Adem Sari – Tahukah kamu bahwa sariawan biasa menjadi tanda awal infeksi HIV? Beda dengan sariawan biasa yang mungkin pernah kamu alami, sariawan HIB punya ciri-ciri khusus yang penting untuk kamu tahu.
Pada umumnya, sariawan muncul karena bagian mulut tergigit saat makan atau muncul secara tiba – tiba karena multifaktorial, tetapi bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA) kondisi tersebut adalah hal yang sangat rentan terjadi.
Sariawan HIV terjadi karena adanya infeksi oportunistik yang kemudian menimbulkan infeksi dari bakteri dan jamur pada mulut.
Jika kamu ingin menjaga kesehatan mulutmu dengan baik, peting untuk memahami gejala dan perbedaan sariawan HIV dengan sariawan biasa.
Yuk, simak informasi lengkapnya di artikel ini dan temukan langkah-langkah untuk mengatasi sariawan HIV serta menjaga kesehatan mulut yang optimal!
Penyebab Munculnya Sariawan HIV
Sariawan merupakan salah satu kondisi umum yang bisa dialami oleh semua orang karena beberapa faktor penyebab, seperti stres, adanya trauma seperti tergigit, hingga sensitif terhadap makanan tertentu.
Faktanya, kondisi ini lebih sering dialami oleh ODHA karena adanya gangguan sistem kekebalan tubuh, sehingga penderitanya rentan terkena penyakit.
Adapun penyebab dari munculnya sariawan yaitu adanya infeksi oportunistik seperti infeksi HPV oral, infeksi herpes, dan juga infeksi jamur candida.
Biasanya, infeksi ini akan menimbulkan gejala sariawan yang sulit sembuh selama berminggu-minggu atau bahkan hingga berbulan-bulan. Hal ini akan berdampak pada menurunnya nafsu makan pengidap HIV.
Lebih jauh, kondisi ini akan memengaruhi asupan nutrisi yang masuk ke tubuh, sehingga semakin meningkatkan risiko pengidap HIV untuk terkena penyakit lainnya.
Lalu, apakah sariawan ini bisa menularkan HIV? Diketahui, cara penularan HIV adalah melalui cairan tubuh. Namun, virus HIV dalam air liur tidak cukup untuk bisa menularkan infeksi.
Umumnya, HIV dapat ditularkan melalui air mani, cairan vagina, Air Susu Ibu (ASI), cairan praseminal, dan cairan rektum.
Baca Juga: Inilah Penyebab Timbulnya Sariawan di Gusi
Ciri-Ciri Sariawan HIV
Seperti yang telah disebut sebelumnya, sariawan HIV merupakan sariawan yang muncul pada pengidap HIV.
Nah, untuk mengetahuinya, terdapat beberapa ciri yang bisa dilihat, di antaranya yaitu:
1. Bentuk Luka Lebih Dalam
Umumnya, sariawan muncul di area mukosa dalam mulut seperti bibir, pipi bagian dalam, amandel, gusi dan memiliki bentuk yang khas.
Dilihat dari bentuknya, sariawan berbentuk bundar kecil, di mana pusatnya berwarna putih atau kekuningan dan merah di bagian pinggirannya.
Namun, sariawan HIV biasanya memiliki luka lebih dalam jika dibandingkan dengan luka sariawan biasanya. Terkadang sariwan pada penderita HIV terdapat pada lidah.
2. Rentan Berdarah di Sekitar Sariawan
Apakah kamu tahu bahwa gusi yang mudah berdarah bisa menjadi indikasi awal dari infeksi HIV? Bayangan, hal serupa juga bisa terjadi ketika seorang mengalami sariawan.
Luka kecil di sekitar sariawan bisa menjadi titik rawan yang mudah berdarah. Mengetahui ini penting agar kamu bisa mengenali tanda-tanda yang mungkin terjadi pada diri kamu atau orang terdekatmu.
3. Mulut Terasa Kering dan Terbakar
Infeksi HIV dapat mengurangi produksi ludah karena kelenjar saliva yang membengkak.
Oleh karena itu, penderita akan mengalami mulut terasa kering, nyeri, dan terbakar yang mungkin terjadi bersamaan dengan adanya sariawan di dalam mulut.
4. Mengalami Kesulitan saat Menelan
Sejalan dengan penjelasan poin sebelumnya, membengkaknya kelenjar ludah membuat produksi saliva di dalam mulut berkurang.
Hal ini juga memberikan dampak pada penderita HIV sehingga susah menelan.
5. Hilangnya Kemampuan Indra Perasa
Selanjutnya, penderita yang mengalami sariawan HIV juga dapat ditandai dengan hilangnya kemampuan indera perasa.
Ciri ini umum terjadi pada orang yang mengidap HIV bersamaan dengan gejala-gejala lain yang dapat ditimbulkan.
Baca Juga: 9 Cara Mengatasi Sariawan di Langit Mulut Secara Alami
Perbedaan Sariawan Biasa dengan Sariawan HIV
Agar bisa menentukan penangan yang tepat, ketahui perbedaan sariawan biasa dengan sariawan HIV melalui beberapa hal seperti berikut ini:
1. Waktu Penyembuhan
Biasanya, sariawan biasa akan sembuh dan menghilang dengan sendirinya dalam kurun waktu 7 hingga 14 hari.
Namun, sariawan pada pengidap HIV dapat dikatakan susah sembuh dan membutuhkan waktu penyembuhan lebih lama karena sistem imunitas tubuh pada penderita HIV menurun.
2. Gejala Awal yang Dirasakan
Gejala umum yang dapat ditimbulkan oleh sariawan biasanya berupa rasa perih, dan tidak nyaman di dalam mulut.
Namun berbeda dengan sariawan HIV, biasanya penderita akan merasakan beberapa gejala yang lebih buruk seperti:
- Sudut bibir pecah-pecah
- Turunnya nafsu makan
- Mulut terasa sakit dan terbakar
- Adanya bercak putih di lidah
- Penurunan berat badan
3. Bentuk Luka
Kemudian dilihat dari bentuk lukanya, sariawan HIV berbentuk lebih lebar dan dalam jika dibandingkan dengan sariawan biasa.
Baca Juga: Adem Sari Ampuh Atasi Sariawan Akibat Panas Dalam
Cara Mencegah Sariawan HIV
Cara utama yang harus dilakukan untuk mencegah sariawan HIV adalah menjaga kebersihan mulut dengan baik.
Adapun cara yang bisa dilakukan yaitu menggosok gigi secara rutin, menggunakan obat kumur, hingga rutin check up ke dokter.
Namun, yang tak kalah penting adalah mengonsumsi obat HIV yakni antiretroviral (ARV) secara rutin dan konsisten, untuk mempertahankan kekebalan tubuh.
Selain itu, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah sariawan HIV di antaranya yaitu:
- Berhenti merokok
- Hindari makanan pedas dan asam
- Konsumsi makanan yang sehat
- Minum banyak air putih
Pengobatan Sariawan HIV
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengidap HIV akan lebih rentan mengalami sariawan dan masalah mulut lainnya karena sistem kekebalan tubuhnya lemah.
Oleh karena itu, cara untuk mengobati sariawan pada pengidap HIV adalah dengan mengonsumsi obat antiretroviral (ARV).
Obat ini dapat memperlambat pertumbuhan virus HIV di dalam tubuh, sehingga sistem kekebalan tubuh memiliki kemampuan untuk melawan penyebab sariawan.
Adapun cara lain yang bisa dilakukan yaitu mengonsumsi obat sesuai dengan penyebab utamanya.
Jika sariawan muncul karena infeksi virus oportunis, maka pengobatannya menggunakan antiviral.
Apabila sariawan muncul karena infeksi oportunistik, maka cara pengobatannya adalah menggunakan antibiotik atau antijamur yang diresepkan oleh dokter.
Selain itu, pengidap juga bisa menggunakan obat kumur atau obat antijamur lain untuk mengatasi sariawan yang muncul karena infeksi jamur.
Nah, sekarang sudah tahu, kan, apa itu sariawan HIV dan perbedaannya dengan sariawan biasa?
Pada intinya, sariawan ini tidak dapat menular kecuali sebelumnya pernah mengalami kontak langsung dengan penderita ODHA.
Namun, jika kamu merasa pernah berhubungan langsung dengan pengidap HIV dan merasakan ciri-ciri di atas, segera jalani pemeriksaan atau tes langsung.
Apabila sariawan yang kamu alami belum parah sampai ke tahap sariawan HIV, kamu bisa meredakannya dengan mengonsumsi minuman serbuk Adem Sari.
Terbuat dari ramuan herbal alami seperti kayu manis dan pulosari, extract jeruk nipis, serta vitamin C yang mampu meredakan gejala panas dalam seperti sariawan. Ingat, healthy product for healthy family!