Juni 20, 2022 Artikel

Waspada! Inilah Makanan yang Sulit Dicerna oleh Usus

Scrubber – Sembelit menjadi salah satu gangguan pencernaan yang hampir pernah dialami oleh semua orang. Gangguan pencernaan ini dapat terjadi karena adanya penumpukan makanan yang sulit dicerna usus dan sulit untuk dikeluarkan. Pasalnya, sembelit menyebabkan feses menjadi kering dan keras, sehingga lebih sulit dikeluarkan dari anus. Tidak jarang sembelit menyebabkan anus terasa sakit saat buang air besar.

Penyebab masalah ini adalah kurang mengonsumsi makanan yang mengandung serat. Sebaliknya, tubuh lebih banyak mendapatkan asupan makanan yang sulit dicerna oleh usus. Padahal, serat memiliki peran penting untuk membantu meningkatkan volume feses dan melunakkannya agar lebih mudah dikeluarkan dari usus. Lantas, apa saja makanan yang sulit dicerna usus?

Makanan yang Sulit Dicerna Usus

1. Daging Merah

Salah satu makanan yang sulit dicerna usus adalah daging merah. Pasalnya, daging merah memiliki kandungan lemak serta zat besi yang tinggi. Hal ini menyebabkan daging merah menjadi lebih lama saat dicerna di dalam usus. Proses pencernaan daging merah yang lama di dalam usus biasanya juga akan menyebabkan sembelit.

Jika kondisi sembelit dibiarkan sering terjadi, maka bisa meningkatkan risiko peradangan pada usus. Hasil studi tahun 2020 yang dipublikasikan dalam jurnal Advances in Nutrition mengungkapkan bahwa mengonsumsi daging sapi lebih banyak dari tingkat yang direkomendasikan bisa berdampak buruk bagi mikrobiota baik di dalam usus.

Baca juga: Ini Dia Tips Diet Sehat dan Cepat Menurunkan Berat Badan!

2. Gorengan

Mengonsumi gorengan secara berlebihan bukan hanya akan meningkatkan risiko obesitas dan penyakit jantung saja, tapi juga menyebabkan gangguan kesehatan usus. Pasalnya, gorengan merupakan makanan yang sulit dicerna usus, sehingga akan menyebabkan gangguan sistem pencernaan. Bukan hanya itu, gorengan juga mengandung lemak jenuh yang bisa menganggu keseimbangan bakteri di dalam usus. Pada akhirnya, hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya peradangan usus dan penyakit pencernaan lainnya.

3. Makanan Olahan

Berbagai jenis makanan olahan dari daging, keju, cokelat, dan susu juga tergolong sebagai makanan yang sulit dicerna usus. Alasannya karena makanan olahan biasanya memiliki kandungan lemak yang tinggi. Perlu diketahui bahwa makanan tinggi lemak lebih sulit untuk dicerna oleh tubuh, sehingga mengakibatkan penumpukan makanan di usus.

Sebuah studi pada tahun 2018 yang dipublikasikan dalam British Medical Journal (BMJ) menyatakan bahwa makanan olahan cenderung  mengandung gula, garam, lemak, dan bahan tambahan kimia dengan jumlah yang tinggi. Selain itu, makanan olahan juga memiliki kandungan serat yang lebih sedikit, sehingga sulit dicerna oleh tubuh.

4. Pemanis Buatan

Makanan yang mengandung pemanis buatan juga bisa menumpuk diusus karena sulit untuk dicerna. Karena tidak mudah dicerna, pemanis buatan akan menyebabkan dampak negatif bagi mikroflora di dalam usus. Sebuah studi tahun 2021 yang dipublikasikan dalam International Journal of Molecular Sciences menunjukkan bahwa konsumsi pemanis buatan seperti sakarin, sucralose, dan aspartam dapat memicu bakteri usus berbahaya, yaitu E. Coli dan E. faecalis.

5. Junk Food

Burger, pizza, kentang goreng, ayam goreng tepung, dan berbagai jenis makanan cepat saji lainnya memang sangat lezat untuk dinikmati. Namun, junk food seharusnya menjadi pilihan makanan terakhir yang bisa kamu konsumsi. Pasalnya, sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa junk food dapat membawa dapak buruk bagi kesehatan, terutama untuk kesehatan pencernaan.

Kebanyakan junk food hanya mengandung sedikit serat atau bahkan tidak ada kandungan serat sama sekali di dalamnya. Selain rendah serat, junk food juga mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Annals of New York Academy of Science menyatakan bahwa kolesterol jahat atau LDL dapat menyebabkan penumpukan plak pada arteri.

Itulah berbagai jenis makanan yang sulit dicerna usus. Agar terhindar dari masalah pencernaan, sebaiknya hindari konsumsi makanan tersebut. Jika harus mengonsumsinya, maka pastikan porsinya tidak berlebihan. Selain itu, imbangi juga dengan mengonsumsi buah dan sayur agar tubuh tetap mendapatkan asupan serat yang cukup.

Baca juga: Beragam Manfaat Makanan Berserat untuk Program Diet

Related article