Malam penganugerahan The Best CEO Award 2014 yang digelar di Hotel Shangri-La Jakarta pada Rabu, 22 Oktober 2014 menempatkan CEO Enesis Group Bambang Soendoro sebagai Top 10 Best CEO Indonesia 2014 berdasarkan survei independen yang dilakukan oleh majalah SWA dengan lembaga riset IPSOS dan Dunamis.
Seperti dikutip dalam majalah SWA, untuk mendapatkan 10 nama Best CEO Indonesia 2014 beberapa parameter kemampuan CEO diukur sesuai dengan konsep four roles of leadership yang diperkenalkan oleh Franklin Covey – sebuah lembaga konsultan global dan training kepemimpinan yang fokus membidik bidang eksekusi strategi, loyalitas pelanggan, leadership dan efektivitas individual yang berbasis di Utah Amerika Serikat.
Keempat variabel indikator yang digunakan untuk memilih 10 Best CEO Indonesia 2014 antara lain : Pathfinding (perintisan), Aligning (penyelarasan), Empowering (pemberdayaan), dan Modeling (pemberian contoh/panutan), Pada pelaksanaan survei, keempat fungsi tersebut kemudian dilengkapi parameter yang lebih komprehensif meliputi kepercayaan karyawan (trust), kemampuan eksesuki, fungsi kepemimpinan, indeks komitmen dan motivasi karyawan.
Dari formulasi variabel parameter tersebut kemudian terpilihlah 10 CEO yang diganjar sebagai CEO terbaik di tahun 2014. Kesepuluh CEO terbaik, enam diantaranya berasal dari BUMN dan empat lainnya dari sektor swasta yaitu Bambang Soendoro (CEO Enesis Group), Agus Benjamin (Presiden Direktur PT Lippo General Insurance), Arfan Awaloeddin (CEO Grup RS Awal Bross) dan Projo Sunarjanto (Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada).
Terpilihnya CEO Enesis Group Bambang Soendoro dalam Top 10 Best CEO 2014 menurut SWA didasarkan pada kemampuannya yang paling menonjol dalam urusan Kemampuan transformasional yang berhasil ditunjukan Bambang di Enesis Group. Bambang mewarisi kepemimpinan perusahaan yang sebelumnya dikomandani keluarga agar menjadi lebih efisien dan menjalankan proses bisnis yang lebih baik. “Sebenarnya perusahaan ini sebelumnya sudah baik dan produk-produknya di pasar juga bagus. Kami berusaha mentransformasi menjadi good to great, ujar Bambang Soendoro seperti dikutip dalam liputan SWA.