Plossa – Masuk angin adalah istilah yang digunakan ketika seseorang mengeluh mual, muntah, pusing, badan pegal-pegal, hingga menggigil. Keluhan masuk angin tersebut sering disepelekan, yaitu mengatasinya hanya dengan kerokan saja. Padahal, masuk angin merupakan kondisi yang perlu diwaspadai sebagai tanda awal terjadinya penyakit jantung.
Meski begitu, tidak semua keluhan masuk angin pasti akibat serangan jantung. Ada beberapa kondisi medis lainnya dengan gejala yang mirip dengan masuk angin. Mulai dari penyakit GERD, gangguan pencernaan, batuk pilek, dll. Lantas, apa perbedaan masuk angin biasa dengan sakit jantung? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Inilah Perbedaan Masuk Angin Biasa dengan Sakit Jantung
Gejala yang terjadi saat masuk angin memang mirip dengan tanda awal sakit jantung. Itulah sebabnya kenapa banyak kasus serangan jantung yang tidak terdeteksi sejak dini dan menjadi fatal. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui apa perbedaan masuk angin dengan serangan jantung.
Seseorang yang mengalami serangan jantung biasanya diawali dengan keluhan yang mirip seperti masuk angin. Mulai dari pusing, mual, muntah, dan badan pegal. Namun, tanda awal serangan jantung biasanya juga ditandari dengan nyeri dada, sesak napas, dan jantung berdebar. Inilah yang menjadi pembeda antara masuk angin biasa dengan serangan jantung.
Dalam sebuah buku berjudul Penyakit Jantung Koroner dan Serangan Jantung (2004) yang ditulis oleh Ir. Iman Soeharto, dijelaskan apa saja tanda-tanda masalah pada jantung serta saluran darah. Berikut adalah beberapa gejala awal terjadinya serangan jantung:
Jika gejala masuk angin disertai dengan tanda-tanda di atas, maka perlu diwaspadai sebagai serangan jantung. Biasanya, sakit jantung jug disertai dengan rasa terbakar di dada. Rasa nyeri dada akan menjalar hingga ke bagian lengan, bahu, rahang, hingga ulu hati.
Saking hebatnya rasa nyeri dada akibat serangan jantung, penderita bisa sampai tidak dapat menjalankan aktivitas apa pun. Gejala nyeri dada ini bisa berlangsung selama menit, bahkan ada yang lebih dari 10 menit.
Sebuah penelitian tahun 2008 yang dipublikasikan dalam American Journal of Critical Care menyatakan bahwa nyeri dada yang paling banyak dilaporkan merupakan gejala serangan jantung. Ada sebanyak 61% dari 256 peserta yang mengatakan bahwa gejala nyeri dada tersebut terjadi secara konstan maupun tiba-tiba.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa masuk angin bisa jadi merupakan tanda sakit jantung. Hal ini terjadi jika gejala masuk angin disertai dengan rasa sakit atau nyeri pada bagian dada. Jika kondisi ini terjadi, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter agar bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Itulah perbedaan antara masuk angin biasa dengan sakit jantung. Setelah mengetahui apa perbedaannya, pastikan kamu tidak lagi menganggi sepele gejala masuk angin yang dirasakan oleh tubuh. Jika gejala yang muncul saat masuk angin disertai dengan tanda penyakit jantung, segeralah datang ke pusat kesehatan untuk konsultasi pengobatan.