cara menanam cabe dari biji
Juni 13, 2025 Article

5 Cara Menanam Cabai dari Biji yang Mudah, Bikin Cepat Berbuah!

Cara menanam cabai dari biji menjadi salah satu keterampilan berkebun yang patut dicoba, terutama bagi kamu yang ingin memanfaatkan lahan rumah secara produktif. 

Selain mudah dilakukan, menanam cabai sendiri di rumah juga memberikan banyak keuntungan, mulai dari menghemat belanja dapur hingga memastikan ketersediaan bahan segar untuk sambal atau masakan sehari-hari. 

Tanaman ini juga dikenal memiliki nilai jual tinggi dan sering menjadi pilihan dalam budidaya rumahan. Jika kamu tertarik mencoba, tak perlu khawatir. Dengan langkah yang tepat, cabai bisa tumbuh subur dan cepat berbuah, bahkan hanya dari biji. 

Yuk, simak bagaimana cara menanam cabai dari biji yang mudah dan praktis berikut ini!

Cara Menanam Cabai dari Biji

Menanam cabai dari biji merupakan langkah awal yang penting dalam proses budidaya. Dengan teknik tepat, biji cabai bisa tumbuh menjadi tanaman yang subur dan cepat berbuah. Berikut langkah-langkah menanam cabai dari biji yang bisa kamu ikuti di rumah.

1. Pilih Biji Cabai Terbaik

Langkah pertama dalam menanam cabai dari biji adalah memilih bibit berkualitas. Bibit terbaik berasal dari cabai yang sudah matang di pohon.

Setelah memetik buah cabai matang, belah menjadi tiga bagian dan ambil biji dari bagian tengahnya karena biji di bagian ini memiliki kualitas paling tinggi. Kemudian, rendam biji-biji tersebut dalam segelas air bersih. 

Pilih biji yang tenggelam, karena biji terapung menandakan kualitas kurang baik. Terakhir, keringkan biji cabai berkualitas yang sudah direndam selama minimal tiga hari sebelum digunakan.

Baca juga: 5+ Cara Berkebun di Halaman Rumah yang Sempit, Mudah & Seru!

2. Lakukan Penyemaian

Sebelum ditanam di lahan yang lebih luas, benih cabai perlu melalui proses penyemaian terlebih dahulu. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu lakukan:

  1. Siapkan media semai dengan mencampurkan tanah, sekam, dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1 atau 1:1:1.
  2. Isi polybag berukuran 5×10 cm dengan media tersebut hingga tiga perempat bagian.
  3. Rendam benih cabai dalam air hangat selama enam jam untuk merangsang pertumbuhan.
  4. Masukkan benih ke dalam media tanam sedalam 1,5 cm, lalu tutupi kembali dengan tanah.
  5. Simpan polybag di tempat yang aman dari hama, seperti belalang, ulat, dan semut. Beri naungan agar terhindar dari sinar matahari langsung dan hujan deras, atau tutup dengan kain hitam berlubang.
  6. Siram benih setiap pagi dan sore menggunakan air bersih.
  7. Setelah sebulan, benih akan tumbuh menjadi tunas. Pilih tunas yang besar dan sehat sebagai bibit unggulan.
  8. Jika bibit telah mencapai tinggi 5–10 cm, pindahkan ke media tanam yang lebih besar setelah 3–5 hari.

3. Siapkan Media Tanam

Setelah bibit cabai siap dipindahkan, langkah selanjutnya adalah menyiapkan media tanam yang sesuai agar tanaman dapat tumbuh optimal. Campurkan tanah, pupuk kandang atau urea, dan KCl, lalu aduk hingga merata dan ayak campuran tersebut. 

Pastikan media tanam dalam kondisi gembur agar akar tanaman bisa berkembang dengan baik. Kamu juga bisa menggunakan campuran tanah, pupuk, dan sekam mentah dengan perbandingan 3:2:1 sebagai alternatif.

Masukkan media tanam ke dalam pot, polybag berdiameter minimal 30 cm, atau ember bekas yang telah dibersihkan. Lepaskan bibit dari polybag, semai dengan hati-hati agar akarnya tidak rusak, lalu tanam ke dalam media sedalam 10 cm dan tutup kembali dengan tanah.

Setelah ditanam, siram tanaman setiap hari dan lakukan perawatan secara rutin. Cabai bisa dipanen saat buahnya mulai memerah.

Baca juga: 7 Kegiatan Menyenangkan yang Bisa Dilakukan di Rumah

4. Perawatan Tanaman Cabai

Agar tanaman cabai dapat tumbuh subur dan cepat berbuah, perawatan rutin sangat diperlukan. Kamu bisa menyiram tanaman cabai secara teratur setiap pagi dan sore menggunakan air bersih atau air cucian beras. 

Setelah 5–7 hari sejak bibit dipindahkan ke media tanam, berikan nutrisi tambahan berupa campuran 5 ml pupuk A dan 5 ml nutrisi B yang dilarutkan dalam 1 liter air. Hindari pemberian nutrisi terlalu awal karena dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.

Pupuk bisa diberikan setiap 10 hari sekali dan dosisnya dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai kebutuhan tanaman. 

Selain itu, semprotkan pestisida organik secara berkala untuk mencegah serangan hama, namun jangan terlalu sering agar tidak menghambat pertumbuhan cabai. Lanjutkan perawatan hingga tanaman berbunga, berbuah, dan siap dipanen.

5. Proses Pemanenan

Setelah dirawat dengan baik, kini saatnya memasuki tahap terakhir dalam cara menanam cabai dari biji, yaitu proses pemanenan. Cabai biasanya siap dipanen setelah 80–90 hari sejak ditanam atau saat warnanya sudah berubah sempurna. 

Saat memanen, pilih cabai yang seluruhnya berwarna merah. Gunakan pisau tajam atau gunting kecil untuk memotong cabai agar tidak merusak bagian tanaman lainnya.

Itulah cara menanam cabai dari biji yang mudah dan bisa kamu praktikkan sendiri di rumah. Dengan perawatan tepat, tanaman cabai bisa tumbuh subur dan cepat berbuah, siap jadi stok bumbu dapur di rumah. 

Aktivitas berkebun seperti ini tak hanya menyenangkan, tapi juga memiliki banyak manfaat. Namun, saat menanam atau merawat tanaman, tangan bisa terpapar kotoran dan kuman. 

Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kulit tangan, pastikan untuk selalu membawa Antis, hand sanitizer dari Enesis Group yang mengandung alkohol dan chlorhexidine untuk perlindungan ganda. 

Formulanya tetap lembut di kulit dan aman digunakan berulang kali, cocok untuk kamu yang aktif berkebun maupun beraktivitas di luar rumah. Jadi, tunggu apa lagi? Nikmati hobi berkebunmu dengan aman bersama healthy product for healthy family, Antis!

Baca juga: 7 Cara Merawat Tanaman Hias Agar Tumbuh Subur untuk Pemula!

Related article