Oktober 11, 2016 Artikel

Inilah Alasan Kenapa Nyamuk Bertelur di Dalam Air!

Soffell – Nyamuk merupakan serangga yang banyak ditakuti karena dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, mulai dari demam berdarah, cikunguya, hingga malaria. Siklus hidup dari nyamuk sendiri dimulai dari telur yang dihasilkan dari proses reproduksi nyamuk betina dewasa. Setiap bertelur, nyamuk dapat menghasilkan telur dalam jumlah banyak hingga 100 telur atau lebih. Nyamuk bertelur di air atau tempat-tempat yang memiliki genangan air. Tempat tersebut menjadi yang paling disukai untuk nyamuk berkembang biak.

Ini Alasan Nyamuk Bertelur di Dalam Air untuk Berkembang Biak

Tempat yang memiliki genangan air lebih disukai nyamuk untuk bertelur dibandingkan tempat kering. Beberapa alasan berikut adalah faktor yang menjadikan nyamuk bertelur di air.

1. Telur Nyamuk Aman di Dalam Air

Nyamuk betina dapat menetaskan ratusan telur untuk satu kali bertelur. Tempat yang dipilih adalah di dekat genangan air, di dalam air yang bergerak lambat, di tempat yang sering terkena air hujan, di permukaan tanah basah, atau bahkan di permukaan tanaman yang tergenang air. Tempat-tempat tersebut menjadi sarang favorit bagi nyamuk untuk bertelur karena aman.

Telur nyamuk akan rusak dan mati apabila berada di tempat yang kering. Sedangkan di tempat berair, telur dapat hidup dengan aman dan berkembang. Telur nyamuk sendiri sangat kecil dengan ukuran sekitar 0,5 mm. Telur nyamuk yang berwarna putih ini umumnya ditemukan menempel di tempat-tempat yang dekat dengan air.

Baca juga: Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti Penyebab Demam Berdarah

2. Tidak Banyak Ancaman Hewan atau Pemangsa

Air yang terjebak dan membentuk genangan tidak digunakan untuk tempat tinggal hewan. Hal ini yang menjadikan telur nyamuk akan lebih aman di dalam genangan air tersebut. Tidak adanya ancaman dari pemangsa membuat telur dapat berkembang dengan baik. Telur yang berwarna putih akan berubah dan kemudian menjadi semakin gelap atau hitam untuk berkembang ke fase berikutnya.

Tidak adanya ancaman pemangsa ini membuat telur nyamuk sangat mudah berkembang. Apalagi masa inkubasi yang dibutuhkan telur nyamuk untuk menetas pun tergolong sangat cepat. Telur nyamuk dapat berkembang dalam hitungan hari menjadi jentik nyamuk, pupa atau kepompong, hingga menjadi nyamuk dewasa.

3. Mudah Ditemukan

Tempat berair atau wadah yang memiliki genangan air sangat mudah ditemukan. Botol minum, ban bekas, dan wadah lainnya yang dibuang sembarangan akan menampung air saat hujan turun. Genangan air yang terbentuk inilah yang dicari nyamuk untuk dijadikan sarang penetasan telur-telurnya. Hal tersebut menjadi alasan banyak nyamuk muncul pada saat musim hujan.

Selain di tempat terbuka, genangan-genangan air di dalam rumah pun dapat menjadi sarang nyamuk. Bak mandi, tempat gelas dispenser, hingga air yang digunakan untuk media tanaman juga dapat menjadi tempat penetasan telur nyamuk. Air yang tidak banyak bergerak dan suhu yang cukup hangat, menjadikan tempat ini disukai nyamuk untuk bertelur.

Kondisi tersebut sangat mendukung untuk proses perkembangbiakan telur nyamuk hingga menjadi nyamuk dewasa. Selain itu, tempat berair ini bagus untuk perkembangan jentik nyamuk karena bisa menjadi habitat bagi organisme kecil yang nantinya akan menjadi makanan bagi jentik-jentik nyamuk.

Air menjadi sarang nyamuk selama fase telur hingga pupa karena aman dari predator dan suhu yang sesuai untuk penetasan telur. Itulah alasan kenapa nyamuk bertelur di dalam air, baik di air kotor maupun di air yang bersih. Pastikan lingkungan Anda tidak memiliki tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk untuk bertelur dengan selalu menjaga kebersihan.

Nah, jika Anda dan keluarga ingin terhindar dari serangan atau gigitan nyamuk, maka gunakan Soffell lotion anti nyamuk khususnya pada waktu dimana nyamuk keluar seperti pagi, sore dan malam hari.

Selain ampuh untuk melindungi kulit dari gigitan nyamuk, soffell juga dapat membuat kulit menjadi harum karena memiliki berbagai macam varian seperti kulit jeruk, bunga geranium, sereh dan juga bengkoang.

Baca juga: 4 Jenis Nyamuk Rumahan yang Paling Umum dan Sering Ditemui

Related article