Kalau kamu mulai bosan dengan lari di medan datar dan suasana yang monoton, trail run bisa jadi alternatif yang lebih menantang dan seru. Jenis lari ini dilakukan di alam terbuka, melewati jalur menantang seperti hutan, perbukitan, dan medan yang tidak rata.
Sensasinya berbeda dari lari biasa karena setiap rute menghadirkan tantangan baru yang menguji kekuatan fisik dan fokus mental.
Aktivitas ini juga bisa menjadi bagian dari pola hidup yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh karena menggabungkan olahraga fisik, udara segar, dan tantangan mental dalam satu pengalaman. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa itu trail run, yuk simak artikel ini sampai selesai!
Apa Itu Trail Run?
Trail run adalah olahraga lari yang dilakukan di alam terbuka, seperti hutan, perbukitan, atau jalur berbatu. Berbeda dengan lari di jalan beraspal, olahraga ini memiliki medan yang tidak rata dan dipenuhi rintangan alami.
Peserta trail run biasanya akan menghadapi tanjakan curam, turunan terjal, tanah berlumpur, hingga akar pohon atau aliran air. Oleh karena itu, olahraga ini memerlukan kekuatan fisik, keseimbangan, dan konsentrasi tinggi.
Perbedaan Trail Run, Running, dan Jogging
Saat memilih aktivitas fisik, banyak orang tertarik pada jenis lari karena mudah dilakukan dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Namun, penting untuk memahami bahwa running, jogging, dan trail run memiliki karakteristik yang cukup berbeda.
Running biasanya dilakukan dengan tempo cepat dan intensitas tinggi. Medannya pun cenderung datar, seperti di trek, jalan raya, atau treadmill. Jenis ini cocok untuk kamu yang mengejar performa atau target waktu.
Sementara itu, jogging lebih santai. Gerakannya lambat dan stabil, cocok untuk olahraga harian tanpa membebani tubuh. Banyak orang menjadikannya pilihan untuk menjaga kesehatan secara ringan tapi konsisten.
Berbeda lagi dengan trail run yang dilakukan di alam bebas, melewati hutan, perbukitan, atau jalur alami lainnya. Medannya tidak rata dan penuh rintangan sehingga memerlukan kekuatan otot dan keseimbangan yang baik.
Baca juga: Apakah Lari 5K Cocok untuk Pemula? Ini Persiapannya!
Jarak Trail Run
Trail run tidak berfokus pada jarak tempuh. Berbeda dengan lari pada umumnya yang mengutamakan kecepatan dan waktu, olahraga ini lebih menekankan pada rute dan kondisi medan yang dilalui.
Biasanya, titik akhir ditentukan terlebih dahulu, lalu dari situ baru diketahui berapa panjang rutenya. Jarak trail run sangat bervariasi, mulai dari sekitar 5 hingga 20 kilometer. Ada juga yang jaraknya setara dengan lari maraton, yaitu sekitar 42 kilometer.
Yang paling penting dalam olahraga ini bukan seberapa cepat kamu mencapai garis akhir, melainkan bagaimana kamu menaklukkan rutenya sambil menikmati keindahan alam.
Manfaat Trail Run
Berlari di jalur alam yang menantang ternyata menyimpan berbagai keuntungan yang mungkin belum kamu sadari. Berikut beberapa manfaat trail run:
- Membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan sistem pernapasan melalui latihan anaerobik.
- Memungkinkan kamu mencoba gaya lari yang lebih fleksibel dan tidak kaku.
- Menguatkan otot kaki dan tubuh bagian atas, sekaligus mengurangi risiko cedera.
- Mendorong tubuh untuk melampaui batas kemampuan yang biasa.
- Menjaga kesehatan jantung tetap optimal.
- Menguatkan persendian karena tubuh terbiasa menghadapi medan yang tidak rata.
- Melatih keseimbangan tubuh melalui jalur yang bergelombang atau licin.
- Memberikan rasa puas dan bahagia, misalnya saat mencapai puncak dan menyaksikan matahari terbit.
- Menajamkan konsentrasi serta memperkuat fisik dan mental.
- Membuka kesempatan untuk menikmati keindahan alam secara langsung.
- Membantu pikiran menjadi lebih tenang dan lepas dari tekanan sehari-hari.
Tips Melakukan Trail Run
Supaya olahraga ini bisa berjalan lancar dan tetap aman, ada beberapa hal yang perlu kamu siapkan. Berikut tips yang bisa kamu ikuti:
1. Pemanasan dan Stretching
Sebelum mulai trail run, penting untuk melakukan pemanasan dan peregangan terlebih dahulu. Hal ini berguna agar otot tidak kaku dan tubuh lebih siap bergerak. Jangan lupa juga untuk mengingatkan teman lari agar melakukan pemanasan bersama.
2. Latihan Beban Sebelum Lari
Latihan beban bermanfaat untuk memperkuat otot, terutama di bagian tubuh atas dan kaki. Otot yang kuat akan membantu menopang tubuh dengan lebih baik saat berlari di medan trail yang berat. Dengan begitu, kamu bisa menjaga tenaga dan tidak mudah kelelahan selama berlari.
3. Lari dengan Kecepatanmu Sendiri
Saat ikut trail run, kamu tidak harus terburu-buru atau bersaing dengan orang lain. Lebih baik jaga ritme lari sesuai kemampuan tubuhmu. Dengan cara ini, kamu bisa menikmati jalur yang dilalui tanpa cepat lelah atau memaksakan diri.
Baca juga: 6 Gerakan Pendinginan setelah Lari dan Manfaatnya, Yuk Simak!
4. Perhatikan Kecepatan saat Mulai Lari
Saat mulai berlari, jangan langsung memacu kecepatan tinggi. Hal itu justru bisa membuat tubuh cepat lelah.
Awali lari dengan kecepatan sedang yang sesuai kemampuanmu. Pantau kondisi tubuh dan posisi melalui smartwatch. Bila tubuh mulai terasa lelah atau kamu menjumpai tempat istirahat, gunakan kesempatan itu untuk berhenti sejenak dan memulihkan tenaga.
5. Gunakan Perlengkapan yang Tepat
Sebelum mengikuti trail run, penting untuk menyiapkan perlengkapan yang sesuai. Gunakan sepatu khusus untuk medan trail agar langkah lebih stabil. Pasang ankle strap jika kamu butuh perlindungan tambahan di pergelangan kaki.
Jika lari dilakukan malam hari, headlamp sangat membantu agar jalur tetap terlihat. Selain itu, gunakan smartwatch untuk memantau detak jantung, kondisi tubuh, dan posisi melalui GPS.
6. Persiapkan Stamina
Trail run membutuhkan stamina yang prima agar kamu bisa menyelesaikan rute dengan nyaman dan aman. Untuk itu, penting menjaga daya tahan sejak jauh hari, mulai dari rutin berolahraga, menjaga pola tidur, hingga mengonsumsi makanan bergizi.
Jika stamina tidak dijaga dengan baik, daya tahan tubuh bisa menurun dan membuatmu lebih mudah lelah. Nah, Amunizer hadir dengan vitamin C 1000 mg yang membantu menjaga daya tahan secara maksimal.
Selain itu, kandungan zinc 75 mg, elderberry 1000 mg, phyllanthus, lonicera, dan forsythia di dalamnya juga berfungsi sebagai antioksidan tinggi dan herbal antivirus. Kombinasi ini dapat membantu menangkal radikal bebas sekaligus memperkuat sistem imun.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, jaga stamina dan daya tahan tubuh selama persiapan trail run dengan Amunizer!