berolahraga dapat memberikan banyak manfaat bagi tubuh, contohnya memperkuat otot, meningkatkan fleksibilitas, serta menstimulasi produksi hormon endorfin yang bisa mengurangi rangsangan nyeri.
Baca juga: Tips Memulihkan Stamina Tubuh Setelah Sembuh dari Sakit
Demikian penjelasan mengenai penyebab dan cara mengatasi badan terasa lemas dan pegal. Selain menggunakan cara mengatasi badan terasa lemas dan pegal yang telah dijelaskan di atas, kamu juga disarankan untuk mengonsumsi Amunizer dari Enesis Group.
Amunizer adalah suplemen makanan yang diformulasikan untuk membantu menjaga energi dan mengurangi rasa lemas serta pegal. Suplemen ini mengandung berbagai bahan alami, seperti ekstrak elderberry, lonicera, forsythia, dan phyllanthus niruri yang bekerja sinergis untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Selain itu, Amunizer juga diperkaya dengan zinc dan vitamin C sebanyak 1000 mg yang penting untuk menjaga kesehatan sistem imun. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, jaga kesehatan dan tingkatkan daya tahan tubuhmu dengan mengonsumsi healthy product for healthy family sekarang!